PLN NTB Kerahkan 1.131 Personel Amankan Kelistrikan Saat Natal dan Tahun Baru
Sebanyak 1.131 personel akan dikerahkan PLN untuk mengamankan pasokan listrik selama periode Natal dan Tahun Baru.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Keandalan pasokan listrik menjadi salah satu hal yang sangat penting selama masa Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Untuk memastikan hal itu, PLN Nusa Tenggara Barat menyiapkan 1.131 personel yang tersebar di Pulau Lombok ataupun Pulau Sumbawa.
General Manager PLN NTB Sudjarwo dalam keterangan resminya di Mataram, Rabu (21/12/2022), mengatakan, 1.131 personel yang disiapkan tersebut terdiri dari 432 orang di Pulau Lombok dan 699 orang di Pulau Sumbawa. Petugas di Pulau Sumbawa terdiri dari 341 orang di wilayah Sumbawa dan 358 orang di wilayah Bima.
Sudjarwo menambahkan, masa siaga ditetapkan selama 17 hari, yakni mulai tanggal 19 Desember 2022 sampai 4 Januari 2023. Selama periode itu, akan dilakukan pembatasan pekerjaan terencana yang berpotensi mengganggu keamanan pasokan tenaga listrik.
”Kecuali kondisi darurat atau perbaikan kerusakan peralatan yang jika tidak diperbaiki akan memengaruhi keandalan (listrik),” kata Sudjarwo.
Selain personel, kata Sudjarwo, PLN NTB juga mempersiapkan 70 Posko Siaga Natal dan Tahun Baru yang berlokasi di unit PLN di Lombok, Sumbawa, dan Bima.
Selain itu, untuk mendukung kinerja di lapangan, PLN membekali personel dengan peralatan pendukung meliputi 16 gardu bergerak, 22 genset, 3 derek jangkung (crane), 9 uninterruptible power supply (UPS), dan 94 mobil dinas gangguan. Selain itu, ada 50 mobil dinas gangguan.
”PLN juga menyiagakan tiga tim pekerjaan dalam keadaan bertegangan atau PDKB. Mereka terdiri dari dua tim PDKB berjarak sebanyak 15 personel dan satu tim sentuh langsung dengan delapan personel untuk mengantisipasi kondisi darurat,” tuturnya.
Dia memaparkan, sejumlah lokasi menjadi prioritas pengamanan kelistrikan selama Natal dan Tahun Baru. Beberapa lokasi prioritas itu adaah tempat ibadah dan juga tempat pelayanan publik meliputi terminal, bandara, pelabuhan, hotel, serta kantor pemerintah yang terkait dengan pelayanan publik.
Terkait kondisi kelistrikan di NTB, Sudjarwo mengatakan, kondisi beban puncak pada sistem kelistrikan Unit Induk Wilayah NTB mencapai 295 megawatt. Adapun cadangan daya sebesar 189 megawatt.
”Hal itu relatif lebih tinggi 4,3 persen dibandingkan dengan periode tahun lalu. Kecenderungannya, beban di perkotaan dan lokasi tujuan wisata lebih tinggi dikarenakan kegiatan perkantoran, niaga, dan pariwisata telah normal kembali,” katanya.
PLN NTB juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama dengan datangnya musim hujan. Sebab, kondisi cuaca ekstrem berpotensi menyebabkan gangguan listrik.
”Oleh karena itu, kami mengharapkan partisipasi aktif masyarakat untuk melapor apabila terjadi gangguan ataupun yang berpotensi menimbulkan gangguan listrik melalui aplikasi, seperti PLN Mobile,” ujar Sudjarwo.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Klimatologi NTB, Afriyas Ufah, menjelaskan, curah hujan tinggi berpotensi terjadi pada dasarian ketiga atau 10 hari terakhir Desember 2022.
Oleh karena itu, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi, seperti hujan, angin kencang, tanah longsor, dan banjir.
Sebanyak 1.131 personel yang disiapkan tersebut terdiri dari 432 orang di Pulau Lombok dan 699 orang di Pulau Sumbawa.