Sedikitnya 1.000 keluarga di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, terdampak banjir, Minggu (6/11/2022). Selain itu fasilitas umum, rumah sakit, dan ruas jalan umum terendam banjir.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Sedikitnya 2.500 warga di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, terdampak banjir setinggi 10 sentimeter-90 sentimeter, Minggu (6/11/2022). Selain Singkawang, sembilan daerah lain di Kalbar sangat rawan banjir.
Ketua Satuan Tugas Informasi Bencana di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar Daniel menuturkan, banjir Singkawang terjadi di tiga kecamatan. Kecamatan Singkawang menjadi yang terdampak paling luas dengan lima kelurahan.
Daerah lainnya adalah Kecamatan Singkawang Selatan dengan tiga kelurahan dan Kecamatan Singkawang Barat dengan 1 kelurahan. Salah satu pemicu banjir ialah hujan deras yang terjadi sejak Sabtu (5/11/2022).
Selain merendam permukiman, banjir juga merendam Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Aziz dan jalan. Ketinggian genangan pada Minggu pagi 10 cm-15 cm. Namun, sejauh ini belum ada pasien yang dievakuasi.
”Pelayanan di rumah sakit masih berjalan normal. BPBD Kota Singkawang, TNI-Polri, serta sukarelawan tetap bersiaga di rumah sakit untuk memantau perkembangan,” ujar Daniel.
Reny, prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Supadio Pontianak, menuturkan, berdasarkan prakiraan tiga hari ke depan, Singkawang masih berpotensi hujan dengan intesitas sedang hingga lebat. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat kecenderungannya terjadi pada siang menuju malam hari.
Selain Singkawang, banjir di Kalbar juga rawan terjadi di Mempawah, Kubu Raya, dan Kota Pontianak. Bila tidak diantisipasi, banjir rentan merugikan warga Kayong Utara, Ketapang, Sekadau, Melawi, Sintang, dan Kapuas Hulu.
BMKG memperkirakan enam daerah di Kalbar berpotensi terjadi banjir berkategori tinggi pada Oktober-November 2022. Enam kabupaten yang berpotensi banjir dengan kategori tinggi tersebut yaitu Kapuas Hulu, Sintang, Melawi, Ketapang, Sanggau, dan Kayong Utara.
Akan tetapi, Oktober 2022, banjir melanda delapan kabupaten di Kalbar. Banjir bahkan sempat memutus transportasi di jalur Trans-Kalimantan di Kecamatan Nanga Tayap, berjarak sekitar 300 kilometer dari Pontianak.