Gempa Dangkal di Jayapura Capai 1.149 Kali, Ribuan Warga Mengungsi
Sebanyak 1.149 kali gempa bumi mengguncang Jayapura selama sebulan terakhir. Pemerintah Kota Jayapura telah menetapkan status tanggap darurat pascagempa bermagnitudo 5,2 pada Kamis (9/2/2023).
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Ribuan warga mengungsi ke tempat yang aman karena gempa bumi tektonik dengan kedalaman dangkal hingga Jumat (10/2/2023) pagi terus mengguncang Kota Jayapura, Papua. Terhitung ibu kota Papua itu telah dilanda 1.149 kali gempa dangkal sejak 2 Januari 2023.
Pengamat Bidang Observasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura, Muhammad Nadhi Ahsan, saat ditemui mengatakan, jumlah gempa dangkal itu berdasarkan pantauan BMKG dari 2 Januari hingga Jumat pukul 09.00 WIT sebanyak 1.149 kali. Sebanyak 158 dari 1.149 kali gempa itu merupakan gempa yang dirasakan masyarakat.
Dari pantauan BMKG hingga Jumat pagi, gempa terakhir tercatat pada pukul 06.28. Gempa tersebut bermagnitudo 4,0 pada kedalaman 7 kilometer dan berjarak 4 kilometer barat laut Kota Jayapura.
Nadhi memaparkan, jumlah gempa yang dirasakan sejak Kamis kemarin hingga Jumat pagi telah mencapai 55 kali. Mayoritas pusat gempa selama sebulan terakhir ini terletak di dua distrik (kecamatan), yakni Jayapura Utara dan Jayapura Selatan.
”Kami berharap warga yang bermukim di area pusat gempa bumi untuk meningkatkan mitigasi bencana. Salah satu upaya tersebut adalah memeriksa kondisi bangunan pascagempa,” kata Nadhi.
Ia menambahkan, diperkirakan gempa susulan di Jayapura akan terus terjadi. Sebab, energi yang dilepaskan dari patahan di sumber gempa belum stabil.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari mengatakan, empat orang tewas dan 18 orang luka-luka akibat gempa M 5,2 pada Kamis (9/2/2023). Para korban luka menjalani perawatan di RSUD Jayapura, RS TNI Angkatan Laut dr Soedibjo Sardadi, dan RS TNI AD Marthen Indey.
Sri menyatakan, pelayanan kesehatan tetap berjalan seperti biasanya meskipun terdapat beberapa puskesmas di Kota Jayapura yang mengalami retakan pada dinding bangunan. Total enam puskesmas mengalami kerusakan.
”Terdapat sejumlah rumah sakit yang mengalami kerusakan pada sejumlah bangunan, yakni RS Marthen Indey dan RS Provita. Kedua rumah sakit ini harus melayani pasien di area tempat parkir,” ujar Sri.
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Jayapura Robby Kepas Awi mengatakan, Pemerintah Kota Jayapura telah menetapkan status tanggap darurat selama 21 hari pascabencana gempa pada Kamis. Total sekitar 1.000 warga mengamankan diri ke sejumlah lokasi pengungsian.
Para siswa diliburkan karena terdapat sejumlah bangunan sekolah yang mengalami kerusakan.
Ia menyatakan, Pemkot Jayapura telah meliburkan semua siswa SD hingga SMA. Para siswa akan kembali mengikuti kegiatan belajar pada Senin (13/2/2023).
”Kami telah menyediakan tenda di sejumlah lokasi pengungsian dan masih mendata jumlah bangunan yang terdampak bencana gempa. Para siswa diliburkan karena terdapat sejumlah bangunan sekolah yang mengalami kerusakan,” ujar Robby.
Ia meminta warga yang rumahnya rusak akibat gempa segera mengungsi ke rumah kerabat atau tempat pengungsian di dekat area permukimannya. Ini untuk mencegah warga menjadi korban saat terjadi gempa susulan.
Sementara itu, Staf Ahli Kementerian Sosial Bidang Rehabilitasi Sosial Benhur Tomi Mano mengatakan, pihaknya menyiapkan 10 tenda untuk pasien di RSUD Jayapura dan empat lokasi pengungsian warga. Selain tenda, pihaknya juga akan menyediakan makanan siap saji bagi pengungsi.
”Kementerian Sosial akan terus mendata jumlah warga yang berada di lokasi pengungsian. Kami juga akan mendata jumlah warga yang terdampak dalam bencana ini,” kata Benhur yang juga mantan Wali Kota Jayapura.