KKB Serang Dua Pekerja Pembangunan Puskesmas di Puncak, Papua
Kelompok kriminal bersenjata kembali menyerang pekerja infrastruktur di Papua. Seorang pekerja tewas dan satu pekerja lainnya luka berat akibat serangan kelompok ini di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata menyerang empat pekerja pembangunan puskesmas di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, pada Selasa (8/11/2022). Seorang pekerja tewas tertembak dan satu rekannya mengalami luka berat dalam peristiwa ini.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri saat ditemui di Jayapura membenarkan kejadian penyerangan empat pekerja pembangunan puskesmas di Distrik (Kecamatan) Beoga. Kedua pekerja yang menjadi korban dalam peristiwa ini bernama Wahyu (55) dan Ilham (43).
Adapun peristiwa penyerangan empat pekerja oleh KKB terjadi ketika mereka melintasi Kampung Julukoma menggunakan sepeda motor pada pukul 08.30 WIT. Wahyu tewas setelah terkena tembakan di bagian perut, sedangkan Ilham mengalami luka berat karena terkena tembakan di pundak bagian kanan.
Diketahui, aparat keamanan setempat telah mengevakuasi kedua korban dengan menggunakan pesawat dari maskapai Smart Air ke Timika pada pukul 09.30 WIT. Kedua korban tiba di Timika pada pukul 10.30 WIT.
”Anggota kami telah mengevakuasi kedua korban ke Timika, sedangkan dua pekerja lainnya yang selamat masih berada di Beoga. Kami akan mengevakuasi mereka ini pada Rabu (9/11/2022) esok,” kata Mathius.
Ia pun menyatakan telah menginstruksikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Komisaris Besar Faisal Ramadhani untuk bersinergi dengan Satgas Damai Cartenz setelah kejadian tersebut. Hal itu bertujuan untuk menyiapkan upaya penegakan hukum dalam mengatasi gangguan keamanan di Beoga.
”Peristiwa penyerangan para pekerja di Beoga akan menjadi bahan evaluasi bagi kami. Polda Papua bersama Satgas Damai Cartenz akan menangani masalah ini dengan serius,” ujar Mathius.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, pihaknya belum mengetahui jaringan KKB yang terlibat dalam aksi penyerangan tiga pekerja di Beoga. ”Aparat gabungan TNI dan Polri masih mengejar para pelaku. Situasi di Distrik Beoga saat ini telah kondusif,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Frits Ramandey mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan aksi penyerangan pekerja yang sedang membangun fasilitas kesehatan di Distrik Beoga. Ia menilai aksi tersebut berdampak besar bagi masyarakat setempat yang sangat membutuhkan pelayanan publik.
”Kami sangat menyayangkan kekerasan yang terus terjadi hingga kini. Diperlukan upaya dialog damai dan keterlibatan pemerintah daerah serta tokoh masyarakat dalam penyelesaian konflik di tanah Papua,” ucap Frits.