Kegempaan Meningkat, Status Dieng Ditingkatkan Jadi Waspada
Gunung Api Dieng ditingkatkan statusnya dari Normal ke Waspada. Warga dan wisatawan diimbau mewaspadai area Kawah Sileri dan Kawah Timbang.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
BANJARNEGARA, KOMPAS — Status Gunung Api Dieng di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, ditingkatkan dari Level I atau Normal menjadi Level II atau Waspada sejak Jumat (13/1/2023) pukul 23.00. Aktivitas kegempaan tercatat meningkat. Wisatawan, terutama di Kawah Sileri Dieng, diminta waspada dan menaati zona aman radius 1 kilometer. Demikian pula di Kawah Timbang, masyarakat diimbau tidak beraktivitas di sana.
”Iya betul status naik sejak tadi malam pukul 23.00. Yang dilihat gempanya naik. Di Kawah Sileri, kewaspadaan di jarak 1 kilometer sampai menunggu perkembangan selanjutnya,” kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng Surip, saat dihubungi dari Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (14/1/2023).
Surip menyebutkan, aktivitas kegempaan di Kawah Timbang juga menunjukkan peningkatan. Oleh karena itu, masyarakat dan wisatawan diimbau tidak beraktivitas di sekitar Kawah Timbang karena berpotensi terpapar gas karbon dioksida yang berbahaya. ”Kawah-kawah yang lain masih bisa dikunjungi. Aman,” tutur Surip.
Hingga 14 Januari 2023, lanjut Surip, terjadi peningkatan aktivitas vulkanik yang ditandai dengan meningkatnya kejadian gempa vulkanik dalam dan gempa tektonik lokal sejak 9 Januari 2023. Hal ini dapat mengindikasikan terjadinya ”rekahan” di kedalaman sebagai akibat dari aktivitas vulkanik di Dieng.
Dalam catatan evaluasi aktivitas Gunung Api Dieng yang diterbitkan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bernomor 3 Lap./GL.05/BGL./2022 bertanggal 14 Januari 2023, dituliskan pada kurun waktu 1-7 Januari 2023 tercatat 14 kali gempa tektonik lokal dan 1 gempa tektonik jauh. Kemudian, pada kurun 8-13 Januari 2023, tercatat 6 kali gempa vulkanik dalam serta 170 kali gempa tektonik lokal, juga 5 kali gempa tektonik jauh.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo menyebutkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Dieng dan camat serta kepala desa. Petugas BPBD juga turun ke lapangan untuk mengamati kondisi kawah.
”Sesuai rekomendasi PVMBG, untuk sementara masyarakat tidak memasuki Kawah Sileri pada radius 1.000 meter. Masyarakat juga diimbau tetap tenang, menjaga kewaspadaan di lingkungan masyarakat,” kata Andri.
Dari catatan Pos Pengamatan Gunung Api Dieng disebutkan bahwa kawasan Dataran Tinggi Dieng merupakan suatu kompleks gunung api aktif tipe-A. Secara administratif, Dataran Tinggi Dieng masuk ke dalam wilayah Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.
Secara morfologi, Dataran Tinggi Dieng memiliki beberapa kawah dan lapangan fumarola yang saat ini masih aktif. Kawah tersebut, di antaranya, Kawah Timbang dan Kawah Sileri, yang sering kali mengalami peningkatan aktivitas dan erupsi.
Aktivitas terakhir di Kawah Timbang terjadi pada 23 Mei 2011 dan mengalami peningkatan kembali pada 27 Maret 2013. Kala itu, kawah mengeluarkan aliran gas karbon dioksida dengan konsentrasi yang sangat berbahaya sejauh maksimum 2 km ke arah selatan, dengan tinggi asap maksimum mencapai 500 meter.
Aktivitas terakhir di Kawah Sileri terjadi pada 29 April 2021 berupa erupsi freatik. Erupsi ini tidak didahului oleh peningkatan gempa-gempa vulkanik yang signifikan. Erupsi disebabkan terjadinya akumulasi tekanan uap air di level yang dangkal di bawah permukaan. Material yang dilontarkan berupa lumpur dengan radius kurang dari 500 meter dari pusat erupsi.