Keripik Pisang untuk Sekolah Rusak di Pulau Damer
Gerakan untuk perbaikan sekolah rusak di Bebar Timur telah mendorong banyak orang untuk memberi. Keripik pisang cokelat jadi media penyatu dalam spirit saling membantu.
Angin yang berembus kencang dari Laut Banda memukul lembaran seng yang sudah karatan. Perlahan seng terlepas dari rangka atap. Di bawah atap, Eklin Amtor de Fretes (30) menerangkan materi pelajaran kepada belasan siswa.
Praaakkkk. Tiba-tiba papan tulis yang bergantung di dinding jatuh terdorong angin yang menusuk lewat celah atap dan dinding yang bolong. Eklin yang berdiri membelakangi papan terperanjat.
Kejadian di ruang kelas V Sekolah Dasar Bebar Timur di Pulau Damer, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, suatu hari pada awal Desember 2022 itu bukan pertama kali. Guru dan siswa di sekolah itu sering mengalaminya.
Pembelajaran berlangsung dalam ruangan dengan atap berlubang, plafon sebagian sudah runtuh, pintu dan jendela bolong, serta dinding dengan retakan hingga lebih dari 5 sentimeter. Lantai keramik bergelombang dan sebagian sudah retak.
Baca juga : Menembus Segregasi dengan Dongeng Damai
Sekat antar-ruang juga bobol sehingga kegiatan pembelajaran terlihat dari kelas sebelah. Tak jarang siswa yang iseng di kelas yang satu menjawab pertanyaan lisan dari guru untuk siswa di kelas sebelah. ”Kadang jadi lelucon,” ujar Eklin.
Selain hujan dan angin, gempa juga kadang menghentikan pembelajaran. Pulau Damer yang berada di tengah kepungan Laut Banda sering dilanda gempa, seperti pada Desember 2021 lalu. Kala itu, belasan bangunan rusak. Kondisi gedung sekolah tersebut kian parah.
SD Bebar Timur merupakan sekolah milik Yayasan Pembinaan Pendidikan Kristen yang dibangun sekitar 30 tahun silam dan belum pernah direnovasi. Satu-satunya sekolah di Desa Bebar Timur itu kini memiliki 80 murid dan empat guru tetap.
Keripik pisang
Sejak mulai bertugas sebagai pendeta di sana pada 2021, Eklin berinisiatif mengajar di sekolah tersebut. ”Kalau tidak ada guru di kelas, saya masuk mengajar. Pelajaran apa saja yang saya kuasai, saya akan sesuaikan,” kata peraih SATU Indonesia Awards tahun 2020 itu.
Eklin memang punya naluri sebagai pendidik. Sebelum ke Bebar Timur, ia bertugas di Ambon. Ia sering mengajar anak jalanan dan menebar pesan damai lewat dongeng di semua kalangan. Tepat, PT Astra International Tbk memberi SATU Indonesia Awards kepadanya untuk kategori pendidikan.
Mengalami kondisi SD Bebar Timur yang memprihatinkan, Eklin mengajak warga memperbaiki gedung sekolah. Berdasarkan perhitungan mereka, butuh anggaran sekitar Rp 90 juta untuk pembelian bahan. ”Ini di luar ongkos kerja. Nanti masyarakat yang kerja,” ucapnya.
Selanjutnya, mereka melakukan penggalangan dana. Melihat kondisi ekonomi masyarakat setempat, biaya renovasi tidak dibebankan kepada mereka. Damer merupakan salah satu kantong kemiskinan di Maluku. Di Pulau Damer terdapat tujuh desa dengan jumlah penduduk sekitar 6.000 jiwa.
Hampir seluruh masyarakat hidup di bawah garis kemiskinan. Badan Pusat Statistik mencatat, penduduk miskin di Maluku per Maret 2022 sebanyak 290.570 jiwa atau 15,97 persen dari total penduduk. Masyarakat miskin di Maluku adalah mereka yang pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan, yakni Rp 631.326.
Oleh karena itu, penggalangan dana dilakukan dengan membuat keripik pisang. Pulau Damer yang luasnya 392 kilometer persegi itu merupakan pulau kaya akan pisang. Tanahnya subur akibat endapan vulkanik dari gunung api aktif di tengah-tengah pulau itu. Namanya Gunung Wurlali.
Kami tidak melihat keripik pisang cokelat. Di Ambon sini banyak. Yang kami lihat ada nilai dari kesederhanaan untuk memperjuangkan sesuatu yang besar. Pendidikan anak-anak di sana.
Eklin mengumpulkan ibu-ibu dan melatih mereka membuat keripik pisang. Agar menarik, keripik diberi rasa. Ia berangkat ke Ambon menggunakan kapal selama 17 jam untuk membeli cokelat batang, kemudian kembali mengolah keripik dengan rasa cokelat. Kemasannya pun dibuat menarik.
Setelah selesai, ia mengunggah produk itu ke media sosial dan mendapat respons banyak orang. Pemesan kebanyakan dari Ambon. Ia lalu membawa lebih dari 200 bungkus keripik itu ke Ambon dan langsung ludes. Bahkan, masih ada lagi yang memesan sampai saat ini.
Gerakan membantu
Cerita keripik pisang untuk sekolah di Bebar Timur memantik kepedulian banyak orang di Ambon. Musisi dan penyanyi di Ambon berinisiatif membuat konser kecil-kecilan untuk mengumpulkan donasi. Mereka ingin terlibat membantu pendidikan di Bebar Timur.
”Untuk sementara hasil dari jual keripik dan konser itu kurang lebih Rp 40 juta. Tahun depan kami bikin gerakan lagi agar renovasi segera dimulai. Kasihan kondisi sekolah ini,” kata Eklin menjabarkan rencananya.
Masyarakat Maluku yang terlibat dalam donasi itu mengapresiasi langkah Eklin dan masyarakat Desa Bebar Timur. Aksi keripik pisang dianggap menginspirasi dan menggerakkan banyak orang untuk berbuat demi masa depan generasi di sana.
”Kami tidak melihat keripik pisang cokelat. Di Ambon sini banyak. Yang kami lihat ada nilai dari kesederhanaan untuk memperjuangkan sesuatu yang besar. Pendidikan anak-anak di sana,” ujar Ongen Wattimena (35), warga Ambon.
Pengamat sosial dari Universitas Pattimura, Ambon, Josef Antonius Ufi, menilai, solidaritas untuk saling membantu di kalangan masyarakat Maluku sangat tinggi. Mereka mengamalkan berbagai filosofi budaya, seperti sagu selempeng dibagi dua. Ada pula ale rasa, beta rasa. Maknanya sama, yakni saling berbagi.
Josef juga meyakini, nilai-nilai semacam itu ada di setiap daerah. Itulah yang membuat Indonesia mendapat predikat negara paling dermawan. Penobatan itu bukan hanya sekali.
Seperti diberitakan sebelumnya (Kompas, 22/10/2022), di tengah guncangan ekonomi global, Indonesia kembali dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia tahun 2022. Peringkat pertama itu pernah diraih tahun 2021.
Indeks Kedermawanan Dunia (WGI) 2022 yang dipublikasikan Charity Aid Foundation pada 12 Oktober 2022 memberi skor 68 persen atas kedermawanan masyarakat Indonesia. Angka itu jauh meninggalkan negara peringkat kedua sampai kesepuluh dengan skor berkisar 49 persen hingga 61 persen.
Indeks kedermawanan diukur dari tiga faktor, yakni menyumbang uang, menyumbang kepada orang asing atau tidak dikenal, dan berpartisipasi dalam kegiatan kesukarelawan.
Baca juga : Indonesia Paling Dermawan Tahun 2022
Gerakan untuk perbaikan sekolah rusak di Bebar Timur telah mendorong banyak orang untuk memberi. Keripik pisang cokelat jadi media penyatu dalam spirit saling membantu. Berharap ada titik terang di tahun yang baru agar harapan Eklin dan warga dapat terwujud.