KKB Sandera Pilot Susi Air dan 15 Pekerja Infrastruktur di Distrik Paro-Nduga
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri mengakui KKB menyandera pilot pesawat Susi Air Philip Merthens dan 15 pekerja pembangunan puskesmas di Distrik Paro, Kabupaten Nduga.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri menyatakan, kelompok kriminal bersenjata telah menyandera pilot pesawat Susi Air Kapten Philip Merthens dan 15 pekerja infrastruktur di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Kelompok tersebut juga membawa 16 sandera tersebut meninggalkan Paro.
Mathius saat dihubungi dari Jayapura, Selasa (7/2/2023) malam, mengatakan, kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya membawa 16 sandera ke Distrik Mapenduma di Nduga. Adapun pesawat Susi Air PK-BVY yang dipiloti Philip, asal negara Selandia Baru itu, dibakar kelompok Egianus di Lapangan Terbang Paro pada Senin pagi.
Mathius mengungkapkan, sebelumnya Polres Nduga mendapat informasi sebanyak 15 pekerja pembangunan puskesmas di Distrik Paro disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak Sabtu (4/2/2023). Mereka disandera karena dituduh menjadi intelijen aparat keamanan.
Ia juga menduga pesawat Susi Air yang dipiloti Philip dicurigai pihak KKB akan digunakan untuk mengevakuasi 15 pekerja ini. Hal itu memicu KKB membakar pesawat tersebut dan menyandera Philip.
Diduga KKB membakar pesawat Susi Air PK-BVY setelah mendarat di Lapangan Terbang Distrik Paro pada Senin ini pukul 06.17 WIT. Sebelumnya, pesawat ini terbang dari Bandara Udara Internasional Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, pada pukul 05.33 WIT.
Pesawat itu membawa lima penumpang, yaitu Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan seorang bayi bernama Wetina. Seharusnya pesawat telah kembali ke Timika pada pukul 07.40 WIT.
”Hingga kini, kami belum mendapatkan Informasi dari pihak KKB setelah menyandera pilot pesawat Susi Air dan 15 pekerja infrastruktur. Mereka belum mengajukan negosiasi untuk membebaskan 16 sandera ini,” kata Mathius. Polda Papua akan berkoordinasi dengan tokoh agama dan tokoh adat di Distrik Paro untuk membebaskan para sandera itu.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo di Jayapura mengatakan, keberadaan Philip dan 15 pekerja pembangunan puskesmas belum diketahui secara detail. Sebab, aparat keamanan mengalami keterbatasan akses jaringan telekomunikasi di Paro.
”Polda Papua masih berkonsolidasi dengan Polres Nduga dan TNI untuk menyiapkan upaya menemukan pilot dan 15 pekerja ini. Kami akan merespons aksi ini untuk menunjukkan negara hadir melindungi masyarakat,” kata Ignatius.
Kami akan merespons aksi ini untuk menunjukkan negara hadir melindungi masyarakat.
Susi Pudjiastuti selaku pemilik Maskapai Susi Air saat dihubungi via telepon terkait informasi tersebut mengatakan, berdasarkan hasil foto udara pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVC yang melintasi Lapangan Terbang Paro, terlihat kondisi badan pesawat Susi Air PK-BVY telah terbakar. Foto itu diambil pada pukul 09.57 WIT.
Ia mengungkapkan, sebelumnya, laporan terakhir yang didapatkan pihak manajemen Susi Air, pesawat masih berada di Paro hingga pukul 07.28 WIT. Kemudian dilaporkan pilot telah berpindah ke arah selatan landasan pacu Lapangan Terbang Paro.
”Pesawat kami yang terbang dari Deikai, Kabupaten Yahukimo, mengambil foto udara pesawat Susi Air yang terbakar di Lapangan Terbang Paro. Kami masih berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengetahui kondisi pilot dan penumpang hingga kini,” kata Susi.