Vaksinasi Covid-19 ”Booster” Kedua, Stok di Indramayu Menipis
Stok vaksin Covid-19 di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, semakin menipis. Akibatnya, layanan vaksinasi dosis penguat kedua yang dicanangkan pemerintah terhambat. Pemkab masih menunggu penyaluran vaksin.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
INDRAMAYU, KOMPAS — Stok vaksin Covid-19 di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, semakin menipis. Akibatnya, layanan vaksinasi dosis penguat atau booster kedua yang dicanangkan pemerintah terhambat. Pemerintah kabupaten masih menunggu penyaluran vaksin dari Pemerintah Provinsi Jabar.
Kepala Dinas Kesehatan Indramayu Wawan Ridwan mengakui, ketersediaan vaksin Covid-19 sangat terbatas. ”Terakhir, kami mendapat vaksin dari pemerintah provinsi tanggal 12 Januari. Itu pun hanya 450 vial. Tadinya itu untuk vaksinasi booster pertama,” ujarnya, Kamis (26/1/2023).
Hingga kini, katanya, masih ada sekitar 400.000 warga Indramayu yang belum menjalani vaksinasi dosis penguat pertama. Adapun sasaran vaksinasi penguat berkisar 1,1 juta orang. Di tengah kondisi itu, pemerintah pusat memulai vaksinasi dosis penguat kedua pada Selasa (24/1/2023).
”Masih banyak yang membutuhkan vaksin booster pertama sebagai syarat pelaku perjalanan, sedangkan stok vaksin menipis. Namun, kalau ada yang mau vaksin booster kedua, tetap kami layani kalau vaksinnya ada,” ujar Wawan. Apalagi, katanya, 450 vial vaksin kini nyaris habis.
Hingga kini, katanya, hanya terdapat lima puskesmas yang memiliki stok vaksin. Puskesmas itu di Bangodua, Tukdana, Widasari, Gantar, dan Cikedung. ”Itu data kemarin. Kalau hari ini, saya enggak bisa menjamin lagi ada atau tidaknya vaksinnya. Sebanyak 450 vial itu hanya dua minggu,” katanya.
Bahkan, katanya, stok vaksin Covid-19 tersebut di daerah perkotaan, seperti Indramayu, Jatibarang, dan Haurgeulis, bisa habis hanya beberapa hari. Untuk mengantisipasi keterbatasan vaksin, pihaknya telah mengajukan permohonan 5.000 vial vaksin ke Pemprov Jabar.
”Namun, sampai saat ini belum ada jawaban dari pemprov. Biasanya, jawabannya beberapa hari sebelum vaksin dikirim,” ungkap Wawan. Pihaknya akan menggunakan vaksin itu untuk penyuntikan dosis penguat pertama dan kedua bagi masyarakat umum.
Masih banyak yang membutuhkan vaksin booster pertama sebagai syarat pelaku perjalanan sedangkan stok vaksin menipis.
Cakupan vaksinasi dosis penguat pertama untuk kelompok warga lanjut usia baru 63.942 atau 56,3 persen dari target. Bahkan, vaksinasi dosis penguat kedua bagi warga lansia baru 189 orang. Vaksinasi penguat satu bagi masyarakat umum juga baru 402.198 orang atau 37 persen dari target.
Adapun jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indramayu sejak 2020 hingga kini tercatat 23.143 orang. Sebanyak 838 orang di antaranya meninggal dan 22.294 orang sembuh. Sebanyak 11 orang hingga kini masih menjalani perawatan karena Covid-19.
Sudedi (31), warga Kedokanbunder, belum berencana menjalani vaksinasi penguat dosis kedua. ”Bulan lalu saya sudah booster pertama. Itu juga sempat demam setelah vaksin. Vaksin booster pertama sudah bisa naik kereta api. Nanti saja vaksin booster keduanya kalau dibutuhkan,” katanya.