Galang Dana bagi Anak-anak, 55 Pesepeda Keliling Lombok
Sebanyak 55 pesepeda akan berkeliling Lombok untuk menggalang dana bagi anak-anak Indonesia. Selain mewujudkan misi sosial, bersepeda jarak jauh itu sekaligus mempromosikan pariwisata NTB.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·4 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Kegiatan olahraga untuk penggalangan dana atau charity mulai bergairah kembali setelah pandemi Covid-19. Sejumlah wilayah di Tanah Air menjadi lokasi penyelenggaraan, termasuk Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang akan menjadi tuan rumah Bike to Care 2023 Lombok Loop 370 Kilometer.
Kegiatan bersepeda jarak jauh ini untuk penggalangan dana dan kampanye hak-hak anak di Indonesia. Selain itu, kegiatan tersebut juga mendukung pengembangan olahraga pariwisata NTB.
PR and Communications Manager SOS Children’s Villages Indonesia Astridinar, dalam konferensi pers di Mataram, NTB, Kamis (19/1/2023), mengatakan, Bike to Care adalah salah satu gerakan sosial yang diselenggarakan SOS Indonesia. Tujuannya meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap hak-hak anak melalui olahraga sepeda.
Astridinar menjelaskan, anak-anak memiliki hak terkait kelangsungan hidup, tumbuh kembang, perlindungan, dan lainnya. Meski demikian, pelanggaran hak anak di Indonesia masih cukup tinggi.
Selama 2022, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat ada 2.296 pelanggaran hak anak di Indonesia. Dari jumlah itu, 1.554 kasus terkait pemenuhan hak anak dan 742 kasus terkait perlindungan anak.
Arstridinar berharap, melalui Bike to Care, mereka bisa mengampanyekan hak-hak anak di Indonesia tersebut. ”Hak anak ini perlu menjadi perhatian kita. Apalagi, kemarin sudah ada pandemi, hak-hak anak terenggut. Juga banyak yang kehilangan orangtua karena Covid-19,” katanya.
Menurut Astridinar, Bike to Care mulai diselenggarakan sejak 2022, yakni di Bali (500 kilometer) dan Toba, Sumatera Utara (300 km). Penyelenggaraan kegiatan ini mengikuti kesuksesan Run to Care atau penggalangan dana melalui olahraga lari yang sudah berlangsung sejak 2016.
Dia mengatakan, penyelenggaraan Bike to Care selalu mendapat dukungan besar dari masyarakat. Di Bali, misalnya, para pesepeda bisa mencapai target penggalangan dana Rp 750 juta. Sementara, di Toba, dari target Rp 200 juta, bisa tembus hingga Rp 250 juta. Adapun target untuk Lombok adalah Rp 500 juta.
Penggalangan dana untuk Bike to Care 2023 Lombok telah berlangsung sejak awal Desember hingga Februari nanti. Para pesepeda berkampanye di akun media sosial masing-masing dengan membagikan pranala untuk donasi. Hingga saat ini, dana yang terkumpul mencapai Rp 97 juta.
Bike to Care 2023 Lombok yang akan berlangsung pada 4-5 Februari 2023 akan diikuti 55 pesepeda, terdiri dari 45 peserta dan 10 road captain. Peserta berasal dari daerah-daerah di Indonesia, daerah di Jabodatebek, Bali, Makassar, dan Lombok. Mereka berasal dari berbagai kalangan, termasuk selebritas dan atlet.
Hasil penggalangan dana akan digunakan untuk berbagai kegiatan terkait pemenuhan hak-hak dasar anak, baik pengasuhan, pendidikan, maupun kesehatan. Juga untuk program advokasi bagaimana keluarga bisa memenuhi gizi anak hingga mengatur keuangan dan potensi keluarga.
”Sport tourism”
Yanto Setiawan, salah satu road captain di Bike to Care 2023 Lombok, mengatakan, misi sosial dalam kegiatan ini menjadi yang utama. Tentu keindahan Pulau Lombok sepanjang jalur yang akan dilewati menjadi bonus.
”Selain berharap misi sosial Bike to Care terwujud, sport tourism di NTB juga bisa bergairah kembali setelah pandemi,” kata Yanto.
Menurut dia, selain indah, jalur yang akan dilewati pesepeda di Lombok akan sangat menantang, terutama etape 1 dengan rute Mandalika-Senggigi. ”Banyak tanjakan yang rasanya tidak selesai-selesai sehingga perlu persiapan fisik dan mental. Meski demikian, pemandangan akan sangat luar biasa,” ujar Yanto.
Astridinar mengatakan, Bali dan Toba menjadi lokasi Bike to Care karena di dua tempat tersebut terdapat SOS Village. Sementara Lombok dipilih karena permintaan para pesepeda. Lombok saat ini tengah populer sebagai destinasi wisata seiring dengan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika yang memiliki sirkuit balap motor Internasional.
Asisten II Sekretariat Daerah NTB Nurhadini Eka Dewi, dalam konferensi pers tersebut, mengatakan, SOS Children’s Villages adalah salah satu lembaga swadaya masyarakat yang telah lama fokus pada hak-hak anak. Mewakili Pemerintah Provinsi NTB, Eka menyampaikan apresiasi karena Bike to Care bisa diadakan di Lombok.
Menurut Eka, selain misi sosial, Bike to Care juga sejalan dengan pengembangan pariwisata NTB, yakni olahraga wisata (sport tourism). Setelah pandemi, kata dia, NTB sedang membutuhkan kunjungan wisatawan sebanyak-banyaknya.
”Jadi, selain kegiatan sosial bagi anak-anak yang kurang beruntung, kegiatan ini diharapkan meningkatkan kunjungan wisatawan, juga promosi sport tourism. Sehingga nantinya semakin banyak pesepeda-pesepeda lain yang tertarik datang ke NTB. Apalagi ini disiarkan secara daring,” kata Eka.
Direktur Pembinaan Masyarakat Kepolisian Daerah NTB Komisaris Besar Dessy Ismail, yang juga hadir dalam konferensi pers, mengatakan, Polda NTB siap membantu kelancaran Bike to Care 2023 Lombok. Menurut dia, NTB cukup kondusif dan aman untuk sepeda.
”Semakin banyak kegiatan sepeda, menjadi indikator NTB aman, apalagi untuk kegiatan yang sangat bagus ini. Kami siap mengamankan jalur, juga membantu ambulans (tim kesehatan),” kata Dessy.