Diduga Cuaca Buruk, Pesawat Rimbun Air Tergelincir di Dogiyai
Pesawat Rimbun Air dengan nomor registrasi PK-OTY tergelincir saat mendarat di Bandara Moenamani, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, Jumat (23/12/2022). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pesawat Rimbun Air dengan nomor registrasi PK-OTY tergelincir saat mendarat di Bandar Udara Moenamani, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, Jumat (23/12/2022). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Cuaca buruk diduga menjadi penyebab kecelakaan tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal saat dihubungi dari Jayapura membenarkan terjadinya peristiwa itu. Peristiwa ini terjadi pada pukul 13.37 WIT. Pesawat ini terbang dari Bandara Mozes Kilangin, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Rimbun Air PK-OTY tidak mengangkut penumpang saat kejadian. Menurut rencana, pesawat ini mengangkut sejumlah penumpang di Bandara Moenamani. Adapun tiga awak yang menerbangkan pesawat adalah Kapten Adi Susilo Pranoto, Davin sebagai kopilot, dan Arif selaku teknisi pesawat.
Ahmad memaparkan, sebelum pesawat mendarat di Bandara Moenamani, kondisi cuaca berangin kencang. Kondisi ini diduga menyebabkan pesawat hilang kendali ketika mendarat di landasan pacu.
”Pesawat tergelincir hingga menabrak pagar pembatas di Bandara Moenamani. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Anggota Polres Dogiyai telah mengevakuasi ketiga awak pesawat,” ujar Ahmad.
Sementara itu, Kepala Polres Dogiyai Komisaris Samuel Tatiratu saat dihubungi terpisah mengungkapkan kondisi langit mendung dan angin sangat kencang sebelum pesawat mendarat. Beberapa saat setelah pesawat mendarat, hujan pun mengguyur area Bandara Moenamani dan sekitarnya.
Diketahui panjang landasan pacu Bandara Moenamani mencapai 2.089 meter. Bandara ini hanya melayani satu kali penerbangan dalam sepekan.
”Badan pesawat belum dievakuasi dari lokasi kejadian hingga kini. Sebelum memulai proses itu, kami masih harus berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Tranportasi (KNKT),” kata Samuel.
Norbert Tunyanan selaku anggota staf KNKT Perwakilan Wilayah Papua mengatakan, tim dari KNKT pusat akan meninjau lokasi tergelincirnya pesawat itu. ”Tim dari KNKT akan menyelidiki faktor-faktor yang menyebabkan pesawat tergelincir saat mendarat,” katanya.
Kecelakaan pesawat kerap terjadi di wilayah Papua. Tahun ini saja, dari catatan Kompas, telah terjadi lima kecelakaan pesawat. Kecelakaan meliputi 2 peristiwa pesawat jatuh, 2 pesawat tergelincir, dan 1 pesawat mendarat darurat. Terdapat satu korban jiwa akibat sejumlah kecelakaan itu.