Diduga akibat Cuaca Buruk, Pesawat Mendarat Darurat di Pedalaman Keerom
Insiden penerbangan kembali terjadi di wilayah Papua. Diduga karena cuaca buruk, sebuah pesawat milik maskapai AMA terpaksa mendarat darurat di Kampung Molof, Kabupaten Keerom.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS - Sebuah pesawat milik maskapai Association Mission Aviation (AMA) dengan nomor registrasi PK-RQC mendarat darurat di Kampung Molof, Distrik Senggi, Kabupaten Keerom, Papua, Selasa (28/6/2022). Peristiwa itu diduga akibat cuaca buruk. Tidak ada korban dalam insiden ini.
Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri, ketika dikonfirmasi pada Selasa malam, membenarkan informasi tersebut. Pesawat itu terpaksa mendarat darurat di jalan Kampung Molof Kilometer 37 pada pukul 13.00 WIT.
Mathius pun menuturkan, pesawat yang dipiloti Kapten Caesar itu mengangkut enam penumpang. Pilot maupun penumpang tidak terluka, meskipun sejumlah bagian pesawat rusak berat.
Berdasarkan data yang dihimpun dari pihak maskapai AMA, pesawat berangkat dari Kampung Pending, Kabupaten Pegunungan Bintang. Pesawat itu menuju Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba terjadi cuaca buruk berupa hujan disertai angin kencang sehingga pesawat pun tak bisa mendarat di Bandara Sentani. Pesawat kemudian mendarat darurat di Kampung Molof akibat bahan bakar telah habis.
"Enam penumpang telah dievakuasi dengan pesawat AMA dari Bandara Senggi ke Sentani. Sementara pilot masih berada di Senggi sambil menunggu proses olah tempat kejadian perkara oleh anggota Polres Keerom," kata Mathius.
Ia pun menambahkan, tim dari Bagian Operasi Polres Keerom telah berada di lokasi kejadian untuk mengamankan pesawat tersebut. Lokasi kecelakaan pesawat itu dekat dengan Pos Brimob setempat.
Norbertus Tunjanan selaku perwakilan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Wilayah Papua mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan data sementara peristiwa yang menimpa pesawat AMA PK-RQC di Senggi. Ia menyatakan tim dari KNKT segera melakukan investigasi untuk mengetahui faktor-faktor penyebab pesawat mendarat darurat.
"Kami akan menuju Distrik Senggi pada Rabu dengan pesawat sekitar pukul 09.00 WIT. Fokus kami untuk melaksanakan investigasi dan mengambil alat perekam data perjalanan pesawat," ujar Norbertus.
Dari catatan Kompas, ini merupakan kecelakaan pesawat ketiga di Papua pada bulan ini. Peristiwa sebelumnya meliputi insiden jatuhnya helikopter milik PT Derazona Air Service di sebuah hutan Distrik Timika, Kabupaten Mimika, pada 8 Juni. Helikopter itu sedang melaksanakan program Puskesmas Keliling dari Dinas Kesehatan Mimika. Seorang anak tewas dalam insiden ini.
Satu peristiwa lagi adalah saat pesawat Susi Air bernomor registrasi PK-BVM jatuh di Kampung Duma, Kabupaten Paniai, pada 23 Juni. Pesawat itu mengangkut tujuh orang. Tak ada korban jiwa dalam insiden ini.