Tim SAR Kembali Temukan Satu Korban Kebakaran Kapal
Tim SAR menemukan lagi satu jenazah korban hilang akibat terbakarnya kapal di Laut Sawu. Jumlah korban hilang untuk sementara 18 orang.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Tim SAR memperluas radius pencarian korban terbakarnya Feri Cepat Express Cantika 77 di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur. Pada hari keempat pencarian, yakni Kamis (27/10/2022), tim menemukan lagi satu korban. Pencarian delapan korban yang masih hilang akan dilanjutkan kembali pada Jumat.
”Korban ditemukan antara Tanjung Barate dan Tanjung Kurus. Lokasi penemuan jenazah itu sekitar 20 mil laut (37,04 kilometer) dari titik kebakaran kapal,” kata Saidar R Jaya, Kepala Seksi Operasi dan Kedaruratan Kantor SAR Kupang, pada Kamis malam.
Saidar yang memimpin operasi pencarian itu mengatakan, jenazah korban yang ditemukan diperkirakan berusia 5 sampai 7 tahun. Jenazah dievakuasi tim SAR ke Pelabuhan Tenau, Kupang, dan selanjutnya dibawa ke rumah sakit untuk diidentifikasi identitasnya.
Ditemukannya lagi satu korban ini menambah daftar korban meninggal menjadi 18 orang dan korban yang masih hilang 8 orang. Adapun korban selamat 312 orang. Pencarian akan dilanjutkan lagi sampai tujuh hari kemudian dievaluasi, apakah operasi pencarian diperpanjang atau dihentikan.
Ia mengatakan, penemuan jenazah itu setelah tim SAR memperluas areal pencarian dengan memperhitungkan arah angin. Angin kencang membuat arus bergerak ke barat, semakin ke tengah Laut Sawu. Tim menggunakan Kapal Negara Antareja yang didukung dengan speedboat dan perahu karet.
Tim mulai bergerak sejak pukul 06.00 waktu setempat dengan menyisir di dekat pesisir hingga ke tengah laut. Pencarian korban sempat terkendala gelombang tinggi yang terjadi siang hingga sore hari. Tantangan lainnya adalah setelah hari keempat, jenazah korban mulai tenggelam sehingga semakin sulit ditemukan.
Menanti keajaiban
Alex Kali (45), keluarga korban, berharap, jika hingga tujuh hari semua korban hilang belum ditemukan, pencarian dapat dilanjutkan hingga 14 hari. ”Terima kasih untuk tim SAR yang sudah berjibaku mencari keluarga kami yang hilang. Kami berharap semoga ada keajaiban,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Feri Cepat Express Cantika 77 yang dinakhodai Edwin Pareda itu terbakar saat berlayar dari Pelabuhan Tenau, Kupang, menuju Pelabuhan Kalabahi, Kabupaten Alor. Titik kebakaran itu sekitar 48 mil laut (88,9 kilometer) dari Pelabuhan Tenau.
Penumpang panik melihat munculnya asap dari ruang mesin. Mereka lalu bergerak ke haluan kapal, sementara kapal terus melaju dan tidak bisa dikendalikan. Para penumpang yang mengenakan baju pelampung kemudian terjun ke laut dan berenang untuk menjahui kapal yang kian terbakar hebat.
Melihat kondisi itu, warga lokal berusaha menyelamatkan para korban. Dengan perahu motor, mereka menjemput para korban yang berada sekitar 1 mil laut (1,852 kilometer) dari pesisir. Beberapa penumpang berusaha berenang hingga ke pesisir dekat Desa Naikliu, Kabupaten Kupang (Kompas.id, 25/10/2022).
Sementara itu, tim khusus yang dibentuk Polda NTT mulai bekerja dengan memeriksa sejumlah saksi, termasuk awal kapal. ”Masih dalam penyelidikan,” ujar Kepala Bidang Humas Polda NTT Komisaris Besar Ariasandy.