Asia Tenggara Perkuat Konektivitas Antarkawasan Wisata
Negara-negara ASEAN akan semakin menguatkan kerja sama sebagai destinasi unggulan terintegrasi. Selain meningkatkan kunjungan ke luar, peningkatan kunjungan juga akan dilakukan di antara negara-negara ASEAN sendiri.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Negara-negara yang tergabung dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN berkomitmen terus menguatkan kerja sama wisata unggulan terintegrasi. Konektivitas antarkawasan wisata akan ditingkatkan demi mendorong mobilitas wisatawan yang semakin tinggi.
Demikian dituturkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno seusai penutupan ASEAN Tourism Forum (ATF), di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (5/3/2023). ”Paket-paket wisata sudah dibuat. Selanjutnya, tinggal bagaimana kita merealisasikannya secara intensif di lapangan,” ujarnya.
Ke depan, menurut Sandiaga, penguatan identitas sebagai destinasi terintegrasi juga harus dilakukan. Caranya, menguatkan hubungan lewat paket-paket wisata bersama hingga konektivitas transportasi antarkota di Asia Tenggara.
”Negara-negara ASEAN optimistis pariwisata akan kembali bangkit pada dua hingga tiga tahun mendatang,” ujarnya.
Sandiaga menyebut, wisatawan India berpotensi diundang ke Asia Tenggara. Sebanyak 2,5 juta warga India berwisata ke negara-negara ASEAN pada 2022. Namun, baru Vietnam yang merasakan tingginya kunjungan wisatawan India.
”India memiliki 22 penerbangan langsung ke Vietnam. Indonesia belum punya akses penerbangan langsung dengan India,” ujarnya.
Selain itu, Sandiaga mengatakan, negara di ASEAN juga perlu melirik peluang kunjungan wisata dari sejumlah negara lain, seperti Jepang, Korea, dan China. China, misalnya, baru membuka akses bagi warganya untuk berwisata.
”Pembukaan akses kunjungan wisata dari China ini semestinya segera kita sambut dengan karpet merah,” ujarnya.
Peluang Indonesia, ujar Sandiaga, sangat besar. Selama pandemi, Indonesia mampu pulih dengan cepat lewat kunjungan wisatawan. Tahun 2024, dia menargetkan sektor wisata akan membuka 4 juta lapangan pekerjaan.
Sekretaris Departemen Pariwisata Filipina Christina Garcia Fasco menegaskan, setelah pandemi, penerbangan langsung dari dan ke sejumlah negara menjadi kunci meningkatkan kunjungan wisatawan ke ASEAN. ”Kita memerlukan akses penerbangan langsung, terutama ke India, China, dan Korea,” ujarnya.
Duta Besar India untuk ASEAN Jayant Namdeorao Khobragade mengatakan, ASEAN dan India telah melakukan pertemuan serta menyusun rencana kerja bersama untuk tahun 2023-2027. Selama itu, telah dibuat 17 kegiatan bersama di sektor pariwisata.
”Semua kegiatan tersebut bertujuan untuk membangkitkan kembali pariwisata, termasuk juga di dalamnya untuk mengatasi dampak ataupun situasi pascapandemi,” katanya.