Kunjungan ke Candi Borobudur Tahun Ini Ditargetkan 2,2 Juta Orang
Tahun 2023, jumlah wisatawan Candi Borobudur ditargetkan 2,2 juta orang. Jika bangunan candi dibuka, jumlah wisatawan diharapkan jauh melampaui target.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, ditargetkan mencapai 2,2 juta orang tahun 2023. Target tersebut ditetapkan hanya dengan memprediksi jumlah kunjungan di pelataran candi, sekalipun tahun ini akses kunjungan ke bangunan utama candi juga mulai dibuka untuk umum.
”Kami hanya berharap pembukaan akses kunjungan ke struktur bangunan candi nantinya bisa semakin meningkatkan jumlah kunjungan hingga melebihi target yang telah ditetapkan,” ujar General Manager Taman Wisata Candi Borobudur Jamaludin Mawardi, Selasa (3/1/2023).
Target kunjungan wisatawan Candi Borobudur tahun ini ditetapkan meningkat. Pada tahun 2022, target kunjungan ditetapkan mencapai 1,6 juta orang, tetapi realisasinya hanya mencapai 1,4 juta orang.
Jamaludin menjelaskan, untuk mencapai target yang meningkat tersebut tidaklah mudah. Sekalipun akses kunjungan ke bangunan candi dibuka, hal tersebut tidak bisa diandalkan untuk mendorong peningkatan kunjungan.
Hal ini mengingat untuk kunjungan ke bangunan candi, wisatawan akan dikenai biaya tambahan untuk pembelian sandal upanat dan pembayaran uang jasa pemandu wisata. Pengaturan itu untuk menjaga kelestarian bangunan candi.
”Dengan adanya tambahan-tambahan biaya tersebut, kami sendiri pun tidak yakin pembatasan jumlah kunjungan ke bangunan candi nantinya bisa terpenuhi,” ujarnya. Jumlah wisatawan yang bisa naik ke bangunan candi dibatasi 1.200 orang per hari.
Kajian dan analisis terkait pembukaan akses kunjungan ke bangunan Candi Borobudur, termasuk penentuan harga tiketnya, hingga saat ini masih terus berjalan. Kajian ini dilakukan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko bersama sejumlah kementerian.
Sementara itu, jumlah wisatawan ke Candi Borobudur selama periode libur Natal dan Tahun Baru (24 Desember 2022-2 Januari 2023) juga masih jauh di bawah target. Jika sebelumnya ditetapkan target wisatawan 166.843 orang, selama periode tersebut, jumlah kunjungan hanya 93.501 orang.
Selain karena belum dibukanya akses kunjungan ke bangunan candi, tingkat kunjungan yang belum sesuai target ini diperkirakan karena masa liburan kemarin baru merupakan fase awal pemulihan pascapencabutan pembatasan sosial PPKM. Selain itu, juga dipicu kondisi cuaca ekstrem yang kurang mendukung untuk aktivitas di area terbuka.
Selama alasan pemberlakuan harga tiket cukup rasional dan bisa diterima, kami pun tidak keberatan.
Santoso (37), pengunjung Taman Wisata Candi Borobudur asal Jakarta, mengatakan, dirinya terakhir kali berkunjung ke bangunan candi tahun 1994. Saat ini, dia sebenarnya sangat ingin mengajak ketiga anaknya berekreasi, berjalan-jalan, dan berfoto di antara batu candi, sama seperti yang pernah dilakukannya dahulu.
Namun, pembatasan kunjungan, menurut dia, memang perlu dilakukan demi alasan konservasi. Dia juga tidak keberatan jika nantinya kunjungan ke bangunan candi diberlakukan harga tiket khusus. ”Selama alasan pemberlakuan harga tiket cukup rasional dan bisa diterima, kami pun tidak keberatan,” ujarnya.
Ganang Hendra Saputra, General Manager Balkondes Kembanglimus, akomodasi wisata yang dikelola desa di sekitar Borobudur, mengatakan, sebagian tamu yang menginap di Balkondes Kembanglimus masih kerap bertanya tentang akses kunjungan ke bangunan Candi Borobudur. Hal itu termasuk mempertanyakan harga tiketnya.
”Sebagian tamu masih bertanya-tanya apa betul harga tiket kunjungan ke bangunan candi ditetapkan Rp 750.000 per orang,” ujarnya.
Kepada para tamunya, Ganang sebatas menjelaskan, akses kunjungan ke bangunan candi masih ditutup. Agar mereka bisa lama berkunjung ke kawasan Borobudur, dia biasanya akan menawarkan paket-paket wisata baru yang bisa dicoba oleh para tamu.