Nyanyian Diana Sastra hingga Goyangan Kompol Tutu untuk Korban Gempa Cianjur
Ratu tarling Diana Sastra hingga goyangan Komisaris Tutu Mulyana turut menggalang dana bagi korban gempa Cianjur. Solidaritas bermekaran dengan aneka rupa.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·5 menit baca
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Warga menyumbang dalam aksi penggalangan dana untuk korban gempa Cianjur, di depan Markas Polresta Cirebon, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Kegiatan itu menghadirkan Diana Sastra (memegang dus), artis gitar suling (tarling) dangdut.
Gempa Cianjur yang menelan ratusan korban jiwa menggerakkan solidaritas publik. Di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, nyanyian ratu tarling (gitar suling) Diana Sastra dan goyangan Komisaris Tutu Mulyana turut menggalang dana bagi korban gempa.
Tabuhan gendang, petikan gitar elektrik, hingga tiupan suling menggelegar dari pengeras suara di depan Markas Kepolisian Resor Kota Cirebon, Rabu (23/11/2022) sore. Mengenakan baju coklat bergaris, hijab, dan topi rajut, penyanyi tarling itu berdendang di pinggir jalan.
Di sampingnya, Analis Kebijakan Sumber Daya Manusia Polresta Cirebon Komisaris Tutu Mulyana ikut bergoyang. Berseragam coklat dengan sepatu lars, polisi berbadan bongsor ini menggerakkan tangan hingga berjongkok. Mimik wajahnya bergonta-ganti, mengundang tawa.
Gerakan polisi berkepala pelontos ini kerap disebut goyang ”Boboho”, karakter dalam film mandarin era 1990-an. Aksi ngamen ”Ratu Tarling Pantura” dan ”Si Goyang Boboho” itu tidak hanya menghibur warga, tetapi juga untuk menggalang donasi bagi korban gempa di Cianjur.
Warga pun menyambut baik inisiatif dari Polresta Cirebon dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Koordinator Daerah Cirebon Raya itu. Banyak pengendara pun tersenyum dan menyumbang ke dalam kotak donasi. Mulai dari tukang ojek, pejabat bermobil dinas, hingga penumpang bus.
Tidak sedikit pengendara yang mengabadikan aksi mereka dengan ponselnya. Ada juga pejalan kaki yang minta berfoto bersama sang artis. Diana turut menyiarkan penampilannya secara langsung via Facebook. Video itu telah ditayangkan belasan ribu kali dengan ratusan like (suka).
Potret siaran langsung di media sosial yang menampilkan Komisaris Tutu Mulyana, Analisis Kebijakan Sumber Daya Manusia Kepolisian Resor Kota Cirebon, di depan Markas Polresta Cirebon, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Komisaris Tutu berjoget untuk menghibur pengguna jalan sekaligus menggalang dana bagi korban gempa Cianjur.
Di alam nyata, sejumlah warga yang menyaksikan mereka ikut bernyanyi dan bergoyang. Apalagi, saat Diana melantunkan ”Juragan Empang” dengan musik jedag-jedug dan sorakan ea, ea, ea. Salah satu yang tak ikut joget mungkin hanya baliho seorang anggota DPR di sudut jalan.
Selain ”Juragan Empang”, Diana juga menyajikan lagu ”Kaji Gaul” dan hits terbarunya ”Pengen Ditelesi”. Tidak sekadar musik, lagunya turut mengantarkan pesan. Penggalan lirik ”Pengen Dielesi”, bunyinya telasana hati kula karo cintane sampean (sirami hati ini dengan cintamu). ”Korban gempa di Cianjur juga butuh siraman cinta kita,” ucap Diana, yang kerap menyantuni anak yatim saat konser.
Gempa bumi bermagnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022) siang itu menyebabkan korban jiwa 271 orang, 40 orang dalam pencarian, dan 2.043 warga luka-luka.
Komisaris Tutu Mulyana, Analisis Kebijakan Sumber Daya Manusia Kepolisian Resor Kota Cirebon, menyapa pengguna jalan di depan Markas Polresta Cirebon, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Aksi penggalangan dana itu untuk korban gempa Cianjur.
Hingga Rabu (23/11) sore, jumlah pengungsi gempa tercatat 61.908 orang. Hari sebelumnya, jumlah pengungsi sekitar 58.300 orang. Mereka tersebar di 14 lokasi pengungsian dan beberapa tenda darurat warga. Bantuan untuk pengungsi juga belum sepenuhnya merata (Kompas, 24/11).
Itu sebabnya, Diana langsung menyanggupi ketika seorang jurnalis meneleponnya untuk ngamen bertajuk ”Peduli Cianjur”. ”Bagi saya, acara sosial seperti ini baik. Selama saya bisa dan sehat, ayo-ayo aja. Kenapa harus mikir dua kali,” ucap anak penjual kue keliling ini.
Tanpa bayaran
Diana yang berkarier di dunia tarling sejak 1997 atau 25 tahun lalu ini bahkan membatalkan rencana ke dokter hewan untuk memvaksin kedua kucingnya. Pemilik 30-an album ini juga rela tak dibayar. Hal serupa pernah ia lakukan saat ngamen untuk bantuan penanganan Covid-19.
Sedikitnya, Diana mengerti kepanikan korban gempa. ”Saya pernah merasakan gempa di sebuah mal di Jakarta. Orang-orang rebutan turun lewat ekskalator. Alhamdulillah, enggak ada korban. Dulu, juga saya rasa gempa di Bali. Kolam renangnya sampai bergelombang,” katanya.
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Pengendara menyaksikan Komisaris Tutu Mulyana, Analisis Kebijakan Sumber Daya Manusia Kepolisian Resor Kota Cirebon, berjoget di depan Markas Polresta Cirebon, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Aksi "goyang Boboho" itu untuk menggalang dana bagi korban gempa Cianjur. Kegiatan itu berlangsung atas kerja sama Polresta Cirebon dengan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Koordinator Daerah Cirebon Raya.
Seperti Diana, Kompol Tutu juga sedih mendengar petaka di Cianjur. Apalagi, ia punya seorang kerabat di sana. Beruntung, keluarganya itu tidak apa-apa. ”Saya joget ini sebagai bentuk kepedulian untuk korban gempa. Semoga yang dapat musibah tetap dikuatkan,” ujarnya.
Bapak dua anak berusia 58 tahun ini tak merasa lelah meski berjoget sekitar setengah jam. ”Keringat ini sih wajar, wong (orang) sehat. Saya enggak merasa malu. Saya ingin menghibur masyarakat. Jangan sampai mereka terus stres dengan pekerjaan dan masalahnya,” ungkapnya.
Selain Diana dan Tutu, penyanyi Cheppy OI juga menyumbangkan suara khas dan petikan gitarnya. Seperti yang lainnya, anggota keluarga Keraton Kanoman Cirebon ini juga dihubungi kurang dari tiga jam sebelum acara. Meski mendadak dan tanpa bayaran, ia tetap tampil prima.
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Penyanyi Cheppy OI menghibur pengguna jalan di depan Markas Polresta Cirebon, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Aksi itu untuk menggalang dana bagi korban gempa Cianjur.
Serupa lagu Iwan fals berjudul ”Bongkar” yang dinyanyikan, Cheppy ingin masyarakat ”membongkar” persepsi tentang gempa. Meski tidak ada yang bisa mencegah gempa, lanjutnya, publik bisa menghindari jatuhnya korban jiwa. Salah satunya dengan pelatihan menghadapi gempa.
”Negeri kita ini, kan, sebutannya ‘Cincin Api’ karena banyak gunung api. Jadi, jangan merasa aman-aman saja. Harusnya kita punya waktu untuk latihan menghadapi gempa. Latihannya juga harus mulai dari sekolah,” ungkap Cheppy.
Selain pembelajaran tentang gempa, masyarakat juga sangat membutuhkan solidaritas seperti aksi Diana, Kompol Tutu, dan Cheppy. Sore itu terkumpul dana sekitar Rp 4,6 juta. Sejumlah warga dan polisi juga menyumbangkan popok, baju layak pakai, hingga bahan makanan.
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Warga menyumbang dalam aksi penggalangan dana untuk korban gempa Cianjur, di depan Markas Polresta Cirebon, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Kegiatan itu menghadirkan Diana Sastra (kanan), artis gitar suling (tarling) dangdut.
”Kalau digabung dengan penggalangan dana di posko, semuanya ada Rp 12 juta,” ucap Ketua IJTI Cirebon Raya Faisal Nurathman. Pihaknya tetap membuka Posko Peduli Cianjur di depan Mapolresta Cirebon hingga beberapa hari ke depan
”Bantuan ini dikirimkan ke Cianjur, Jumat (25/11). Kami koordinasi dengan polres di sana,” kata Kepala Polresta Cirebon Komisaris Besar Arif Budiman. Sebelumnya, pihaknya mengirim 2 ton beras, 100 dus mi instan, 50 dus biskuit, 50 dus air mineral, dan 300 paket sembako.
Petang mulai datang saat Diana dan yang lainnya beranjak pulang. Lewat nyanyian ”Ratu Tarling Pantura”, goyangan Kompol Tutu, dan suara Cheppy, terselip pesan bahwa masih banyak yang peduli dengan korban gempa Cianjur. Mereka tidak sendirian.