Libur Natal dan Tahun Baru, Waspadai Titik Kepadatan di Jalan Tol
Volume kendaraan di jalan bebas hambatan bakal melonjak saat libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Kepadatan pun berpotensi terjadi di gerbang dan pintu keluar tol serta area istirahat.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·4 menit baca
SUBANG, KOMPAS — Astra Infra, pengelola jalan tol sepanjang 396 kilometer, memprediksi adanya lonjakan volume kendaraan di jalan bebas hambatan saat libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Kepadatan pun berpotensi terjadi di gerbang dan pintu keluar tol serta area istirahat.
Chief Executive Astra Infra Solutions Ega N Boga mengatakan, jumlah kendaraan yang melintasi jalur tol pada masa Natal dan Tahun Baru diprediksi naik rata-rata 13 persen dibandingkan dengan 2021. Astra Infra Group saat ini mengelola delapan ruas tol.
Dari jumlah itu, enam ruas tol berada di Jalan Tol Trans-Jawa yang termasuk jalur mudik. Ruas itu adalah Tol Tangerang-Merak, Tol Cikopo-Palimanan, Tol Semarang-Solo, Tol Jombang-Mojokerto, Tol Surabaya-Mojokerto, dan Tol Pandaan-Malang. Total panjang jalan tol 377 kilometer.
”Kami memproyeksikan pergerakan kendaraan untuk Natal mulai tanggal 22 Desember (Kamis),” ucap Ega saat temu media di Kantor Astra Tol Cipali, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (13/12/2022). Peningkatan arus mudik kendaraan berlanjut hingga Minggu (25/12/2022) nanti.
Selama itu, ratusan ribu kendaraan bakal melintasi enam ruas Jalan Tol Trans-Jawa. Di Jalan Tol Tangerang-Merak, misalnya, lebih dari 170.000 kendaraan akan melewati jalan bebas hambatan itu setiap hari. Sekitar 80.000 kendaraan juga diprediksi melalui Jalan Tol Cipali per hari.
Puncak arus yang menuju ke timur juga akan terjadi pada Minggu (1/1/2023) di Cipali dengan volume lebih dari 90.000 kendaraan per hari. Padahal, dalam kondisi normal, hanya tercatat 50.000 kendaraan yang melintasi jalan tol sepanjang 116,7 kilometer itu.
”Di kluster timur, seperti Jalan Tol Semarang-Solo, banyak yang keluar kota dan wisata,” ucap Ega. Pihaknya memprediksi 120.000-140.000 kendaraan bakal melintasi ruas tol itu pada Natal dan Tahun Baru. Adapun puncak arus balik berlangsung pada Jumat-Minggu (6-8/1/2023).
Lonjakan kendaraan tersebut berpotensi memunculkan titik kepadatan saat libur Natal dan Tahun Baru. Di Jalan Tol Tangerang-Merak, misalnya, kepadatan dapat tersebar di Gerbang Tol (GT) Cikupa, GT Serang Timur, dan GT Merak. Di Jalan Tol Cipali, penumpukan kendaraan rawan terjadi di tempat istirahat.
Di Jalan Tol Semarang-Solo, pengendara perlu mewaspadai persimpangan Jalan Bawen dan area istirahat. Pintu keluar tol Bandar dan persimpangan Mengkreng, Jalan Tol Jombang-Mojokerto juga dapat memicu kemacetan. Di ruas Pandaan-Malang, titik kepadatan ada di simpang Singosari.
Pihaknya bekerja sama dengan kepolisian untuk mengantisipasi kepadatan di titik tersebut, termasuk jika pemerintah menerapkan rekayasa lalu lintas. ”Prinsipnya, kami siap melakukan itu (one way atau satu arah dan contra flow/lawan arus) karena semua sudah disiapkan,” katanya.
Ega juga memastikan, 109 alat mobile reader beroperasi untuk mempercepat transaksi pembayaran. Hal ini mencegah antrean panjang di gardu tol. Lebih dari 1.300 personel siap melayani pengendara di tol. Sebanyak 756 kamera pemantau (CCTV) turut bersiaga saat Nataru.
Pihaknya pun meningkatkan layanan di 25 area istirahat yang tersebar pada enam ruas tol Trans-Jawa. ”Di beberapa ruas tol, kami akan menyiapkan toilet portabel tambahan, SPBU (stasiun pengisian bahan bakar untuk umum) mobile, posko kesehatan, dan bengkel gratis,” ujar Ega.
Direktur Operasional Astra Tol Cipali Agung Prasetyo menambahkan, petugas akan memberlakukan sistem buka tutup jika area istirahat di Cipali penuh. ”Kami akan mengarahkan pengendara keluar di pintu tol terdekat. Di sana banyak rest area dan SPBU,” ujarnya.
Berdasarkan kajian kami dengan KNKT, kecelakaan di Cipali terkait dengan kelelahan dan gap kecepatan antara mobil dan truk. Silakan beristirahat jika lelah dan jaga batas kecepatan kendaraan.
Pihaknya bersama polisi berencana menerapkan sistem satu arah untuk mengurai kepadatan sebelum area istirahat. ”Kami akan memperketat penjagaan petugas di putaran karena banyak kendaraan yang pindah jalur saat one way. Selain bisa macet, ini juga berbahaya,” katanya.
Agung juga mengimbau pengendara agar menyiapkan kartu tol dengan saldo yang cukup saat transaksi pembayaran. Pihaknya pun mengingatkan pengguna jalan untuk menaati batas kecepatan, yakni minimum 60 kilometer per jam dan maksimal 100 km per jam di jalan tol.
”Berdasarkan kajian kami dengan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi), kecelakaan di Cipali terkait dengan kelelahan dan gap kecepatan antara mobil dan truk. Silakan beristirahat jika lelah dan jaga batas kecepatan kendaraan,” ungkapnya.