Minibus Terperosok di Wonogiri, Delapan Orang Meninggal
Sebuah minibus yang mengangkut puluhan orang terperosok sewaktu berusaha menaiki tanjakan di Desa Bumiarjo, Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri, Jawa Tengah, Senin (21/11/2022) malam. Delapan orang meninggal.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
WONOGIRI, KOMPAS — Sebuah minibus yang mengangkut puluhan orang terperosok sewaktu berusaha menaiki tanjakan di Desa Bumiarjo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Senin (21/11/2022) malam. Sebanyak delapan penumpang dilaporkan meninggal dalam kecelakaan tersebut. Penyebab pasti kecelakaan masih didalami aparat kepolisian.
Berdasarkan pantauan, Selasa (22/11) pagi, minibus itu masih tergeletak di area sawah yang tergenangi air. Garis polisi dipasang mengelilingi minibus tersebut. Sejumlah warga berdatangan mendekati garis polisi. Mereka merekam dan melihat-lihat lokasi kejadian.
Dalam keterangan tertulisnya, Kepala Subseksi Penerangan Masyarakat Kepolisian Resor Wonogiri Ajun Komisaris Satu Iwan Sumarsono menyampaikan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 19.45. Diduga, minibus yang ditumpangi para korban gagal menanjak. Pengemudi sempat berusaha menarik rem tangan. Namun, kondisi jalan cor beton yang licin menyebabkan kendaraan tersebut terperosok hingga jatuh di area persawahan.
”Kendaraan berjalan mundur tak terkendali dan terperosok ke kanan. Lalu, masuk ke area persawahan. Maka, terjadilah kecelakaan tunggal,” kata Iwan.
Insiden tersebut mengakibatkan delapan penumpang meninggal. Mereka antara lain Darmi (62), Sugiyatmi (37), Paikem (81), Marinah (72), Jiyem (53), Warsiyem (68), Sumirah (62), dan Sri Suwarmi (46). Darmi, Sugiyatmi, dan Paikem dilaporkan meninggal di lokasi kejadian, sementara nama-nama lainnya dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Hermina Wonogiri.
Selain korban meninggal, ada 20 korban luka ringan ataupun berat. Para korban luka ditangani di Rumah Sakit Hermina Wonogiri dan Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri. Adapun total penumpang yang dimuat dalam minibus tersebut diketahui berjumlah 36 orang.
Sukatno (54), warga Desa Bumiarjo, Kecamatan Nguntoronadi, menjelaskan, tujuan kedatangan rombongan tersebut ialah menjenguk keponakannya yang baru saja melahirkan. Rombongan berasal dari satu desa yang sama, yakni Desa Kulurejo. Mereka berhubungan besan (perkawinan).
”Jadi, itu memang satu keluarga yang sama. Mereka baru saja ’tilik bayi’. Tidak menyangka juga kalau akan berakhir seperti ini,” kata Sukatno.
Lebih lanjut, Sukatno menyatakan, jalan yang dilalui bus tersebut tidak memiliki penerangan. Kebetulan malam itu juga baru saja hujan. Ia menduga jalanan yang licin menjadi salah satu alasan minibus tersebut tergelincir. Di sisi lain, memang jalanan yang dilalui bus cukup sempit. Hanya cukup untuk satu badan bus.
”Belum pernah ada kejadian seperti ini. Sebenarnya, ada alternatif jalan lain yang lebih landai. Warga sempat mengingatkan untuk lewat jalan lain. Mungkin sopirnya merasa jalur tersebut lebih dekat,” kata Sukatno.
Selasa ini, tim dari Dinas Perhubungan Kabupaten Wonogiri melakukan investigasi mengenai penyebab kecelakaan. Tiga penyelidik diterjunkan. Mereka terlihat mengecek berbagai komponen kendaraan yang diduga bisa menjadi pemicu kecelakaan. Nantinya laporan itu bakal disampaikan juga ke jajaran aparat kepolisian sebagai tambahan data penanganan kasus.
Dari hasil pemeriksaan sementara, Penguji Penyelia Dinas Perhubungan Kabupaten Wonogiri Ari Fahrudin mengatakan, diduga muatan kendaraan berlebih. Sebab, minibus seharusnya hanya memuat 14-16 orang. Namun, berdasarkan informasi yang dikumpulkannya, jumlah penumpangnya hampir 40 orang.
”Kondisi jalannya juga licin. Jika seperti itu, kondisi rem tidak akan maksimal sewaktu melintasi jalan menanjak. Ban belakang juga tampak gundul. Ini masih kami investigasi. Nanti hasilnya disampaikan lagi,” tutur Ari.