Subvarian XBB Masuk Surabaya, Perketat Kembali Protokol Kesehatan
Jatim mengonfirmasi kehadiran Covid-19 subvarian baru Omicron XBB atau BA.2.10 di Surabaya. Masyarakat diimbau tidak panik berlebihan, tetapi memperketat kembali protokol kesehatan yang belakangan ini mengendur.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengonfirmasi kehadiran Covid-19 subvarian baru Omicron XBB atau BA.2.10 di Surabaya dengan karakter penularannya lebih cepat. Masyarakat diimbau tidak panik berlebihan. Namun, memperketat kembali penerapan protokol kesehatan yang belakangan ini mengendur.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya telah mengonfirmasi satu kasus subvarian Omicron XBB di wilayahnya. Pasien adalah seorang wanita berusia 29 tahun. Pasien yang terkonfirmasi merupakan transmisi luar Jatim tersebut saat ini tengah dirawat di salah satu rumah sakit di Surabaya.
”Saya sudah konfirmasi dengan Kadinkes Jatim dan Institute of Tropical Disease Unair. Sesuai dengan informasi dari Pak Menkes pada Rabu (26/10/2022) bahwa satu kasus subvarian Omicron XBB ada di Jawa Timur,” ujar Khofifah di sela-sela Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Madiun, Jumat (28/10/2022) siang.
Menyikapi munculnya kasus Covid-19 subvarian baru tersebut, Khofifah mengaku telah memerintahkan Dinas Kesehatan Jatim dan Satgas Covid-19 Jatim untuk mengambil langkah cepat dan tepat. Salah satunya memantau kondisi pasien dan melakukan tracing atau penelusuran kontak erat pasien secara mendetail. Kebijakan itu diambil lantaran subvarian Omicron XBB memiliki tingkat penularan yang cepat.
”Pasien (yang saat ini dirawat) saat terinfeksi gejalanya ringan. Seluruh kontak erat sudah dilakukan testing dan hasilnya negatif. Pasien saat ini juga sudah dinyatakan sembuh atau terkonfirmasi negatif,” kata Khofifah.
Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama itu menambahkan, subvarian Omicron XBB ini tercatat telah menimbulkan lonjakan kasus yang signifikan di beberapa negara, terutama Singapura. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau seluruh masyarakat Jawa Timur untuk menjaga protokol kesehatan masing-masing sebagai bentuk perlindungan diri.
”Di tengah kondisi cuaca musim hujan saat ini, masyarakat rawan sakit. Saya menghimbau agar masyarakat juga bisa menjaga pola hidup sehat yang tujuannya untuk menjaga imunitas tubuh. Jangan panik, jaga prokes, dan pola hidup sehat, maka hati tenang, imun terjaga" ucap Khofifah.
Vaksinasi Penguat
Gubernur juga meminta masyarakat yang belum vaksin dosis penguat agar segera mendatangi layanan vaksinasi terdekat. Alasannya dengan vaksin, gejala klinis yang muncul lebih ringan sehingga tidak sampai berakibat fatal.
Pemprov Jawa Timur saat ini berupaya menggencarkan kembali vaksinasi booster. Upaya ini diharapkan mendapat dukungan dari dari berbagai lini agar hasilnya lebih optimal. Pemprov menyatakan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk menjaga pasokan dan ketersediaan vaksin di Jawa Timur.
Di sisi lain, Khofifah kembali menegaskan pihaknya telah menginstruksikan seluruh Rumah Sakit (RS) terutama yang berada di bawah naungan Pemprov Jawa Timur untuk meningkatkan kewaspadaan. Meski kasus Covid-19 di Jawa Timur terpantau landai, namun kesiapsiagaan fasilitas layanan kesehatan tidak boleh menurun.
”Tentu kita tidak ingin terjadi lonjakan kasus seperti tahun lalu. Namun, waspada dan kesiapsiagaan adalah kunci utama kita selama ini untuk terus menekan kenaikan konfirmasi positif Covid-19 di Jawa Timur,” tegas Khofifah.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jawa Timur hingga Kamis (27/10) terdapat total kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 611.581 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.359 kasus dinyatakan aktif atau sekitar 0,22 persen. Jumlah tersebut merupakan angka terendah pada empat provinsi besar di Pulau Jawa. Dari total konfirmasi sebanyak 611.581 kasus tersebut sebanyak 578.342 kasus dinyatakan sembuh atau sekitar 94,57 persen.
Sementara itu, capaian vaksinasi Covid-19 di Jawa Timur juga terus mengalami perkembangan signifikan. Hingga saat ini tercatat sebanyak 30,3 juta orang di Jawa Timur telah menerima vaksin dosis pertama, dan sebanyak 25,9 juta orang telah mendapat vaksin dosis kedua. Selain itu sebanyak 8,3 juta orang telah menyelesaikan dosis ketiganya. Adapun untuk vaksinasi dosis keempat capaiannya 131.780 orang.
Jangan panik, jaga prokes, dan pola hidup sehat, maka hati tenang, imun terjaga. (Khofifah Indar Parawansa)
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pasien yang terkonfirmasi virus Covid-19 subvarian Omicron XBB dirawat di National Hospital Surabaya. Pasien yang dirawat tersebut bukan warga Surabaya, melainkan rujukan dari daerah lain.
Meski demikian, Eri meminta warganya tetap waspada karena penularannya cepat. Di sisi lain, pasokan vaksin Covid-19 menipis, bahkan mulai habis dan belum ada kiriman lagi dari pemerintah pusat. Oleh karena itu, dia meminta warganya meningkatkan daya tahan tubuhnya dengan menjaga pola hidup sehat.
”Jadi, warga Surabaya dijaga prokesnya, pola hidup sehat, dan olahraga. Insya Allah sehat,” ucap Eri Cahyadi.