Longsor di Pulau Serasan Natuna, Sedikitnya 10 Orang Tewas
Sedikitnya 10 orang tewas akibat longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin (6/3/2023). Dibutuhkan lebih dari 12 jam perjalanan laut untuk menuju lokasi bencana dari pusat Kabupaten Natuna.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Longsor terjadi di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin (6/3/2023). Hingga Senin pukul 17.00, Badan Penanggulangan Bencana Bencana Daerah Natuna melaporkan ada 10 jenazah telah ditemukan akibat longsor itu. Pejabat daerah Kabupaten Natuna yang berkantor di Pulau Natuna Besar telah bertolak ke Pulau Serasan menggunakan kapal feri pada sore ini. Perjalanan ke lokasi bencana membutuhkan waktu lebih dari 12 jam.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Natuna Raja Darmika mengatakan, longsor di Pulau Serasan terjadi di dua lokasi, yakni Kecamatan Serasan dan Kecamatan Serasan Timur. Longsor terparah terjadi di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan.
”Jumlah korban belum bisa dipastikan, tetapi diperkirakan mencapai puluhan. Saat ini, saya sedang menuju Pulau Serasan bersama Bupati Natuna dan pejabat daerah lainnya menggunakan tiga kapal,” kata Raja saat dihubungi dari Batam.
Pulau Serasan terletak sekitar 200 kilometer dari ibu kota Kabupaten Natuna di Pulau Natuna Besar. Untuk ke Pulau Serasan membutuhkan perjalanan laut selama 12-14 jam menggunakan kapal.
Raja menuturkan, longsor di Pulau Serasan pertama kali diketahui dari informasi warga pada sekitar pukul 09.00. Saat itu, longsor terjadi wilayah perkebunan di Kecamatan Serasan Timur.
Kemudian, sekitar pukul 11.15, longsor terjadi di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan. ”Saat itu, warga menginformasikan kepada kami ada gunung runtuh yang artinya longor menurut bahasa setempat,” ujar Raja.
Sampai saat ini, saya ataupun pejabat daerah di Natuna belum dapat menghubungi kepala desa maupun camat di Pulau Serasan. (Raja Darmika)
Beberapa saat setelah longsor di Kecamatan Serasan Timur, sejumlah warga masih dapat mengirim foto-foto kondisi terakhir permukiman mereka. Namun, tak lama setelah itu jaringan listrik dan jaringan komunikasi di Pulau Serasan putus.
”Sekitar pukul 12.00 itu kontak terakhir dengan warga di Pulau Serasan. Sampai saat ini, saya ataupun pejabat daerah di Natuna belum dapat menghubungi kepala desa maupun camat di Pulau Serasan,” kata Raja Senin sore.
Sebelumnya, Bupati Natuna Wan Siswandi menyatakan, Pemkab Natuna telah menyiapkan bantuan berupa makanan dan pakaian untuk korban longsor di Pulau Serasan. Bantuan itu diangkut menggunakan feri yang sama dengan yang ditumpangi para pejabat untuk bertolak ke Pulau Serasan.
Secara terpisah, Kepala Polda Kepri Inspektur Jenderal Tabana Bangun mengatakan, sebanyak 25 anggota Polri telah dikirim dari Pulau Natuna Besar menuju Pulau Serasan. Mereka ditugaskan untuk turun ke lokasi membantu korban serta untuk menginformasikan kondisi bencana di lapangan kepada pejabat di provinsi.
”Kami nanti akan menambah lagi personel ke Pulau Serasan bila dibutuhkan. Personel Polda Kepri akan maksimal ketika bertugas di lapangan karena ini merupakan misi kemanusiaan yang penting,” kata Tabana.