Pegiat Wisata Minta Aturan Kunjungan ke Bangunan Candi Borobudur Segera Disusun
Aturan terkait pembatasan kunjungan ke bangunan Candi Borobudur diharapkan segera disusun dan dipublikasikan. Penutupan candi dan rencana pembukaannya membingungkan wisatawan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pemerintah diharapkan segera menyusun aturan teknis terkait kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Bila tidak segera dirampungkan, hal itu berpotensi menurunkan minat kedatangan wisatawan, tidak hanya di Magelang tetapi juga Jateng.
Kini, akses wisatawan ke bangunan Candi Borobudur masih terbatas. Sejak September 2021 hingga sekarang, pengunjung hanya bisa menikmati Borobudur dari sekitar pelataran atau halamannya saja.
Selain muncul rencana pembatasan jumlah kunjungan, bangunan candi disebut berpotensi dibuka hanya untuk ibadah dan studi atau penelitian. Semua dilakukan demi menjaga kelestarian tubuh candi.
”Ketidakjelasan tata cara kunjungan ke Candi Borobudur rawan memicu kerugian akibat hilangnya potensi kunjungan wisatawan,” ujar Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah Jateng Sugeng Sugiantoro, Minggu (16/10/2022).
Setelah Covid-19 mereda, banyak biro wisata, katanya, bertanya kapan bangunan candi dibuka kembali untuk umum. Tanpa kepastian, mereka bakal mengalihkan minat wisatawan ke kawasan lain.
Sugeng menuturkan, pihaknya tidak keberatan dengan rencana pembatasan wisatawan di bangunan Candi Borobudur, tetapi aturannya diharapkan segera disusun dan dipublikasikan. Semuanya, kata Sugeng, demi mendukung kebangkitan perekonomian daerah pascapandemi.
”Misalnya, diberikan informasi kunjungan wisatawan dibatasi 1.000 orang per hari. Dengan begitu, wisatawan bisa mengatur jadwal kedatangan ke Borobudur,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Jateng Sulistyo mengatakan, pemerintah masih berupaya menata Borobudur. Tujuannya agar bisa menampung kepentingan semua kalangan.
”Termasuk penataan bangunan candi agar kondisinya lebih baik untuk dikunjungi,” ujarnya.
Saat ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional juga sudah terjun ke lapangan. Mereka tengah meriset berbagai hal terkait tata cara kunjungan di Candi Borobudur.