Libur Natal-Tahun Baru Jadi Momentum Bangkitkan Wisata Magelang
Pengelola destinasi wisata di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan pada libur Natal dan Tahun Baru. Masa liburan ini diharapkan jadi momentum kebangkitan wisata di Magelang.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Para pengelola destinasi wisata di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, berupaya melakukan berbagai cara untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan saat libur Natal dan Tahun Baru. Kelonggaran aturan terkait mobilitas masyarakat diupayakan dimanfaatkan agar kondisi pariwisata di Kabupaten Magelang bisa pulih seperti sebelum pandemi Covid-19.
”Dengan berbagai upaya yang dilakukan saat ini, kami sungguh berharap masa liburan Natal dan Tahun Baru ini dapat menjadi titik awal kebangkitan pariwisata di Kabupaten Magelang tahun 2023,” ujar Ketua Daya Tarik Wisata Kabupaten Magelang Edwar Alfian, Minggu (25/12/2022).
Di Kabupaten Magelang terdapat 239 destinasi wisata. Para pelaku wisata di kabupaten itu pun terus menggencarkan promosi melalui berbagai media. Selain itu, sebelum Desember 2022, banyak pelaku wisata melakukan promosi dengan mengundang biro-biro travel untuk mencoba paket-paket wisata yang ditawarkan pada liburan Natal dan Tahun Baru.
Demi menarik kunjungan, para pengelola wisata juga mempercantik kondisi fisik bangunan yang ada di destinasi, melengkapi berbagai fasilitas, serta menampilkan berbagai atraksi dan hiburan di masa liburan.
Dengan semua upaya tersebut, para pengelola destinasi wisata di Kabupaten Magelang berharap bisa menarik sebanyak mungkin kunjungan wisatawan. ”Kami sungguh berharap kunjungan wisatawan di musim liburan kali ini bisa mencapai 100 persen kapasitas tempat kunjungan,” kata Edwar.
Direktur Destinasi Wisata Ketep Pass, Kabupaten Magelang, Mul Budi Santoso mengatakan, pihaknya pun optimistis jumlah pengunjung Ketep Pass pada musim liburan Natal dan Tahun Baru ini bisa terus meningkat. Jumlah wisatawan yang hadir diharapkan bisa memenuhi 100 persen kapasitas tempat atau 3.000 pengunjung per hari.
Kami sungguh berharap masa liburan Natal dan Tahun Baru ini dapat menjadi titik awal kebangkitan pariwisata di Kabupaten Magelang tahun 2023.
Mul menyebut, selama beberapa hari terakhir, jumlah wisatawan yang datang ke Ketep Pass berkisar 500-600 orang per hari. Bahkan, pada Sabtu (24/12/2022), jumlah wisatawan mencapai 1.431 orang.
Mul mengatakan, peningkatan jumlah wisatawan secara signifikan diprediksi akan mulai terjadi pekan depan. ”Setelah 26 Desember hingga Tahun Baru nanti, kami optimistis jumlah wisatawan akan mampu menembus lebih dari 2.000 wisatawan per hari,” ujarnya.
Pada musim liburan kali ini, obyek wisata Ketep Pass tidak lagi menetapkan aplikasi Peduli Lindungi sebagai akses masuk kunjungan. Kendati demikian, Mul menyebut, pihaknya masih meminta wisatawan untuk tertib memakai masker dan mengukur suhu tubuh sebelum masuk.
Sementara itu, di Taman Wisata Candi Borobudur akan digelar sejumlah atraksi untuk menarik wisatawan selama masa libur Natal dan Tahun Baru. Salah satu atraksi itu adalah kegiatan edukriya go green atau latihan membuat kerajinan berbahan limbah plastik yang bisa diikuti wisatawan secara gratis. Selain itu juga digelar sejumlah pentas kesenian.
General Manager Taman Wisata Candi Borobudur Jamaludin Mawardi mengatakan, pada periode 24 Januari 2022 hingga 2 Januari 2023, pihaknya menetapkan target kunjungan wisatawan sebanyak 166.843 orang. Puncak kunjungan diprediksi terjadi pada 1 Januari 2023 dengan jumlah pengunjung diperkirakan sebanyak 24.372 orang.
Berdasarkan data sementara, jumlah wisatawan Candi Borobudur beberapa hari terakhir masih cenderung fluktuatif. Namun, peningkatan secara drastis sudah terpantau terjadi pada 20 Desember dengan jumlah wisatawan sebanyak 10.173 orang. Sementara itu, pada 24 Desember 2022, jumlah wisatawan tercatat mencapai 10.652 orang.
Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein mengatakan, pada tahun ini pihaknya hanya menetapkan target kunjungan wisatawan sebanyak 3 juta orang per tahun. Target itu hanya sekitar 60 persen dari rata-rata jumlah wisatawan sebelum pandemi, yakni 6 juta orang per tahun.
”Karena masih di masa pandemi, maka target kami masih tetap difokuskan pada kenyamanan dan keamanan kesehatan pengunjung saja,” ujarnya.