Penjagaan Tempat Publik di Jambi Diperketat Setelah Tragedi Astanaanyar
Penjagaan ketat ditingkatkan pada sejumlah obyek vital, seperti Bandara Sultan Thaha, markas-markas kepolisian, serta kompleks perkantoran Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kota Jambi.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Mengantisipasi tragedi bom bunuh diri di Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, berulang, penjagaan keamanan turut diperkuat di Jambi. Tak hanya di markas-markas kepolisian, penjagaan di sejumlah tempat publik dan obyek vital juga diperketat.
Penjagaan yang diperketat di antaranya dilakukan di Bandara Sultan Thaha, sejumlah markas kepolisian, serta kompleks perkantoran Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kota Jambi.
Di Bandara Sultan Thaha, petugas menyetop dan memeriksa tiap kendaraan yang akan masuk. Petugas mengecek bagian dalam kendaraan serta memasang detektor. Tujuannya untuk mengantisipasi bilamana ada tamu yang akan masuk ke bandara membawa bahan peledak atau perlengkapan lain yang membahayakan keselamatan publik.
”Kami ingin memberikan rasa aman terhadap para pengguna jasa penerbangan,” kata Siswanto Singodimedjo, Executive General Manager Bandara Sultan Thaha, Jambi, Jumat (9/12/2022).
Pada rangkaian selama dua hari terakhir, pihaknya mendapati ada seorang pengendara roda empat membawa senapan angin. Aparat langsung memeriksa senjata dan pemiliknya. Pemilik senjata juga diminta menunjukkan surat jalan untuk senjata itu. ”Untuk senapan angin, kami periksa apakah ada surat izin terbangnya,” katanya.
Peningkatan pengawasan keamaan, katanya, akan terus berlanjut sampai menjelang Natal dan Tahun Baru. ”Pengawasan sudah kami tingkatkan dari sekarang. Lalu ditambah lagi menjelang Natal dan Tahun Baru, kami akan bangun pos khusus,” katanya.
Kami ingin memberikan rasa aman terhadap pengguna jasa penerbangan.
Selain itu, pengamanan juga diperkuat pada pintu-pintu masuk kompleks perkantoran. Kepala Bagian Humas Pemkot Jambi Abu Bakar mengatakan, petugas jaga meningkatkan penjagaan. ”Tamu yang datang wajib melapor di pos jaga di gerbang masuk sehingga dipastikan seluruh tamu yang masuk tidak membahayakan,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Jambi Inspektur Jenderal Rusdi Hartono memerintahkan penjagaan dan pengamanan di markas-markas kepolisian di wilayah Jambi. Upaya itu dilakukan demi memastikan tak berulangnya bom bunuh diri sebagaimana terjadi di Kepolisian Sektor Astanaanyar.
Rusdi mengungkapkan keprihatinannya atas aksi ledakan tersebut. Ia pun berharap peristiwa serupa tidak terjadi di Jambi. Ia meminta masyarakat tetap tenang.
Aksi ledakan bom bunuh diri itu terjadi di markas Kepolisian Sektor Astanaanyar, Rabu (7/12/2022) pukul 07.00 WIB. Dua orang tewas, yakni seorang polisi dan pelaku bom bunuh diri itu sendiri.