logo Kompas.id
NusantaraPelajaran tentang Makna...
Iklan

Pelajaran tentang Makna Feminisme dan Islam

Islam punya banyak cara pandang membela perempuan. Butuh peran semua pihak untuk membumikannya.

Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
· 5 menit baca
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf memberikan sambutan pada acara Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masa Khidmat 2022-2027 dan Hari Ulang Tahun Ke-96 NU di Balikpapan Sport and Convention Center, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (31/1/2022).
TANGKAPAN LAYAR KANAL YOUTUBE SEKRETARIAT PRESIDEN

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf memberikan sambutan pada acara Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masa Khidmat 2022-2027 dan Hari Ulang Tahun Ke-96 NU di Balikpapan Sport and Convention Center, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (31/1/2022).

Potongan video Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf, yang berpesan agar NU tidak perlu ikut feminisme, sempat viral di media sosial. Diskursus tentang feminisme dan Islam pun kembali mencuat. Apakah kedua hal itu bertentangan atau sebaliknya?

Dalam penggalan video yang disiarkan TV NU itu, Gus Yahya, sapaannya, meminta Fatayat dan Muslimat agar tidak ikut-ikutan ideologi jender dari Barat, seperti feminisme. ”Feminisme itu ndak (tidak) tepat. Kita harus mulai dengan wawasan keagamaan yang kita miliki,” ujarnya.

Editor:
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000