Longsor dan Banjir Landa Pesisir Barat, Tiga Warga Tewas dan Tujuh Rumah Hanyut
Bencana banjir dan longsor masih mengintai sebagian besar wilayah Lampung. Kali ini, banjir dan longsor kembali melanda Kabupaten Pesisir Barat.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
PESISIR BARAT, KOMPAS — Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Lampung sejak Sabtu (12/11/2022) memicu bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Tiga warga tewas tertimbun longsor dan tujuh rumah hanyut terbawa banjir. Bencana hidrometeorologi itu juga membuat akses transportasi dari Lampung menuju Bengkulu lumpuh selama 18 jam.
Peratin (Kepala) Pekon (Desa) Laay Andri Pahlevi mengatakan, banjir yang melanda desa di Kecamatan Karya Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat, itu dipicu hujan deras sejak Sabtu (12/11/2022) malam. Hujan yang tak kunjung reda tersebut membuat air Sungai Way Laay meluap dan menghanyutkan 7 rumah nonpermanen yang dibangun di pinggir sungai pada Minggu (13/11). Selain itu, 6 rumah lainnya mengalami rusak ringan hingga berat.
”Kerugian warga akibat banjir diperkirakan Rp 500 juta. Beruntung tidak ada korban jiwa akibat banjir,” kata Andri saat dihubungi dari Bandar Lampung, Senin (14/11/2022).
Selain itu, banjir juga menyebabkan Jembatan Laay yang menjadi akses transportasi dari Lampung menuju Bengkulu atau sebaliknya ambles. Sejak memasuki musim hujan pada September 2022, jembatan tersebut sudah 3 kali ambles hingga membuat akses transportasi di Jalan Lintas Barat Sumatera lumpuh.
Sebelumnya, kata dia, petugas Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) memperbaiki jembatan dengan membuat tanggul penahan dari karung berisi pasir. Namun, saat hujan deras, jembatan tersebut kembali ambles.
Ia mengatakan, perbaikan darurat jembatan selesai dilakukan pada Senin dini hari. Perbaikan darurat dilakukan dengan membangun tanggul dari batu-batu besar dan penutupan dengan pelat besi. Saat ini, Jembatan Laay sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat.
Warga tertimbun longsor
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Barat Mirza Sahri menuturkan, selain bencana banjir, wilayah Kabupaten Pesisir Barat juga dilanda longsor. Longsor yang terjadi pada Minggu di Pekon Tembakak, Kecamatan Karya Penggawa, itu menewaskan 3 warga. Mereka diduga tertimbun longsor saat tidur di rumahnya.
Ketiga korban tewas tersebut adalah Ade Yorse (43), Dina Maryana (39), dan Nadila (18). Ketiga korban tewas merupakan satu keluarga yang tinggal di rumah nonpermanen di dekat perbukitan.
Selain itu, BPBD juga mencatat sedikitnya ada 11 titik longsor di Jalan Lintas Barat Sumatera. Jalan tersebut memang rawan terputus akibat longsor dan banjir saat musim hujan. Meski petugas sudah membuat tanggul penahan, potensi longsor tetap tinggi karena kondisi jalan berada di sisi tebing dan pegunungan.
Hingga kini, petugas gabungan masih bersiaga membersihkan material longsor agar lalu lintas di wilayah itu lancar. Selain itu, polisi juga masih berjaga mengatur lalu lintas di dekat jembatan Laay.
Selain menjadi akses transportasi utama dari Lampung dan Bengkulu, Jalan Lintas Barat Sumatera itu juga menjadi akses utama yang menghubungkan Kabupaten Lampung Barat dengan Pesisir Barat. Terputusnya jalan di wilayah itu dapat mengganggu mobilitas warga dan distribusi hasil pertanian.
Petugas BPBD Pesisir Barat juga masih terus siaga dengan bencana banjir dan longsor selama musim hujan. Cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang diprediksi berlangsung hingga Februari 2023.