Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung 2022 Ditargetkan 5 Persen
Target pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung yang meningkat ini dilihat dari berbagai aktivitas perekonomian masyarakat yang mulai menggeliat. Namun, dukungan bagi usaha masyarakat tetap dibutuhkan.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Kondisi pandemi Covid-19 yang mulai mereda dianggap bisa meningkatkan kembali pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung, Jawa Barat. Upaya yang perlu diperkuat untuk mencapai hal tersebut adalah dorongan penggunaan produk lokal hingga pemberdayaan usaha masyarakat.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana optimistis pertumbuhan ekonomi kota ini naik hingga 5 persen pada 2022. Dia berkaca dari pertumbuhan ekonomi saat pandemi tahun 2020-2021 yang mengalami pertumbuhan 3,76 persen. Angka ini meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya (2019-2020) yang minus 2,28 persen.
Menurut Yana, hal ini bisa diraih karena sejumlah sektor kembali menggeliat dan ramai. Dia pun menilai kegiatan masyarakat berangsur-angsur pulih, mulai dari perekonomian hingga pariwisata. Salah satu indikasinya, hotel dan restoran mulai penuh kembali.
”Semua kegiatan ekonomi sudah mulai tumbuh. Harapannya, pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung tahun ini bisa 5 persen setelah pandemi mulai reda,” ujarnya, di Bandung, Senin (12/12/2022).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Bandung, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Bandung tahun 2021 atas harga berlaku mencapai Rp 207,12 triliun. Sementara itu, PDRB atas harga konstan menurut lapangan usaha di Kota Bandung sebesar Rp 200,41 triliun.
Dalam PDRB tahun 2021, sektor Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi menyumbang pertumbuhan tertinggi, yaitu 9,81 persen. Di tahun yang sama, realisasi investasi di Kota Bandung mencapai Rp 11,4 triliun atau hampir dua kali lipat dari target sebesar Rp 6,1 triliun.
Yana berujar, tren pertumbuhan ekonomi ini terjadi saat Kota Bandung masih dilanda pandemi. Pada 2021, sejumlah kebijakan yang membatasi mobilitas masyarakat diberlakukan untuk menahan laju persebaran Covid-19.
Saat ini, lanjut Yana, pembatasan masyarakat mulai disesuaikan dengan aktivitas ekonomi. Berdasarkan data Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung (Pusicov), penambahan kasus harian Covid-19 per 11 Desember 2022 mencapai 61 pasien. Adapun jumlah pasien dalam perawatan di hari yang sama mencapai 955 orang atau berkurang 98 pasien dibandingkan dengan sehari sebelumnya.
Di Kota Bandung, pasien Covid-19 yang telah sembuh mencapai 99.832 orang. Namun, pandemi ini telah mengakibatkan 1.485 orang meninggal. ”Mudah-mudahan dalam waktu dekat telah mendekati normal dan target pertumbuhan ekonomi ini bisa dicapai,” ujar Yana.
Untuk mencapai target ini, ujar Yana, adalah dengan mendorong produk-produk lokal, seperti memasukkan produk tersebut ke dalam katalog pengadaan barang dan jasa. Di samping itu, dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga diberikan, salah satunya dengan mendirikan destinasi Kuliner Halal Aman Sehat (KHAS).
Destinasi ini berada di Taman Valkenet Malabar, Jalan Malabar, Kecamatan Lengkong. Menurut Yana, tempat ini untuk memfasilitasi para pelaku UMKM. Apalagi, kawasan ini memudahkan wisatawan yang berburu wisata halal tanpa perlu khawatir.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung Atet Dedi Handiman menuturkan, kawasan PKL Taman Valkenet Malabar yang menjadi destinasi wisata kuliner ini diharapkan memberikan rasa nyaman bagi para konsumen. Kenyamanan ini akan berdampak positif terhadap penjualan sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
”Tujuan destinasi halal ini untuk meningkatkan perekonomian pelaku UMKM karena menambah rasa nyaman bagi para wisatawan. Ini juga bisa meningkatkan kesadaran dan kepercayaan terhadap gaya hidup halal di masyarakat Kota Bandung,” ujarnya.