Minta Maaf Terkait Banjir, Wali Kota Cirebon Janji Lakukan Penanganan
Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis memohon maaf kepada masyarakat terkait banjir yang melanda kota tersebut. Pemkot Cirebon tengah mengecek penyebab banjir dan melakukan penanganan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis memohon maaf kepada masyarakat terkait banjir yang melanda sejumlah wilayah di kota itu. Pemerintah Kota Cirebon juga tengah mengecek penyebab banjir dan melakukan penanganan untuk jangka pendek dan panjang, misalnya, dengan pembenahan drainase.
”Bagaimanapun Pemkot Cirebon memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh warga kota dan sekitarnya yang beraktivitas di Kota Cirebon. Karena adanya banjir ini, aktivitas mereka tidak nyaman. Sekali lagi, kami minta maaf,” ujar Azis, Kamis (27/10/2022), di Cirebon.
Sebelumnya, Selasa (25/10/2022), banjir melanda sejumlah wilayah di kota seluas 39 kilometer persegi itu. Banjir terjadi setelah adanya hujan deras dari siang hingga malam hari. Banjir merendam beberapa jalan hingga ketinggian 40 sentimeter. Tak sedikit sepeda motor yang mogok dan mobil terpaksa putar arah akibat banjir itu.
Setelah terjadinya banjir, aparat kepolisian, pemerintah daerah, dan sejumlah elemen masyarakat terjun langsung membantu warga yang terdampak banjir. Akibat banjir itu, arus lalu lintas macet di beberapa jalan, seperti Jalan Cipto Mangunkusumo dan Jalan Ciremai Raya. ”Kejadian banjir kemarin sangat mengkhawatirkan karena titik banjir bertambah,” ungkap Azis.
Beberapa titik banjir baru antara lain di Jalan Jagasatru, Jalan Kangraksan, dan Asrama TNI di Kesambi. Azis yang memantau langsung banjir pada Selasa malam menginstruksikan dinas terkait untuk menganalisis penyebab banjir di tempat baru tersebut. Selain hujan deras, kondisi drainase juga diduga menjadi pemicu banjir.
Menurut Azis, selama dua tahun terakhir, penanganan banjir terkendala adanya pandemi Covid-19. Sebab, anggaran pembenahan drainase dan jalan harus dialihkan ke penanganan Covid-19. ”Insya Allah, tahun 2023 akan ada action (penanganan) di titik tertentu yang selama ini langganan banjir,” ungkapnya.
Pemkot Cirebon akan menyiapkan penanganan banjir jangka pendek, seperti pembersihan saluran. Apalagi, potensi banjir diperkirakan masih berlangsung hingga Februari tahun depan. ”Warga juga jangan buang sampah sembarangan dan membuat bangunan yang menghambat air,” katanya.
Azis juga mengakui, masih ada anggaran sekitar Rp 17 miliar untuk pembenahan drainase dan jalan. ”Nanti kami akan lihat, apakah dana ini untuk perbaikan drainase seluruhnya atau jalan saja atau keduanya. Yang jelas, anggaran ini harus terserap,” ujarnya.
Ahmad Faa Izyin, prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Meteorologi Kertajati, mengatakan, curah hujan pada Selasa termasuk kategori ekstrem yang mencapai 139,4 milimeter per hari. Padahal, curah hujan normal sekitar 20 milimeter per hari.
Dalam sepekan ke depan, BMKG memprediksi hujan deras masih berlangsung di sejumlah wilayah di Cirebon, misalnya Kecamatan Kesambi, Lemahwungkuk, Harjamukti, dan Pekalipan. Kondisi tersebut kerap terjadi pada siang hingga malam hari. Warga dapat memantau perkiraan cuaca melalui https://signature.bmkg.go.id.
”Hujan deras diperkirakan masih terjadi sampai pekan depan. Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaannya dan tidak beraktivitas di luar ruangan jika tidak mendesak,” ujar Ahmad.
Warga juga jangan buang sampah sembarangan dan membuat bangunan yang menghambat air. (Nashrudin Azis)