BI Jambi Rekomendasikan Dorong Ekspor untuk Hadapi Resesi Global
Perekonomian global yang dalam situasi resesi masih dapat diantisipasi daerah. Jambi yang memiliki potensi sumber daya alam dapat mendongkrak ekspor komoditas-komoditas unggulannya.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Provinsi Jambi didorong mendongkrak ekspor komoditas unggulan di tengah menguatnya dollar AS. Upaya itu menjadi kompensasi daerah untuk bertahan di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi global.
Deputi Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Jambi Eva Ariesty, di Jambi, Rabu (30/11/2022), optimistis potensi resesi global dapat diantisipasi. Jambi memiliki sumber daya alam berkualitas ekspor. Kontribusi terbesar ekspor berasal dari pertambangan dengan 62,68 persen, Industri 32,28 persen, dan pertanian 5,04 persen.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jambi, nilai ekspor Jambi pada Januari-September 2022 sebesar 2.285 juta dollar AS. Nilai itu lebih tinggi dibandingkan dengan periode sama tahun 2021 atau naik 23,80 persen. Hal itu didukung dengan menguatnya nilai tukar dollar AS.
Tantangan memulihkan ekonomi di Jambi tidak ringan. Inflasi sempat menempati posisi tertinggi di Indonesia dua bulan berturut-turut, Juli-Agustus 2022. Nilainya di atas 8 persen.
Berbagai upaya dilakukan, seperti 33 kali inspeksi mendadak di sejumlah pasar dan 164 kali menggelar pasar murah dan operasi pasar. Hasilnya, inflasi kini bisa ditekan menjadi 7,10 persen.
Meskipun tingkat inflasi tinggi, Eva menyebut kinerja pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi tercatat tertinggi se-Sumatera pada triwulan II-2022. Pertumbuhan ini terus menunjukkan tren positif pada triwulan III. Itu karena ditopang kinerja ekspor dan meningkatnya permintaan domestik.
Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani mengatakan, selama pandemi Covid-19 tahun 2020, pertumbuhan ekonomi sempat -0,44 persen. Namun, kemudian membaik di tahun 2021 menjadi positif 3,66 persen. Pada 2022, hingga triwulan III, pertumbuhan Jambi mencapai 5,20 persen.
”Hal ini mencerminkan upaya pemulihan ekonomi dari dampak pandemi, meskipun banyak tantangan, sudah berada pada jalur yang baik,” ujarnya.