Pelaku Pembunuhan Siswi SMK yang Ditemukan di Sumur Ditangkap Polisi
Pelaku pembunuhan siswi SMK yang ditemukan di dalam sumur di Sunggal, Deli Serdang, ditangkap polisi. Motif pembunuhan masih diselidiki. Pelaku menukar baju sekolah korban dengan nama lain untuk mengecoh penyelidikan.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Pembunuh siswi SMK yang jenazahnya ditemukan di sumur di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, ditangkap polisi, Jumat (16/12/2022). Motif pembunuhan masih diselidiki. Pelaku diduga menukar baju sekolah korban dengan nama lain untuk mengecoh penyelidikan.
”Kami menangkap pelaku, yakni Rizky Lewa Al Reza (25), di Kota Binjai saat hendak melarikan diri ke luar kota pada Jumat pagi. Kami juga telah menyita sejumlah barang bukti dari pelaku,” kata Kepala Kepolisian Sektor Sunggal Komisaris Chandra Yudha.
Kasus pembunuhan itu terungkap setelah jenazah Lidya Patmos Sitinjak (17) ditemukan seorang petani bernama Mariati Silalahi di sebuah sumur di ladang jagung di Desa Serba Jadi, Sunggal, Kamis sore. Saat hendak mengambil air di sumur, dia histeris melihat ada jenazah mengapung di permukaan sumur. Mariati lalu melaporkan kejadian itu kepada warga desa. Warga lalu melaporkannya ke Polsek Sunggal.
Anggota Polsek Sunggal langsung datang ke lokasi dan mengevakuasi jenazah korban dari Sumur. Saat diangkat ke atas diketahui korban masih mengenakan seragam SMK. Sebuah dasi terlilit di leher korban yang merupakan siswi sebuah SMK swasta di Sunggal. Polisi lalu membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk penyelidikan.
”Setelah diketahui identitas korban, polisi bergerak dan berhasil mendapat informasi tentang pelaku. Petugas kepolisian langsung mengejar dan menangkap pelaku,” kata Chandra.
Chandra mengatakan, pelaku sudah dibawa ke markas Kepolisian Resor Kota Besar Medan untuk penyelidikan lebih lanjut. Ia menyebut, mereka masih membutuhkan penyelidikan mendalam untuk bisa memastikan motif pembunuhan itu. Kepada polisi, pelaku mengaku membunuh korban pada Selasa sore.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan Komisaris Teuku Fathir mengatakan, dalam waktu dekat mereka akan memaparkan hasil penyelidikan kasus tersebut. Polisi masih mendalami bagaimana cara pelaku membunuh korban dan apa motif pembunuhan itu. Polisi belum mengungkapkan apa hubungan antara pelaku dan korban.
Sejumlah barang bukti pembunuhan sudah ditemukan, antara lain, telepon seluler, sepeda motor, dan pakaian pelaku saat membunuh korban.
S Tamba (40), keluarga Lidya, mengatakan, Lidya pamit pergi ke sekolah pada Selasa pagi seperti biasa. Namun, anak sulung dari tiga bersaudara itu tidak kunjung pulang sampai malam. ”Ayahnya mencarinya ke sejumlah tempat, tetapi tidak menemukannya,” kata Tamba.
Keluarga terkejut ketika mendapat kabar ada jenazah siswi berpakaian SMK ditemukan di dalam sumur di ladang jagung. Seorang warga yang mengenal Lidya langsung menelepon ayah Lidya yang sehari-hari bekerja sebagai buruh di pabrik sepatu.
Menurut Tamba, ayah Lidya sangat terkejut ketika melihat jenazah yang ditemukan itu adalah anaknya. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh polisi, jenazah Lidya diserahkan kepada keluarga pada Jumat siang dan langsung dimakamkan.
Tamba mengatakan, saat ditemukan, Lidya menggunakan seragam sekolah yang sudah diganti oleh pelaku. Nama di seragam yang dikenakan Lidya itu menggunakan nama orang lain. Seragam diduga sengaja diganti untuk mengelabui penyelidikan.
Tamba menyebut, dalam beberapa waktu belakangan, Lidya sering dimarahi ayahnya karena sering bepergian dengan pacarnya. Namun, Tamba tidak bisa memastikan apakah pelaku tersebut adalah pacar Lidya atau bukan.