Pertamina Regional Sulawesi menjamin pasokan BBM di Sulawesi Barat tidak terganggu selama proses pembersihan jalan dari material longsor. Pasokan dialihkan dari Terninal BBM Parepare ke Terminal BBM Donggala.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Setidaknya sembilan stasiun pengisiian bahan bakar untuk umum (SPBU) dan satu stasiun pengisian bahan bakar untuk nelayan terdampak longsor yang terjadi di jalur Trans-Sulawesi. Untuk langkah antisipasi, saat ini Pertamina Regional Sulawesi menyuplai kebutuhan BBM dari terminal BBM Donggala, Sulawesi Tengah.
Ke-10 SPBU yang terdampak itu berada di sepanjang Kabupaten Majene hingga sebagian Kabupaten Mamuju. Selama ini suplai BBM untuk 10 SPBU ini didatangkan dari terminal BBM di Parepare, Sulawesi Selatan. Adapun kebutuhan BBM untuk sebagian wilayah Kabupaten Mamuju hingga Kabupaten Pasangkayu yang berbatasan dengan Sulawesi Tengah secara reguler dipasok dari Donggala.
”Saat ini stok Pertalite yang ada di wilayah terdampak mencapai lebih dari 10.000 liter, sementara biosolar sekitar 3.500 liter. Stok ini mestinya cukup dan kami berharap warga tetap membeli secara normal. Saat ini suplai untuk wilayah Mamuju ke Selatan sampai Majene kami alihkan dari sebelumnya terminal BBM Parepare ke Donggala. Jadi yang sebelumnya terminal BBM Donggala yang hanya memasok Pasangkayu, hingga sebagian Mamuju, kini memasok hingga Majene,” kata Taufik Kurniawan, Penjabat Sementara Area Manager Communication, Relations and CSR Pertamina Regional Sulawesi, Sabtu (29/10/2022).
Longsor yang terjadi di Kecamatan Tubo Sendana, Majene, pada Kamis (27/10/2022) malam itu memutus jalur Trans-Sulawesi via Majene. Setidaknya ada lima provinsi di Pulau Sulawesi yang terdampak longsor ini, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Sulawesi Utara.
Jalur yang putus ini bukan hanya menjadi jalan penghubung antarprovinsi untuk mobilitas orang, melainkan juga distribusi logistik dan perdagangan. Jalur Trans-Sulawesi yang lain melintasi Luwu Timur di Sulawesi Selatan.
Namun, jika dari Makassar dan sebagain kabupaten di Sulawesi Selatan menuju sebagian wilayah di Sulawesi Tengah, seperti Donggala, Palu, Tolitoli, dan Buol, lebih mudah dan cepat diakses via Majene. Begitu pun ke sebagian Gorontalo dan Sulawesi Utara yang berbatasan dengan Laut Sulawesi.
Terpaksa saya menunggu sampai longsor bisa dibersihkan. Tidak ada pilihan lain.
Jalur via Luwu Timur umumnya menghubungkan wilayah Sulawesi Selatan dengan beberapa wilayah di Sulawesi Tengah, seperti Poso, Morowali, Morowali Utara, Luwuk, dan Tojo Unauna. Jalur ini juga menghubungkan dengan wilayah Parigi Moutong dan Gorontalo yang berbatasan dengan Teluk Tomini. Jalur via Luwu Timur turut menghubungkan ke Sulawesi Tenggara. Rusaknya jembatan di Palopo, dua pelan lalu, juga mengganggu Trans-Sulawesi via Luwu Timur.
Informasi yang diperoleh dari Majene menyebutkan, sampai Sabtu siang upaya pembersihan jalan dari material longsoran terus dilakukan. Alat berat digunakan untuk menyingkirkan material berupa tanah dan bebatuan dari jalan. Setidaknya lebih dari 100 meter badan jalan tertimbun material longsor dengan ketinggian hingga lebih dari 15 meter. Material itu berupa bongkahan batu besar yang cukup menyulitkan proses pembersihan jalan.
Agus (27) merupakan salah satu warga yang sejak Kamis malam terpaksa menghentikan perjalanan menuju Makassar. Biasanya dari Makassar ke Mamuju dia menggunakan jalur darat via Majene.
”Terpaksa saya menunggu sampai longsor bisa dibersihkan. Tidak ada pilihan lain. Kalau balik ke Mamuju dan pulang via Palu, jauh. Jadi lebih baik saya menunggu. Semoga jalannya bisa cepat terbuka,” katanya.
Ratusan kendaraan truk pengangkut logistik juga terjebak longsor di wilayah ini. Umumnya kendaraan ini berasal dari Makassar dan beberapa kabupaten di Sulsel, juga sebagian Polman, dengan tujuan Sulawesi Tengah ataupun Mamuju. Kendaraan ini di antaranya menbawa barang dagangan, seperti beras, berbagai kebutuhan pokok, dan sayuran. Biasanya sebagian hasil bumi, seperti komoditas hortikultura dari Malino dan Enrekang, Sulawesi Selatan, dikirim ke beberapa daerah di Kalimantan melalui pelabuhan di Mamuju dan sebagian melalui pelabuhan di Parepare.