Tujuh Orang Tewas Tenggelam Saat Uji Coba Perahu Motor Baru di NTT
Uji coba perahu motor baru menewaskan tujuh warga dan 11 lainnya dirawat di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Perahu diduga kelebihan muatan.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·2 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Tujuh orang tenggelam kemudian tewas dalam uji coba perahu motor yang baru dibuat di Desa Bo’a, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Minggu (16/10/2022) sore. Kejadian ini diduga akibat perahu motor kelebihan muatan dan cuaca buruk.
Korban tewas dalam kejadian ini adalah Paulus Hangge (37) sebagai nakhoda, Nikson Mbatu (27), Yan Bunda (49), Andi Hangge (23), Putri Bunda (12), Jendri Bunda (17), dan Deni Adu (34). Semua tewas setelah tenggelam dan menelan air laut.
Selain korban tewas, sebanyak 11 orang dirawat di Puskemas Delha dan Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a. Sementara itu, 23 penumpang lainnya selamat.
Insiden bermula pada Minggu (16/10/2022) sekitar pukul 16.00. Warga antusias ikut menarik perahu motor yang baru selesai dibuat itu ke laut. Perahu milik Yeremias Nggadas (45) itu direncanakan digunakan untuk menangkap ikan.
Setelah perahu ditarik sejauh 20 meter dari Pantai Loedik, warga beramai-ramai naik ke perahu. Perahu berkekuatan 3 gros ton berkapasitas penumpang 25 orang itu diisi 41 warga.
Kepala Subbagian Humas Polres Rote Ndao Ajun Inspektur Satu Anam Nurcahyono mengatakan, perahu cukup lama berada di air, sekitar 35 menit, dengan jarak sekitar 600 meter dari pantai. Nakhoda baru memutuskan kembali ke pantai saat muncul angin kencang dan gelombang setinggi 2-3 meter. Namun, saat berputar haluan, perahu justru tenggelam.
Warga yang menyaksikan insiden itu lantas memberikan pertolongan pertama. Sebagian warga berenang dan lainnya menggunakan speed boat serta perahu. Sekitar pukul 17.00 Wita, enam anggota Polsek Rote Barat tiba di lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban bersama warga.
”Sementara ini masih dilakukan pemeriksaan terhadap para saksi dan korban. Belum ada tersangka. Nakhoda sendiri pun jadi korban, meninggal dunia,” kata Anam.
Yeremias Nggadas, pemilik perahu, sangat menyayangkan kejadian itu. Dia menyebut warga yang naik ke dalam perahu itu tidak diundang. Namun, ia juga tidak berani menolak. Dia beralasan, uji coba mengitari perairan sekitar Laut Loedik itu hanya sebentar.
Selain untuk menangkap paus, perahu ini akan digunakan untuk transportasi antarpulau di Rote Ndao. Transportasi laut menjadi andalan di wilayah kepulauan itu.