Perayaan Natal di Jambi Dibebaskan seperti Sebelum Covid-19
Semua gereja di Jambi sudah dapat melaksanakan ibadah ataupun perayaan Natal tanpa pembatasan. Namun, penyelenggara diminta menjaga agar perayaan dan ibadah berjalan dengan aman dari ancaman penyebaran virus.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Pemerintah Kota Jambi memberi kebebasan berlangsungnya ibadah serta perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 seperti masa sebelum pandemi Covid-19. Namun, masyarakat diminta saling menjaga diri demi mengantisipasi penyebaran virus korona jenis baru.
Wali kota Jambi Syarif Fasha mengatakan, semua gereja di Jambi sudah dapat melaksanakan ibadah ataupun perayaan Natal tanpa pembatasan. ”Perayaan dan ibadah boleh tetap dilaksanakan seperti sebelum Covid-19. Yang penting, masing-masing sadar untuk saling menjaga,” katanya seusai rapat koordinasi Natal dan Tahun Baru di Bappeda Kota Jambi, Senin (19/12/2022).
Perayaan dan ibadah boleh tetap dilaksanakan seperti sebelum Covid-19. Yang penting, masing-masing sadar untuk saling menjaga.
Tak hanya rumah ibadah, tempat-tempat hiburan juga sudah diperbolehkan menggelar beragam kegiatan dengan normal. Pusat-pusat perbelanjaan pun boleh menggelar midnight sale pada malam pergantian tahun. Begitu pula hotel dan tempat hiburan lainnya boleh menggelar pesta kembang api.
Syarif menuturkan, pihaknya berkoordinasi dengan kepolisian untuk memastikan keamanan warga selama jalannya ibadah Natal dan perayaan Tahun Baru. Selain itu, untuk memastikan keselamatan warga, Basarnas Jambi juga mengerahkan tim siaga khusus dan tim keliling di lokasi-lokasi rawan bencana dan tempat wisata di Jambi.
Kepala Kantor Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Jambi Kornelis mengatakan, tim siaga telah dikerahkan berjaga mulai Senin ini. ”Tim akan bertugas hingga 3 Januari 2023,” ujar Kornelis seusai gelar pasukan di Lapangan Kantor Basarnas Jambi.
Selama dua pekan ke depan, tim Siaga SAR Khusus tersebut akan disebar pada titik-titik rawan bencana di jalur mudik. ”Kehadiran tim ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang akan melaksanakan mudik,” kata Kornelis.
Jumlah tim siaga khusus beranggotakan 90 personel. Mereka disebar pada sejumlah wilayah, antara lain di pos SAR di Kerinci, Bungo, Kuala Tungkal, dan Nipah Panjang.
Dua kapal pencarian dan penyelamatan serta peralatan penyelamatan di air, gunung, dan hutan disiapkan untuk melengkapi tim. Selain itu, ada pula tim khusus keliling di tempat-tepat wisata. Patroli dilakukan untuk mengecek keselamatan warga yang berkunjung di tempat-tempat wisata.