Penyelenggaraan PON Jadi Momentum Perbaikan Prestasi dan Ekonomi Aceh
Pekan olahraga empat tahunan itu akan digelar di dua provinsi, yakni Aceh dan Sumatera Utara. Pembukaan dilakukan di Aceh, sedangkan penutupan di Sumatera Utara.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2024 di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara harus menjadi momentum meningkat prestasi dan perbaikan ekonomi daerah. Pemerintah daerah diminta bekerja keras mempersiapkan pelaksanaan pesta olahraga empat tahunan itu.
Hal itu disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali saat peluncuran maskot PON Aceh, Sabtu (28/1/2023), di Lapangan Blang Padang, Kota Banda Aceh. Pada kesempatan itu, hadir juga Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Marciano Norman, dan anggota DPR Komisi X, Illiza Saaduddin Djamal.
Gajah dipilih sebagai maskot PON untuk Aceh. Gajah memiliki hubungan historis yang erat dengan Aceh. Dulu, pada masa Kerajaan Sultan Iskandar Muda, gajah menjadi kendaraan tunggangan sultan. Gajah juga menjadi pasukan tempur kerajaan. Kini, gajah menjadi satwa lindung. Populasi gajah terbesar ada di Aceh.
Peluncuran maskot merupakan bagian dari tahapan menuju pelaksanaan PON 2024. Ajang olahraga multicabang terbesar nasional itu akan digelar di dua provinsi, yakni Aceh dan Sumatera Utara. Pembukaan dilakukan di Aceh, sedangkan penutupan di Sumatera Utara.
Zainuddin mengatakan, setelah peluncuran maskot, semua pihak harus bekerja keras mempersiapkan pelaksanaan PON. ”Aceh harus jadi tuan rumah yang baik. PON Aceh harus meninggalkan pesan yang menyenangkan,” ujarnya.
Zainuddin mengatakan, kesuksesan pelaksanaan PON diukur dari empat hal, yakni sukses pelaksanaan, peningkatan prestasi, tertib administrasi, dan adanya dampak terhadap ekonomi daerah. ”Daerah harus mendapatkan manfaat yang besar dalam perbaikan ekonomi. Ribuan orang akan ke Aceh, jadilah tuan rumah yang baik,” katanya.
PON yang digelar di Aceh dan Sumatera Utara ini menjadi PON pertama dengan tuan rumah dua provinsi. PON sebelumnya pada 2021 digelar di Provinsi Papua.
Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki menyampaikan terima kasih karena Aceh dipercaya sebagai tuan rumah PON. Marzuki mengatakan akan melakukan promosi agar ada keterlibatan publik.
Ketua Pemusatan Latihan Daerah KONI Aceh Bakhtiar mengatakan, sebagai tuan rumah, pihaknya harus mempersiapkan atlet-atlet terbaik. Pemusatan latihan dan uji coba akan terus dilakukan. Aceh menargetkan dapat finis pada urutan ketujuh.
”Target ini sangat realistis karena pada PON Papua 2021, Aceh peringkat ke-12. Sementara pada PON Jawa Barat 2016, Aceh peringkat ke-17,” kata Bakhtiar.
Sepak bola menjadi salah satu cabang unggulan bagi Aceh. Pada PON Papua, cabang sepak bola mendapatkan medali perak setelah kalah di final atas tuan rumah Papua.