Jayapura Diguncang 883 Kali Gempa Dangkal Selama 32 Hari Terakhir
Pada Sabtu (4/2/2023) terjadi tiga kali gempa dangkal dengan kedalaman 5 hingga 10 kilometer di Jayapura, Papua. Selama 32 hari terakhir, terjadi 883 kali gempa dangkal di wilayah Jayapura.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Selama 32 hari terakhir, wilayah Jayapura, Papua, terus diguncang gempa bumi tektonik dengan kedalaman dangkal. Berdasarkan data Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura, terjadi 883 kejadian gempa di Jayapura dalam rentang waktu tersebut.
Pada Sabtu (4/2/2023), gempa tektonik dengan kedalaman dangkal terjadi sebanyak tiga kali di Kota Jayapura. Berdasarkan pantauan Kompas, gempa itu menyebabkan warga sempat panik dan meninggalkan rumah serta pusat perbelanjaan untuk mencari tempat yang aman.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura Yustus Rumakiek mengatakan, gempa bumi pertama dengan magnitudo 3,6 di kedalaman 5 kilometer terjadi pukul 11.37 WIT dan gempa kedua dengan M 4,9 di kedalaman 10 kilometer pukul 11.48 WIT. Sementara itu, gempa ketiga dengan M 2,7 di kedalaman 10 kilometer terjadi pukul 13.39 WIT.
Yustus memaparkan, ketiga gempa bumi pada Sabtu ini terjadi di darat. Gempa yang pertama berjarak 4 kilometer dari arah tenggara Kota Jayapura, sedangkan gempa kedua berjarak 1 kilometer arah timur Kota Jayapura. Gempa ketiga berjarak 9 kilometer arah timur laut Kota Jayapura.
Adapun kekuatan gempa kedua dengan M 4,9 dirasakan dengan intensitas III-IV MMI. Artinya, gempa itu dirasakan banyak orang, jendela dan pintu berbunyi, hingga dinding berderik. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) belum mendapatkan laporan kerusakan akibat gempa tersebut.
”Dengan memperhatikan lokasi pusat gempa, kedalaman hiposenter, dan mekanisme patahan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Gempa terjadi akibat adanya aktivitas sesar lokal yang melintas di wilayah Kota Jayapura,” kata Yustus.
Sementara itu, Koordinator Bidang Observasi BBMKG Wilayah V Jayapura Danang Pamuji mengungkapkan, selama 32 hari terakhir, terjadi 883 kali gempa bumi dangkal di Kota Jayapura dan daerah Sentani di Kabupaten Jayapura. Gempa yang perdana terjadi di Kota Jayapura pada 2 Januari 2023 dengan magnitudo 4,9.
Danang memaparkan, penyebab gempa adalah pergerakan sesar atau patahan lokal yang aktif dan kondisi bebatuan yang rapuh sehingga memicu terus terjadi gempa susulan di wilayah Kota Jayapura hingga Kabupaten Jayapura. Namun, BBMKG Wilayah V Jayapura belum dapat mengidentifikasi sesar lokal tersebut.
”Total sebanyak 74 dari 883 kali gempa bumi yang getarannya dirasakan masyarakat. Getaran gempa sangat dirasakan karena di kedalaman dangkal, yakni di bawah 30 kilometer. Sumber gempa di wilayah Sentani, Abepura, hingga Jayapura Utara,” papar Danang.
Ia menambahkan, BBMKG Wilayah V Jayapura telah meminta bantuan ke BMKG untuk melaksanakan survei sesar lokal yang memicu terjadinya gempa bumi dangkal di Jayapura selama sebulan terakhir. Sebab, Danang menyebut, pihaknya belum memiliki alat yang memadai untuk mengetahui sesar lokal yang menjadi pemicu gempa.
Total sebanyak 74 dari 883 kali gempa bumi yang getarannya dirasakan masyarakat. (Danang Pamuji)
”Kami telah berkoordinasi dengan BMKG. Dalam waktu dekat mereka akan berada di Jayapura dan menggunakan alat khusus untuk mengetahui sesar atau patahan yang memicu gempa,” ucap Danang.
Sementara itu, Manajer Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Jonathan Koirewoa mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia pun meminta masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.