Jelang Libur Natal, Stasiun dan Terminal di Cirebon Antisipasi Lonjakan Penumpang
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi III Cirebon dan Terminal Harjamukti di Cirebon, Jawa Barat, mengantisipasi lonjakan penumpang menjelang libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Petugas pun menambah armada.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi III Cirebon dan Terminal Harjamukti di Cirebon, Jawa Barat, mengantisipasi lonjakan penumpang menjelang libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Selain menyiapkan sarana dan prasarana, petugas juga meningkatkan jumlah armada demi pelayanan penumpang.
Manajer Humas PT KAI Daop III Cirebon Ayep Hanapi menuturkan, jumlah penumpang mulai meningkat menjelang libur Natal. Pada Rabu (21/12/2022), misalnya, sekitar 1.500 penumpang bakal turun di Stasiun Cirebon. Padahal, pada hari biasa, jumlah penumpang berkisar 1.000 orang. Pihaknya memperkirakan angka itu masih bertambah.
Pada Kamis (22/12/2022), jumlah penumpang yang turun di Stasiun Cirebon dan sekitarnya diprediksi sebanyak 2.251 orang. ”Nanti puncak (jumlah kedatangan penumpang) yang tertinggi tanggal 23 Desember (Jumat), sebanyak 3.478 orang. Terus, tanggal 24 Desember, ada 3.161 penumpang yang datang,” ujar Ayep.
Sebagian besar penumpang berasal dari Jakarta dan sekitarnya. PT KAI mengoperasikan 32 kereta api yang melintasi Cirebon untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Dua kereta di antaranya berangkat dari Cirebon, yakni KA Argo Cheribon relasi Cirebon-Gambir pergi pulang dan KA Ranggajati relasi Cirebon-Jember dengan rute pergi pulang.
Adapun jumlah penumpang yang berangkat dari Cirebon juga mengalami penambahan. Pada Kamis, sebanyak 1.719 penumpang bakal naik dari stasiun di Cirebon. Pada Jumat, jumlahnya diperkirakan mencapai 2.140 orang. Sebagian besar tujuan penumpang adalah Jakarta, Bekasi, Semarang, dan Solo.
Oleh karena itu, PT KAI Daop III Cirebon menyiagakan tiga KA, yakni Argo Cheribon dan Argo Cheribon tambahan relasi Cirebon-Gambir serta KA Kaligung relasi Cirebon-Semarang. ”Kalau untuk Stasiun Cirebon, ramainya biasanya saat arus balik atau setelah Tahun Baru. Semua sarana dan prasarana sudah kami siapkan,” kata Ayep.
Pihaknya telah menyiapkan 82.422 kursi untuk angkutan libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 yang berakhir pada 8 Januari mendatang. Hingga kini, sekitar 26 persen atau 22.220 tempat duduk telah terjual. ”Tiket yang tersedia masih banyak. Calon penumpang yang ingin menggunakan kereta api bisa memesannya,” ucap Ayep.
Tiket yang tersedia masih banyak. Calon penumpang yang ingin menggunakan kereta api bisa memesannya.
Di Terminal Harjamukti, petugas mulai menyiapkan langkah menyambut libur Natal dan Tahun Baru, antara lain, dengan ramp check atau inspeksi keselamatan penumpang. Petugas mengecek dokumen kendaraan hingga memastikan lampu dan rem bus. Polisi juga mengadakan tes urine dan alkohol bagi pengemudi bus.
Hasil sembilan sopir yang dites urine dan alkohol secara acak adalah negatif atau tidak mengonsumsi alkohol dan obat terlarang. Satu bus yang dicek juga dinyatakan laik jalan. Petugas menempelkan stiker khusus yang menandakan bus itu bisa beroperasi pada libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
”Kalau belum ada stiker, artinya belum menjalani ramp check. Kalau belum laik, ya, belum bisa beroperasi. Kami lakukan ramp check setiap hari. Langkah ini untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang,” tutur Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Harjamukti Kementerian Perhubungan Imam Bukhori.
Saat ini, lanjutnya, jumlah bus yang beroperasi di Terminal Harjamukti masih sekitar 72 unit dengan 300-an penumpang. Pihaknya memprediksi lonjakan penumpang hingga 1.000 orang pada Minggu dan Senin (25-26/12/2022). ”Kami sudah siapkan 82 bus cadangan. Diperkirakan, 100-150 bus beroperasi nanti saat puncak arus,” kata Imam.
Sodikin, pengurus Perusahaan Otobus Sugeng Rahayu, memperkirakan lonjakan penumpang di Terminal Harjamukti mulai berlangsung Kamis dan Jumat pekan ini. Meskipun tidak seramai saat libur Lebaran, ia mengakui, tarif untuk beberapa rute bus naik maksimal 10 persen dari hari biasa.
Harga tarif bus Cirebon-Semarang, misalnya, naik dari Rp 110.000 menjadi Rp 125.000 per penumpang. Begitupun dengan rute Cirebon-Solo yang sebelumnya Rp 155.000 per penumpang kini Rp 170.000 per orang, lengkap dengan makanan dan minuman. ”Kami berharap, libur Natal dan Tahun Baru ini penumpangnya ramai lagi,” ucapnya.