Kapolri: Modifikasi Cuaca Diupayakan, Rute Darat yang Aman Dipetakan
Modifikasi cuaca untuk evakuasi lewat udara diupayakan dan rute terdekat serta aman pun dipetakan untuk menyiapkan kemungkinan evakuasi lewat darat rombongan Kapolda Jambi yang helinya jatuh di wilayah Kerinci, Jambi.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim penyelamat terus berusaha mengevakuasi rombongan Kepala Kepolisian Daerah Jambi yang helikopternya jatuh di wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat, Desa Tamiai, Kecamatan Batangmerangin, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Modifikasi cuaca sedang diupayakan dan rute terdekat yang aman pun tengah dipetakan untuk menyiapkan kemungkinan penyelamatan lewat darat.
”Beberapa waktu yang lalu terjadi pendaratan darurat yang dilakukan oleh pilot yang akan melaksanakan perjalanan mendampingi Pak Kapolda Jambi, yang diikuti oleh semuanya total 3 kru dan 5 penumpang yang terpaksa melakukan pendaratan di wilayah Kerinci,” kata Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo di Jakarta, Selasa (21/2/2023).
Sigit menuturkan, sampai hari ini tim sedang berupaya menyelamatkan, baik melalui tim pencarian maupun penyelamatan (SAR) udara dan SAR darat. ”(Mereka) sudah berjumpa dengan teman-teman kami yang melaksanakan pendaratan darurat dan beberapa orang memang mengalami luka sehingga kemudian perlu ada upaya lanjutan untuk mengevakuasi secara cepat,” katanya.
Meski demikian, Sigit menuturkan, kondisi cuaca yang berkabut sangat menghalangi proses evakuasi yang akan dilaksanakan. ”Khususnya, sampai hari ini SAR udara masih kesulitan sehingga tentunya kami sedang berupaya untuk bagaimana melakukan modifikasi cuaca. Sehingga, kemudian, kabut-kabut itu bisa dihilangkan dan pandangan terhadap lokasi TKP ini betul-betul bisa terlihat jelas sehingga evakuasi melalui udara bisa dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.
Meskipun demikian, menurut Sigit, pihaknya juga telah menerjunkan kembali tim tambahan untuk mempersiapkan kemungkinan dilakukannya penyelamatan lewat darat. ”Oleh karena itu, saat ini kami sedang membuat maping terkait dengan rute terdekat dan rute yang aman bagi korban, teman-teman kami, yang terluka,” katanya.
Di sisi lain juga (agar proses evakuasi) bisa berjalan dengan baik dan keselamatan teman-teman kami yang saat ini luka tentunya menjadi prioritas kami.
Sigit menuturkan, hal ini diperlukan karena memang butuh langkah yang khusus supaya tidak menambah cedera. ”Di sisi lain juga (agar proses evakuasi) bisa berjalan dengan baik dan keselamatan teman-teman kami yang saat ini luka tentunya menjadi prioritas kami. Mohon doanya semua yang kita lakukan bisa berjalan dengan baik,” kata Kapolri Sigit.
Seperti diberitakan Kompas.id, Senin (20/2/2023), helikopter milik Polri jenis Super Bell 412 SP Reg P-3001 terbang dari Bandara Sultan Thaha di Jambi menuju Bandara Depati Parbo di Kerinci pada Minggu (19/2/2023) pukul 09.25 WIB. Helikopter tersebut membawa delapan orang, yakni Kapolda Jambi Inspektur Jenderal Rusdi Hartono bersama Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Andri Ananta, Direktur Kepolisian Air dan Udara Komisaris Besar Michael Mumbunan, Koorspri Komisaris Aryani, dan ajudan Kapolda Brigadir Satu Adit. Helikopter diawaki tiga orang, yakni Ajun Komisaris Ali, Ajun Komisaris Amos, dan Aipda Susilo.
Kunjungan itu dalam rangka peresmian Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polres Kerinci dan pengamanan kunjungan mantan Wapres Jusuf Kalla ke Kerinci. Akan tetapi, belum sampai ke lokasi, heli jatuh di sebuah bukit. Saat itu, kondisi di lokasi berkabut. Menurut analis Operasi Basarnas Jambi, Dio Putra, semua korban dalam keadaan sadar, tetapi belum dapat dipastikan keparahannya.
Kepala Bidang Humas Polda Jambi Komisaris Besar Mulia Prianto mengatakan, ada lebih dari 100 orang diterjunkan menuju lokasi, baik dari jalur darat maupun udara. Untuk tim udara, telah dikerahkan delapan heli untuk membantu proses evakuasi. Semua heli tersebut milik TNI Angkatan Udara, Polairud Polri, Polda Sumatera Selatan, Basarnas, dan tiga heli milik PT Wira Karya Sakti.