Banjir di Selatan Jatim Bergeser ke Barat, Warga Diminta Berhati-hati
Bencana yang dipicu cuaca ekstrem tidak hanya berdampak pada permukiman warga, tetapi juga merusak infrastruktur penting, seperti jembatan, jalan, dan jalur kereta api. Masyarakat diminta ekstra hati-hati.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Banjir yang melanda Jawa Timur sisi selatan, yakni Banyuwangi, Blitar, dan Malang, bergeser ke barat ke Trenggalek dan Pacitan. Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengoptimalkan penanganan bencana banjir, banjir bandang, dan longsor yang melanda kawasan itu.
Bencana yang dipicu cuaca ekstrem itu tidak hanya berdampak pada permukiman warga, tetapi juga merusak infrastruktur penting, seperti jembatan, jalan, dan jalur kereta api. Masyarakat diminta ekstra hati-hati karena potensi terjadi bencana lagi masih tinggi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim mendata bencana banjir, banjir bandang, dan longsor melanda Banyuwangi, Malang, Blitar, Trenggalek, Ponorogo, dan Pacitan. Bencana terparah terjadi di Malang, Blitar, dan Banyuwangi pada Senin (17/10/2022) karena ketinggian genangan air di permukiman warga mencapai lebih dari 1 meter.
Namun, pada Selasa (18/10/2022) banjir di Banyuwangi, Blitar, dan Malang mulai surut. Bencana terparah bergeser ke Trenggalek dan Pacitan. Ketinggian banjir yang menggenangi dua kabupaten itu mencapai lebih dari 1 meter. Selain itu terdapat longsor di sejumlah tempat, seperti jalur kereta api Sumberpucung-Pohgajih, Blitar.
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan, pihaknya saat ini fokus pada penanganan tanggap darurat bencana. Penanganan di lapangan harus dioptimalkan terutama dalam memberikan pertolongan kepada masyarakat korban bencana.
”Kita baru saja memberangkatkan bantuan personel, alat, dan logistik untuk penanganan bencana banjir di Trenggalek. Dalam kondisi seperti ini, jumlah personel BPBD pasti terbatas. Oleh karena itulah perlu dukungan dari sukarelawan dan institusi lain,” ujar Emil.
Mantan Bupati Trenggalek itu mengimbau masyarakat di daerah rawan bencana, terutama di Jatim selatan, harus selalu waspada dan berhati-hati. Warga yang rumahnya berada di bawah tebing, misalnya, diminta mengungsi sementara di tempat yang lebih aman, terutama bagi anak-anak, ibu hamil, dan warga lanjut usia.
Dalam kondisi cuaca ekstrem, sulit diprediksi kapan terjadi banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Oleh karena itulah, masyarakat yang tinggal di lokasi rawan sebaiknya mengungsi untuk sementara waktu hingga situasinya dipastikan aman. Hal itu untuk mencegah jatuhnya korban jiwa saat bencana.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim Sriyono mengatakan, pihaknya masih mendata jumlah warga yang terdampak bencana di Trenggalek, Pacitan, dan Ponorogo. Banjir di Trenggalek dan Pacitan terjadi di pusat kota. Adapun ketinggian genangan mencapai lebih dari 1 meter.
BPBD Jatim telah mengirimkan sejumlah perahu karet untuk mengevakuasi korban banjir. Hingga sore ini, proses evakuasi warga terus berlangsung. Kabupaten dan kota di sekitarnya juga diminta mengirimkan bantuan perahu ataupun tim penyelamat.
”Selain itu BPBD Jatim mengirim mobil tangki untuk menyuplai kebutuhan air bersih. Bantuan itu berupa selimut, pakaian layak pakai, dan bahan kebutuhan pokok,” ucap Sriyono.
Mulai surut
Sementara itu, banjir dan banjir bandang di Malang telah surut seluruhnya. Masyarakat korban banjir sudah kembali ke rumah masing-masing dan mulai membersihkan material banjir. BPBD Jatim tetap mengoperasikan dapur umum karena korban banjir belum bisa beraktivitas normal, terutama dalam memenuhi kebutuhan akan makanan sehari-hari.
Adapun di Blitar, banjir juga mulai surut di sebagian wilayah, sementara sebagian wilayah lainnya masih tergenang. Sebelumnya, sebanyak 1.180 keluarga di Blitar terdampak banjir yang melanda Kecamatan Sutojayan, Binangun, Panggungrejo, Wates, dan Wonotirto. Sebanyak 456 warga terpaksa mengungsi di rumah warga dan di sejumlah fasilitas umum, seperti sekolah, masjid, dan gedung pertemuan.
Demi Keselamatan, PLN Padamkan Lstik di Lokasi Bencana Banjir Jatim