Kejayaan Pariwisata Jadi Penopang ASEAN sebagai Episentrum Pertumbuhan
Kawasan ASEAN sekarang berada di garis terdepan pemulihan pariwisata di Asia-Pasifik. Kejayaan sektor pariwisata akan menopang keberhasilan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi global.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·4 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Selama tiga tahun terakhir, sektor pariwisata sangat terpukul akibat pandemi Covid-19. Namun, saat ini pemerintah Indonesia meyakini pariwisata mampu bangkit kembali. Pergerakan pariwisata di wilayah ASEAN pun diharapkan dapat mencapai kembali puncak kejayaannya pada tahun ini dan masa mendatang.
”Kita patut bersyukur karena kawasan ASEAN saat ini berada di garis paling depan dalam pemulihan sektor pariwisata di negara Asia-Pasifik,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat memberikan sambutan pada peresmian pembukaan ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 di kompleks Candi Prambanan, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (3/2/2023) malam.
Kita patut bersyukur karena kawasan ASEAN saat ini berada di garis paling depan dalam pemulihan sektor pariwisata di negara Asia-Pasifik.
Menurut catatan UNWTO, jumlah kedatangan wisatawan mancanegara kawasan Asia-Pasifik sepanjang Januari hingga September 2022 tercatat naik sebesar 11 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2021.
Wapres Amin menuturkan, kejayaan sektor pariwisata di ASEAN akan menjadi penopang keberhasilan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi global. Hal ini sejalan dengan tema keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini.
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang krusial untuk memulihkan ekonomi, membuka lapangan kerja bagi masyarakat, serta menjadikan masyarakat kita tangguh dan berdaya. ”Saya sangat berharap ASEAN Tourism Forum 2023 bisa melahirkan aksi nyata,” ujar Wapres Amin.
Aksi nyata ini ditandai adanya kerja sama antar-pemimpin sektor pariwisata di kawasan ASEAN untuk mempercepat kebangkitan industri pariwisata dan perjalanan di ASEAN. Demikian pula untuk merealisasikan Travel Exchange 2023.
Selain itu, menurut Wapres Amin, penyelenggaraan acara-acara berskala internasional di negara ASEAN perlu terus diperbanyak. Keberhasilan penyelenggaraan kegiatan internasional adalah salah satu bukti kesiapan negara ASEAN untuk kembali menjadi magnet bagi wisatawan dunia. ”Serta menunjukkan bahwa kita mampu terus beradaptasi dan berkompetisi menuju pariwisata yang lebih berkualitas di masa depan,” katanya.
Wapres menuturkan, pihaknya menaruh harapan besar sektor pariwisata akan mengokohkan kawasan ASEAN sebagai kawasan yang stabil, damai, bermartabat, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, serta mampu menjadi penyokong stabilitas perekonomian dunia.
”Saya mengajak kita bersama-sama membangun pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif, melibatkan usaha mikro dan kecil, kaum perempuan, dan generasi muda,” kata Wapres Amin.
Saya mengajak kita bersama-sama membangun pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif, melibatkan usaha mikro dan kecil, kaum perempuan, dan generasi muda.
Menurut Wapres Amin, sekarang inilah saatnya meningkatkan daya saing sektor pariwisata melalui berbagai inovasi dan kreativitas serta transformasi ke arah digital. ”Semoga sektor pariwisata semakin produktif dan mampu memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi kawasan,” katanya.
Mengakhiri sambutannya, Wapres Amin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai tuan rumah ASEAN Tourism Forum 2023. ”Saya berharap forum ini menjadi pengobar semangat kebangkitan pariwisata di ASEAN, selain menjadi wadah diskusi dan formulasi kebijakan serta program nyata pengembangan pariwisata yang lebih praktis, terarah, dan berorientasi masa depan,” kata Wapres Amin.
Semangat kebangkitan ASEAN
Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan ATF 2023 yang diselenggarakan di Yogyakarta pada 2-5 Februari 2023. ATF kali ini mengangkat tema ”ASEAN: A Journey to Wonderful Destinations”. ”Tema ini menggambarkan semangat kebangkitan pariwisata di kawasan ASEAN," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno.
Sandiaga meyakini kolaborasi semua pihak merupakan hal krusial untuk mendorong proses pemulihan pariwisata di ASEAN. Ada peluang penciptaan lapangan kerja dan juga nilai tambah dari berkembangnya sektor pariwisata.
Forum tahunan ini mengundang para menteri pariwisata serta pejabat terkait dari negara-negara ASEAN serta perwakilan dari beberapa negara mitra, seperti ASEAN Plus Three (Jepang, Korea Selatan, China), India, dan Rusia. Selain itu, diundang pula beberapa organisasi internasional lain, seperti UNWTO, PATA, WTTC, ASEANTA, US-ABC, ASEAN China Centre, ERIA, dan ICAO.
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Wakil Presiden menginformasikan, beberapa menteri yang terkonfirmasi hadir adalah Menteri Pariwisata Brunei Darussalam Dato Seri Setia Haji Abdul Manaf bin Haji Metussin, Menteri Pariwisata Kamboja Thok Sokhom, Menteri Pariwisata Laos Suanesavanh Vignaket, Menteri Pariwisata Malaysia Dato Tiong King Sing, Menteri Pariwisata Singapura Alvin Tan, Menteri Pariwisata Jepang Hiroo Ishi, serta Wakil Menteri Pariwisata Vietnam Doan Van Viet.
Turut mendampingi Wapres pada kunjungan kerja kali ini Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, serta anggota Tim Ahli Wapres, Farhat Brachma.