Harga Cabai Rawit dan Bawang Merah Naik Dua Kali Lipat di Papua
Harga cabai rawit dan bawang merah di Papua naik hingga dua kali lipat jelang perayaan Idul Adha.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Harga cabai rawit dan bawang merah di Papua meningkat drastis hingga dua kali lipat jelang perayaan Idul Adha 1423 Hijriah. Harga cabai rawit tembus Rp 110.000 per kilogram, sedangkan harga bawang merah Rp 80.000-Rp 90.000 per kg.
Dari pantauan Kompas di Pasar Baru Youtefa, Kota Jayapura, Kamis (7/7/2022), lapak pedagang yang menjual cabai rawit dan bawang merah sepi dari pembeli. Kondisi ini jauh berbeda dengan lapak pedagang yang menjual barang kebutuhan pokok lain, seperti beras, terigu, dan gula.
Sabarudin, pedagang di Pasar Baru Youtefa, mengaku, jumlah pembeli cabai rawit dan bawang merah di lapaknya menurun hingga 60 persen, yakni maksimal hanya 20 orang per hari. Biasanya, pembeli dapat mencapai 50 orang ketika harga cabai rawit dan bawang merah masih normal.
Sabarudin mengaku, dirinya terpaksa menjual bawang merah Rp 90.000 per kg dan cabai rawit Rp 110.000 per kg karena modal untuk membeli kedua bahan pokok tersebut dari agen juga sudah tinggi. Sebelumnya, harga cabai rawit Rp 50.000-Rp 60.000 per kg dan harga normal bawang merah Rp 35.000-Rp 40.000 per kg.
”Sekarang saya membeli cabai rawit dari agen Rp 100.000 per kg dan bawang merah Rp 80.000 per kg. Pedagang berharap pemerintah bisa menstabilkan harga bawang merah dan cabai rawit,” ujar Sabarudin.
Kepala Seksi Bahan Pokok dan Barang Penting Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Tenaga Kerja Provinsi Papua Baji Idrus, ketika dikonfirmasi, membenarkan adanya kenaikan harga bawang merah dan cabai rawit. Kondisi ini sudah terjadi sejak awal Juli.
Baji memaparkan, terdapat dua faktor yang memicu kenaikan harga cabai rawit dan bawang merah di Papua. Pertama, minimnya pasokan dari sentra produksi di Papua, seperti produksi cabai rawit di Kabupaten Keerom. Faktor kedua, cabai rawit yang dikirim dari Makassar, Sulawesi Selatan, juga telah melonjak harganya.
Ia pun mengimbau masyarakat agar mengurangi konsumsi kedua komoditas tersebut. Ini karena saat ini sedang minim pasokan cabai rawit dan bawang merah di daerah lain sehingga harga melonjak.
”Hanya cabai rawit dan bawang merah yang mengalami kenaikan harga. Sementara, barang pokok lainnya masih normal. Misalnya, tepung terigu Rp 13.000 per kg dan minyak goreng curah Rp 15.000 per liter,” papar Baji.
Baji menambahkan, pasokan daging sapi di Papua juga stabil karena belum ditemukan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) hingga kini. Harga daging sapi di Papua berkisar Rp 130.000 hingga Rp 145.000 per kg.
Kepala Bidang Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua Luna Daimboa mengatakan, harga cabai rawit sering mengalami kenaikan drastis jelang hari raya keagamaan. Kondisi ini dipicu minimnya produksi dari daerah sentra, seperti Kabupaten Keerom.
”Produksi dari daerah sentra tidak terlalu optimal karena curah hujan yang tinggi. Menurut rencana, kami akan mendatangkan bawang merah dari Bima, Nusa Tenggara Barat, untuk menekan tingginya harga bawang merah di Papua,” kata Luna.