Pengelola Stadion Gelora Sriwijaya Harus Belajar dari Tragedi Kanjuruhan
Pengelola Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, diharapkan dapat belajar dari tragedi Kanjuruhan. Keselamatan penonton dan pemain selama penyelenggaraan Piala Dunia U-20 harus menjadi prioritas.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Pengelola Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, diharapkan belajar dari tragedi Kanjuruhan, Malang. Keamanan serta keselamatan penonton dan pemain harus menjadi prioritas. Ini menjadi bekal agar penyelenggaraan Piala Dunia U-20 FIFA di Palembang dapat terlaksana dengan baik.
Ferdiansyah, anggota Komisi X DPR RI, dalam kunjungannya ke Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Palembang, Jumat (11/11/2022), mengatakan, terkait kesiapan infrastruktur, dirinya tidak lagi meragukan kesiapan dari pengelola stadion. Pasalnya, Kompleks Olahraga Jakabaring Palembang kerap menjadi tuan rumah acara olahraga nasional ataupun internasional. Sebut saja SEA Games 2011 dan Asian Games 2018.
Namun, ada hal lain yang perlu diperhatikan pihak pengelola, yakni menjamin keselamatan dan keamanan penonton dan pemain sebelum, selama, serta setelah pertandingan berlangsung. Belajar dari tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, pengelola Stadion Gelora Sriwijaya Palembang harus mempersiapkan berbagai hal dan kemungkinan.
Misalnya, terkait tingkat pengamanan yang akan dikerahkan, termasuk jalur pintu keluar dan evakuasi agar ketika terjadi hal yang tidak diinginkan ada prosedur yang bisa dijalankan oleh pengelola dan panitia pertandingan. ”Untuk yang paling dasar, misalnya, pintu keluar dan masuk stadion sudah dibuka 15 menit sebelum pertandingan usai. Prosedur ini harus diketahui oleh semua pengelola stadion,” tuturnya.
Yang tidak kalah penting adalah mengetahui jadwal pertandingan lebih awal, termasuk karakteristik dari pemain negara peserta dan suporternya. ”Dengan begitu, panitia pertandingan dan pengelola stadion bisa mengetahui apa yang perlu disiapkan,” ucapnya.
Menurut dia, Piala Dunia U-20 FIFA adalah acara penting yang mungkin baru terulang lagi di Indonesia pada 20 sampai 30 tahun mendatang. Karena itu, persiapan pelaksanaan harus matang. Tidak hanya selama pertandingan, acara olahraga ini juga akan menjadi penggerak ekonomi daerah karena banyak pihak yang terlibat.
”Tidak hanya olahraga, event ini juga akan melibatkan bidang lain, seperti pendidikan, pariwisata, dan ekonomi kreatif,” ujarnya. ”Karena itu, sosialisasi dan promosi terkait acara ini sudah harus diterapkan sejak saat ini,” ucap Ferdiansyah.
Untuk membantu suksesnya penyelenggaraan, ujar Ferdiansyah, pihaknya bersama dengan kementerian terkait sudah melobi Kementerian Keuangan untuk memberikan anggaran sedikitnya Rp 350 miliar. ”Tentu tidak hanya untuk Palembang, tetapi daerah lain yang menjadi tuan rumah,” katanya. Dana ini diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam mempersiapkan acara ini secara lebih optimal.
Direktur Utama Jakabaring Sport City (JSC) Palembang Meina Paloh mengatakan, persiapan infrastruktur untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20 sudah dilakukan sejak 2020. Sebab, awalnya, event ini akan digelar pada 2021, tetapi tertunda karena pandemi.
Perbaikan yang dilakukan pun sudah mencakup banyak hal, mulai dari pergantian lampu sorot stadion, pengecatan lantai tribune, sarana perlengkapan lapangan, hingga perbaikan tiga venue sebagai tempat latihan, yakni lapangan sofbol, atletik, dan panahan.
Untuk yang paling dasar, misalnya, pintu keluar dan masuk stadion sudah dibuka 15 menit sebelum pertandingan usai. Prosedur ini harus diketahui oleh semua pengelola stadion.
Adapun untuk pengamanan, ujar Meina, stadion berkapasitas 23.000 penonton ini sudah memiliki 18 pintu keluar/masuk dan 2 pintu keluar/masuk khusus bagi para pemain dan ofisial. ”Jalur evakuasi pun sudah disediakan,” ucapnya.
Persiapan juga dilakukan untuk fasilitas kesehatan terdekat sebagai langkah antisipasi. ”Landasan untuk helikopter pun telah tersedia ketika ada hal mendesak yang harus disiapkan,” ujar Meina.
Dia berharap pemerintah pusat memberikan dukungan untuk memenuhi biaya operasional, perawatan, dan perbaikan dalam menyambut penyelenggaraan ini. ”Jika hanya mengandalkan APBD, tentu tidak akan cukup,” ucap Meina.
Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya berharap agar kegiatan ini dapat mengangkat perekonomian masyarakat Sumatera Selatan. ”Saya yakin event ini akan menarik minat wisatawan tidak hanya dalam negeri, tetapi juga luar negeri. Tentu hal ini akan kami sambut baik,” ujarnya.
Mawardi pun meyakini pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Palembang dapat terlaksana dengan baik karena pengelola sudah memiliki beragam pengalaman menggelar acara internasional. ”Kami berharap dalam satu tahun ada dua event olahraga internasional yang dapat digelar di Palembang,” tutur Mawardi.