Harga Sejumlah Bahan Pokok di Papua Melonjak Jelang Natal
Harga sejumlah komoditas barang pokok di Papua dan Papua Barat melonjak jelang perayaan Natal. Diperlukan kegiatan pasar murah untuk meringankan beban masyarakat.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Harga sejumlah barang kebutuhan pokok di Papua dan Papua Barat mulai melonjak jelang hari raya Natal. Barang pokok yang mengalami peningkatan harga ialah cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam.
Dari hasil pantauan Kompas di sejumlah pasar tradisional di Jayapura, Papua, Kamis (8/12/2022), harga cabai rawit berkisar dari 80.000 hingga 90.000 per kilogram. Sementara harga bawang merah seharga Rp 50.000 per kilogram.
Sebelumnya, harga cabai rawit hanya Rp 50.000 hingga Rp 60.000 per kilogram pada bulan lalu. Sementara harga bawang merah sebelumnya hanya Rp 40.000 per kilogram.
Penyidik PNS pada Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi, UKM, dan Tenaga kerja Provinsi Papua, Eko Irianto Laksono, saat ditemui di Jayapura, mengakui terdapat sejumlah barang kebutuhan pokok di Papua yang harganya melonjak jelang perayaan Natal. Kondisi ini dinilai akan berdampak pada peningkatan inflasi di Papua.
”Penyebab kenaikan harga komoditas, seperti cabai, karena minimnya pasokan di daerah sentra produksi. Sementara harga komoditas lainnya, seperti beras, gula, dan tepung terigu, sama sekali tidak mengalami kenaikan,” kata Eko.
Eko menuturkan, pihaknya bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Papua serta Bank Indonesia telah melaksanakan kegiatan pasar murah dengan menjual 10 komoditas barang kebutuhan pokok bagi masyarakat setempat. Kegiatan ini terlaksana di Taman Imbi Jayapura pada Kamis ini hingga Jumat (9/12/2022).
”Kegiatan pasar murah bertujuan untuk menekan inflasi akibat kenaikan harga sejumlah komoditas. Misalnya, pedagang dalam kegiatan pasar murah menjual cabai rawit hanya Rp 50.000 per kilogram,” ujar Eko.
Yan Manam (32), salah seorang warga Jayapura saat ditemui dalam kegiatan pasar murah di Taman Imbi, mengaku, dirinya sangat terbantu dengan kegiatan pasar murah. Yan mengungkapkan, warga selalu kesulitan membeli sejumlah barang kebutuhan pokok menjelang Natal karena harganya yang sangat mahal.
”Kami berharap adanya bantuan dari pemerintah daerah dengan melaksanakan kegiatan pasar murah secara rutin menjelang Natal. Kebijakan ini sangat membantu masyarakat kecil di tengah kondisi ekonomi saat ini,” ucap Yan.
Penyebab kenaikan harga komoditas, seperti cabai, karena minimnya pasokan di daerah sentra produksi.
Kepala Bidang Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua Luna Daimboa berpendapat, harga cabai rawit dan bawang merah sering mengalami kenaikan drastis jelang hari raya keagamaan. Hal ini disebabkan minimnya pasokan akibat gagal panen. Kondisi ini sering terjadi di daerah sentra, seperti Kabupaten Keerom.
”Produksi cabai dari daerah sentra tidak terlalu optimal. Penyebabnya curah hujan yang tinggi sering kali mengakibatkan petani mengalami gagal panen,” ujar Luna.
Sementara itu, terjadi kenaikan harga telur ayam ras di sejumlah pasar tradisional di Sorong, Papua Barat. Salah satu pedagang bernama Ani memaparkan, terjadi kenaikan harga telur dari Rp 65.000 menjadi Rp 75.000 per rak.