Jateng Belum Tentukan Kebijakan Khusus Terkait Perayaan Tahun Baru
Pemprov Jateng belum menetapkan kebijakan terkait perayaan Tahun Baru. Segala aturan yang akan ditetapkan baru akan diputuskan mengikuti perkembangan situasi pandemi.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah belum memastikan kebijakan khusus terkait mekanisme perayaan Tahun Baru. Segala kebijakannya masih menunggu perkembangan dan kondisi terkait naik turun kasus Covid-19.
”Jika tidak ada perkembangan kasus signifikan, kami mempersilakan perayaan pergantian tahun dilaksanakan seperti biasa. Namun, jika ada penambahan kasus Covid-19, pesta perayaan Tahun Baru wajib digelar dengan pembatasan,” ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di sela-sela penyelenggaraan acara wisata sepeda Tour de Borobudur yang berakhir di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jateng, Minggu (6/11/2022).
Pembatasan kegiatan perayaan bisa dilakukan dengan berbagai cara, termasuk pembatasan jumlah peserta. Ganjar juga bakal tetap menggenjot capaian vaksinasi dosis ketiga atau booster yang cenderung dilupakan masyarakat.
Sementara itu, mendekati akhir tahun, dia mengapresiasi penyelenggaraan sejumlah wisata olahraga yang kembali digelar, seperti Tour de Borobudur dan Borobudur Marathon pada pekan depan. ”Sudah saatnya wisata kembali menggeliat dan masyarakat kembali bersama-sama berolahraga lagi,” ujarnya.
Tour de Borobudur yang digelar selama dua hari, 5-6 November 2022, diikuti 1.500-2.000 peserta dari sejumlah kota. Adapun Borobudur Marathon 2022 akan digelar selama dua hari, 12-13 November 2022, dan diikuti lebih dari 5.000 peserta.
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Edy Setijono mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah menyusun rencana perayaan pergantian tahun di Taman Wisata Candi Borobudur. Namun, untuk sementara rencana tersebut tidak dipublikasikan terlebih dahulu.
”Kami masih harus menunggu perkembangan situasi dan kondisi, apakah acara tersebut tetap bisa digelar sesuai rencana atau tidak,” ujarnya.
Sebelum pandemi, perayaan Tahun Baru di Taman Wisata Candi Borobudur selalu digelar meriah. Pentas musik digelar melibatkan sejumlah artis kenamaan disertai dengan pelepasan lampion. Sejauh ini, Edy mengatakan, pelaksanaan protokol kesehatan, baik dalam kegiatan wisata maupun penyelenggaraan berbagai acara, sudah tidak seketat dulu.
Sejumlah pihak bahkan berani menyelenggarakan acara dengan melibatkan ribuan orang. Namun, karena masih berstatus pandemi, dia terus mengingatkan penyelenggara acara untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein mengatakan, sekalipun sudah dalam situasi penuh kelonggaran, dia belum berani menetapkan target kunjungan wisata untuk acara-acara besar, seperti Borobudur Marathon. ”Saya hanya berharap acara seperti Borobudur Marathon setidaknya bisa memperpanjang lama tinggal wisatawan di kawasan Borobudur di Kabupaten Magelang,” ujarnya.