Teror Kelompok Egianus, Aktivitas Warga Paro Lumpuh
Aktivis warga dan pelayanan publik di Distrik Paro lumpuh setelah aksi kelompok Egianus Kogoya membakar pesawat Susi Air dan menyandera pilot Philip Mark Merthens.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Ratusan warga telah meninggalkan Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, selama sepekan terakhir. Warga ketakutan pasca-aksi teror kelompok kriminal bersenjata Egianus Kogoya yang membakar pesawat Susi Air dan menculik pilot Philip Mark Merthens pada Sabtu (7/1/2023).
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Komisaris Besar Faisal Ramadhani saat dihubungi dari Jayapura, Papua, Kamis (16/2), mengatakan, pihaknya telah tiba di Distrik (kecamatan) Paro sejak dua hari lalu. Terlihat situasi distrik yang sunyi dan rumah-rumah tidak berpenghuni.
Faisal mengungkapkan, semua aktivitas masyarakat terhenti. Hal ini disebabkan masyarakat telah mengungsi ke Distrik Kenyam, ibu kota Nduga; dan sejumlah distrik lainnya.
Berdasarkan data sementara dari pihak keamanan, sebanyak 225 warga telah mengungsi ke Kenyam. Warga mengungsi sejak Rabu (8/2).
Diketahui, Paro termasuk dari 32 distrik di wilayah administratif Kabupaten Nduga. Distrik dengan luas 868 kilometer terdiri dari lima kampung (desa).
”Sudah tidak terdapat warga di Paro lagi. Mereka telah mengungsi ke Kenyam dan daerah lainnya karena takut akan teror kelompok Egianus,” ujar Faisal.
Ia memaparkan, Satgas Damai Cartenz telah melakukan olah tempat terjadinya perkara di Lapangan Terbang Paro. Tempat itu menjadi lokasi pembakaran pesawat Susi Air PK-BVY.
Adapun 80 persen badan pesawat jenis Pilatus tersebut hangus terbakar. Hanya bagian baling-baling depan, ujung sayap kiri kanan, dan ekor pesawat yang tidak terbakar.
”Bangkai pesawat sudah dievakuasi dari landasan pacu. Kami bersama TNI telah membersihkan Lapter Paro sudah dan siap untuk beroperasi kembali. Pasukan dari Komando Pasukan Gerak Cepat dari TNI AU telah diterjunkan untuk mengamankan Lapter Paro,” ujarnya.
Diketahui dari data Polda Papua, kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat Susi Air PK-BVY setelah mendarat di Lapangan Terbang Distrik Paro pada 7 Februari 2023 pukul 06.17 WIT. Sebelumnya, pesawat ini terbang dari Bandara Udara Internasional Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, pada pukul 05.33 WIT.
Pesawat yang dipiloti Merthens membawa lima penumpang. Identitas lima penumpang ini adalah Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan seorang bayi bernama Wetina. Seharusnya pesawat telah kembali ke Timika pada pukul 07.40 WIT.
Adapun KKB langsung menawan Merthens setelah membakar pesawat di Lapangan Terbang Paro, sedangkan kelima penumpang dilepaskan pihak KKB karena merupakan warga setempat.
Telah disiapkan
Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal Muhammad Saleh Mustafa menyatakan, pihaknya bersama Polri masih memberikan kesempatan bagi tim negosiasi yang dibentuk Pemda Nduga untuk berdialog dengan kelompok Egianus tentang pembebasan Merthens. Akan tetapi, Saleh menegaskan, tim gabungan TNI-Polri telah disiapkan apabila upaya dialog tidak membuahkan hasil.
Saleh pun telah menunjuk Dandrem 172/Praja Wira Yakhti Brigadir Jenderal Juinta Omboh Sembiring sebagai Komandan Komando Pelaksana Operasi untuk pasukan TNI dalam pembebasan Merthens. Seluruh prajurit terbaik TNI telah terpilih untuk berkolaborasi dengan Polri melaksanakan operasi tersebut.
”Kami telah menetapkan batas waktu untuk proses dialog dan dirahasiakan. Apabila waktunya telah tiba, upaya penegakan hukum akan dilakukan secara terukur oleh pasukan gabungan TNI-Polri yang terpilih,” kata Saleh menegaskan.
Ia menambahkan, pasukan gabungan TNI-Polri telah mendapatkan pembekalan sebelum melaksanakan upaya penegakan hukum untuk membebaskan Merthens. ”Targetnya adalah Philip dibebaskan dalam kondisi selamat. Pasukan akan mengedepankan aspek hak asasi manusia dalam melaksanakan tugas ini,” tutur Saleh.
Penjabat Bupati Nduga Namia Gwijangge menambahkan, pihaknya akan menggunakan upaya persuasif agar kelompok Egianus melepaskan Merthens. Tim akan berupaya untuk berbicara secara langsung dengan Egianus.
”Kami akan mencoba dengan maksimal untuk membebaskan Philip dalam kondisi selamat. Mudah-mudahan Tuhan membantu perjuangan kami dan membuka hati nurani Egianus untuk membebaskan Philip,” kata Namia.
Sementara itu, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN OPM), Sebby Sambom, mengatakan, pihaknya telah menunjukkan foto dan video Merthens yang disandera oleh pihak Egianus dan anggotanya kepada media massa. Ia pun menyatakan Merthens dalam kondisi sehat.
”TPN OPM menyatakan bertanggung jawab membakar pesawat Susi Air PK-BVY di Lapangan Terbang Paro. Kami juga menyandera Philip sebagai jaminan untuk negosiasi terkait aspirasi politik TPN OPM,” ucap Sebby.