Presiden: Bantuan bagi Rumah Terdampak Gempa Diberikan Mulai Kamis
Bantuan yang mulai diberikan pada Kamis mendatang adalah Rp 50 juta untuk rumah yang rusak berat, Rp 25 juta untuk rumah yang rusak sedang, dan Rp 10 juta untuk rumah yang rusak ringan.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN, NINA SUSILO
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo kembali mengunjungi wilayah terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Presiden memastikan rekonstruksi bangunan rumah untuk relokasi telah dimulai dan bantuan kemanusiaan akan menjangkau seluruh korban. Bantuan bagi rumah warga terdampak yang bukan relokasi akan diberikan mulai Kamis (8/12/2022) setelah verifikasi selesai.
Bantuan yang mulai diberikan pada Kamis mendatang adalah Rp 50 juta untuk rumah yang rusak berat, Rp 25 juta untuk rumah yang rusak sedang, dan Rp 10 juta untuk rumah yang rusak ringan. ”Nanti hari Kamis. Ini baru persiapan termasuk verifikasi semuanya selesai. Nanti hari Kamis untuk bantuan yang bukan relokasi,” kata Presiden Jokowi di Posko Bantuan Paspampres Peduli Cianjur, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.
Dengan diberikannya bantuan tersebut, Presiden Jokowi berharap masyarakat bisa mulai beraktivitas membangun rumahnya. ”Kita harapkan juga ada kegiatan masyarakat, ada kegiatan ekonomi, ada pergerakan ekonomi. Itu yang kita harapkan,” tambah Kepala Negara.
Presiden juga memastikan pemerintah sudah menyiapkan sistem penyaluran bantuan tersebut, baik secara langsung maupun lewat tabungan. ”Ini sistemnya sudah disiapkan dan saya datang ke sini untuk mengecek kesiapan itu,” lanjutnya.
Menurut Presiden, setidaknya ada 56.000 rumah warga yang terdampak gempa. Kepala Negara juga berharap pembangunan rumah warga yang rusak dapat segera dimulai dan segera selesai. ”Bukan jumlah yang sedikit. Kita ingin secepat-cepatnya, tapi tidak dibatasi waktu, dan secepat-cepatnya di mulai, secepat-cepatnya selesai karena masyarakat sudah kehujanan, kedinginan di tenda-tenda,” ujar Presiden.
Kepala Negara menyampaikan bahwa kedatangannya di Cianjur juga untuk memastikan pembangunan rumah bagi warga terdampak yang direlokasi dapat dimulai pada hari ini. ”Saya ke sini untuk memastikan bahwa pertama, yang relokasi hari ini dimulai pembangunannya,” tambahnya.
Presiden juga memastikan bahwa pemilihan kawasan relokasi bagi warga itu sudah melalui kajian dari instansi yang berwenang di bidangnya. Dengan demikian, lokasi tersebut dipastikan lebih aman bagi warga. ”Itu sudah lewat kajian dari BMKG dan dari instansi yang terkait, Badan Meteorologi sudah semuanya,” kata Presiden.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja kali ini adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Suharyanto.
Lembaga pendidikan
Presiden Jokowi juga meninjau Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Falah, Desa Jambudipa, Kecamatan Warungkondang, Cianjur, yang terdampak gempa beberapa waktu lalu. Selain itu, Presiden juga menyapa dan membagikan bantuan kepada para santri serta pengungsi di sekitar pondok pesantren.
Presiden didampingi Ketua Yayasan Ponpes Darul Falah KH M Choirul Anam langsung meninjau sejumlah ruangan yang terdampak gempa, mulai dari masjid, asrama santri, dapur, hingga rumah kiai. Choirul Anam dalam keterangan terpisah berharap sejumlah kerusakan pada bangunan ponpes akibat gempa beberapa waktu lalu dapat segera diperbaiki.
Salah satunya adalah Masjid Jami’ Uswatun Hasanah, yang merupakan masjid pertama di Desa Jambudipa dan satu-satunya masjid yang digunakan warga sekitar untuk melaksanakan shalat Jumat. ”Di samping perbaikan rumah kiai juga masjid karena ini satu-satunya masjid jami yang dipergunakan untuk shalat Jumat di dua RW ini,” ujar KH M Choirul Anam.
KH Choirul Anam berharap kunjungan Presiden Jokowi ke ponpes tersebut dapat memberikan manfaat nyata dan keberkahan bagi pondok pesantren dan masyarakat di lingkungan Ponpes Darul Falah. Selain itu, Kiai Choirul Anam juga meminta adanya trauma healing bagi pengungsi, baik anak-anak maupun orang dewasa.
”Mudah-mudahan recovery setelah gempa ini cepat selesai dan yang tidak kalah pentingnya adalah trauma healing, bukan hanya untuk anak-anak saja, melainkan untuk orang-orang dewasa juga penting karena gempa susulan masih terus terjadi dan masyarakat sangat takut berada di rumah bahkan kami pun di masjid juga tidak berani terlalu lama,” ungkapnya.
Di luar agenda yang telah ditentukan, Presiden juga meninjau SMP Negeri 1 Warungkondang, Cianjur. Lokasi lembaga pendidikan tersebut berada tidak jauh dari Pondok Pesantren Darul Falah. Presiden Jokowi menegaskan bahwa proses rehabilitasi sekolah tersebut akan segera dimulai dalam waktu dekat.
Tidak hanya SMPN 1 Warungkondang, lembaga pendidikan lain yang terdampak gempa juga akan segera direhabilitasi. ”Saya tadi ke sekolah, sudah dimulai juga di SMP 1 di Warungkondang tadi dimulai, nanti yang lain juga sama karena tidak hanya 1-2, ini banyak tapi segera dimulai,” ujar Presiden.
Selain itu, Presiden mengatakan bahwa rehabilitasi bagi fasilitas sosial lainnya juga akan segera dilakukan. Menurut Presiden, reruntuhan dan puing akibat gempa sudah dibersihkan sehingga mempercepat rehabilitasi dimulai. ”Untuk masjid, misalnya, tadi di Warungkondang juga sudah dimulai karena sudah dibersihkan oleh majelisnya sehingga segera bisa kita bangun,” ucap Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden meninjau langsung perkembangan pembangunan rumah tahan gempa di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Cianjur. Presiden mengatakan bahwa di salah satu lokasi yang jadi tempat relokasi bagi warga terdampak gempa Cianjur tersebut akan dibangun 200 rumah tahan gempa bagi warga terdampak gempa Cianjur.
Selain di lokasi tersebut, lanjut Presiden, pemerintah juga menyiapkan pembangunan 1.600 rumah serupa di lokasi lainnya. Relokasi sendiri diprioritaskan bagi warga yang rumahnya berada di pusat gempa, terutama di Kecamatan Cugenang.
Secara terpisah, Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta semua pemerintah daerah, terutama daerah yang setiap tahun mengalami bencana, untuk mempersiapkan diri dan bersiaga. Akhir tahun sudah tiba dan bencana alam baik banjir, banjir bandang, dan longsor kerap terjadi.
”Kita memang sudah memerintahkan pemerintah daerah, provinsi, dan kabupaten, terutama mereka yang memang merupakan daerah langganan terjadinya bencana itu untuk menyiapkan diri, melakukan antisipasi, melakukan mitigasi terhadap hal-hal yang mungkin akan terjadi,” tutur Wapres kepada wartawan di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin.