Antisipasi Banjir, Pemkot Cirebon Normalisasi Saluran dan Siagakan Petugas
Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, menyiagakan petugas hingga menormalisasi sungai dan drainase demi mencegah banjir menjelang musim hujan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Menjelang musim hujan, Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, menyiapkan langkah antisipasi banjir. Selain menyiagakan petugas dan menginstruksikan pembersihan lingkungan, pemkot juga menormalisasi sungai dan drainase di titik rawan banjir.
Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan, satuan kerja perangkat daerah, seperti dinas pekerjaan umum dan penataan ruang, telah berupaya mencegah banjir. ”Misalnya, normalisasi sungai atau kali yang kewenangan kami,” ujarnya, Rabu (5/10/2022), di Cirebon.
Normalisasi itu berupa pengerukan sehingga sungai tak lagi dangkal. Beberapa sungai yang dibenahi, antara lain, di Kesunean, Larangan, dan Jalan Cipto Mangunkusumo. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung.
Selama ini, sungai dan drainase yang tidak memadai menjadi salah satu penyebab banjir. Selain menyempit akibat sedimentasi, sampah juga kerap memadati saluran itu. Beberapa drainase yang rawan banjir saat hujan deras adalah Jalan Cipto Mangunkusumo, Kalijaga, dan Suryadinaya.
Bahkan, berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Cirebon, hingga akhir 2021, dari 51.601 meter drainase terbuka di kota seluas 39 kilometer persegi itu hanya 1.342 meter yang kondisinya baik. Adapun drainase dalam kondisi sedang tercatat 14.808 meter dan 35.451 meter dalam kondisi buruk.
Selain membenahi sungai dan drainase, pihaknya juga mengimbau masyarakat menjaga kebersihan lingkungan. ”Sebenarnya sudah ada jumsih (Jumat bersih) untuk kerja bakti. Tapi, nanti kami buatkan instruksi lagi ke kelurahan supaya gotong royong cegah banjir,” ujarnya.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Cirebon Wandi Sofyan menambahkan, petugas juga memperbaiki drainase permukiman, seperti di daerah pesisir pantai. Kawasan padat penduduk di Samadikun dan Pesisir itu rawan banjir, termasuk saat rob.
Pihaknya pun menyiapkan tim biru yang berjumlah 60 petugas untuk mengantisipasi penyumbatan drainase hingga pohon tumbang saat musim hujan. ”Masyarakat bisa melaporkan ke call center 112 apabila ada yang harus ditindaklanjuti. Tim biru siaga 24 jam,” katanya.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon dan dinas lingkungan hidup setempat untuk mencegah banjir. Apalagi, data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, Cirebon mulai memasuki musim hujan Oktober ini.
”Cirebon sudah masuk pancaroba yang mulai ada hujan. Biasanya, ada hujan lebat tiba-tiba. Kami mengimbau masyarakat menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan, seperti drainase,” ujar prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Ahmad Faa Izyin.