Dua Warga Tewas akibat Serangan KKB di Kabupaten Pegunungan Bintang
Kelompok kriminal bersenjata kembali menyerang warga di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. Dua orang tewas dan satu orang belum ditemukan hingga kini.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata menyerang enam warga di Kampung Mangabib, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Senin (5/12/2022). Dalam serangan ini, dua orang tewas, tiga orang berhasil melarikan diri, dan satu orang belum ditemukan hingga Selasa (6/12/2022).
Kepala Polres Pegunungan Bintang Ajun Komisaris Besar Cahyo Sukarnito saat dihubungi membenarkan peristiwa tersebut. Cahyo mengaku mendapatkan informasi kelompok kriminal bersenjata menyerang enam warga ini sekitar pukul 17.00 WIT.
Cahyo menuturkan, enam warga ini berprofesi yang pengojek sepeda motor. Adapun enam warga dihadang dan diserang KKB saat melintasi salah satu ruas jalan di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang.
”Identitas kedua korban tewas akibat terkena sabetan senjata tajam adalah La Usu dan La Aman. Sementara satu warga yang belum diketahui keberadaannya bernama La Ati,” ujar Cahyo.
Ia menuturkan, Polres Pegunungan Bintang telah mengirimkan tim untuk mengevakuasi tiga korban yang selamat dan jenazah kedua tewas pada Selasa pagi. Jarak ke lokasi kejadian mencapai 27 kilometer dan memakan waktu sekitar dua jam.
”Para warga di Kampung Mangabib telah mengamankan tiga warga yang selamat dalam peristiwa ini. Proses evakuasi baru dapat terlaksana karena kondisi cuaca hujan, medan jalan yang berat, dan tidak adanya lampu penerangan jalan menuju lokasi kejadian pada Senin malam,” kata Cahyo.
Ia menambahkan, diduga pelaku di balik peristiwa penyerangan enam warga di Kampung Mangabib dipimpin Nason Mimin bersama anggotanya. Nason adalah salah satu pimpinan KKB Pegunungan Bintang di bawah komando pimpinan tertinggi mereka bernama Lamek Taplo.
Subkoordinator Penegakan HAM Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Perwakilan Wilayah Papua, Melchior Weruin, berpendapat, belum adanya solusi gencatan senjata antara pihak yang bertikai. Hal ini berdampak aksi kekerasan akan terus terjadi di sejumlah daerah di wilayah Papua.
”Diperlukan sebuah kesepakatan untuk menghentikan konflik dan pemerintah harus membuka dialog dengan pihak yang bertikai. Komnas HAM juga berharap kelompok sipil bersenjata juga mengedepankan upaya damai dalam perjuangannya,” ujar Melchior.
Diketahui aksi teror KKB yang menyerang warga sipil dan aparat keamanan terus terjadi setiap tahun di wilayah Papua. Berdasarkan catatan Kompas dan data TNI-Polri, terjadi 48 kasus serangan KKB di Papua sejak Januari 2022 hingga 6 Desember 2022.
Aksi serangan KKB terjadi di sejumlah kabupaten di Provinsi Papua Tengah dan Provinsi Papua Pegunungan. Daerah-daerah ini antara lain Yahukimo, Intan Jaya, Puncak, Paniai, Puncak Jaya, Nduga, Pegunungan Bintang, Yalimo, dan Deiyai.
Dalam kasus-kasus tersebut mengakibatkan jatuh korban baik dari aparat TNI, Polri, maupun warga. Dari aparat TNI, 7 personel gugur dan 12 personel luka-luka, sedangkan anggota Polri yang gugur 1 personel dan 2 personel mengalami luka-luka. Sementara warga yang meninggal sebanyak 30 orang dan 7 orang luka-luka.