Banjir di Semarang Mulai Surut, Sisa Lumpur Dibersihkan
Banjir akibat luapan Sungai Bringin di Semarang pada Kamis malam telah mulai surut pada Jumat pagi. Warga pun mulai membersihkan sisa-sisa banjir.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO, KRISTI DWI UTAMI
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Banjir yang terjadi di Kecamatan Ngaliyan dan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah, sejak Kamis (13/10/2022) malam, pada Jumat (14/10/2022) pagi mulai surut. Pengungsi sudah kembali ke rumahnya masing-masing dan membersihkan rumahnya. Dapur umum yang telah didirikan tetap disiagakan untuk antisipasi terjadinya banjir susulan.
”Pagi ini sudah tidak ada yang mengungsi, sudah pulang ke rumah. (Banjir) Juga sudah surut, hanya sisa-sisa lumpur saja,” kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Winarsono saat dihubungi dari Banyumas, Jumat pagi.
Winarsono menyampaikan, banjir akibat luapan sungai yang sedang dalam proses normalisasi atau pelebaran. ”Kendalanya adalah saat ini masih normalisasi. Normalisasi dengan dilebarkan dan di situ ada pemasangan siteplan, jadi ada beton pancang. Itu kan belum sempurna sehingga hujannya deras, debet naik dan air masuk di lubang-lubang itu lalu meluap,” ujarnya.
Pihak BPBD, kata Winarsono, telah mendirikan dan menyiapkan dapur umum untuk memenuhi logistik warga yang kebanjiran. ”Sekarang sedang dilakukan kerja bakti untuk membersihkan sisa-sisa banjir. Dapur umum juga disiapkan untuk membantu warga yang membutuhkan,” ujarnya.
Dapur umum didirikan untuk membantu warga di wilayah Kelurahan Mangkang Wetan (Kecamatan Tugu) dan warga Kelurahan Wonosari (Kecamatan Ngaliyan). Dapur umum itu mampu membuat lebih kurang 750 nasi bungkus.
Sebelumnya, Kepala BPBD Kota Semarang A Rudianto menyebutkan, hujan dengan intensitas tinggi di Semarang pada Kamis pukul 15.00 menyebabkan luapan Sungai Bringin di Kelurahan Wonosari dan sekitarnya. Hal itu membuat sejumlah rumah terendam banjir dan lumpur di Mangkang Wetan. Berdasarkan data BPBD, satu keluarga sempat mengungsi ke ketua RT setempat yang rumahnya lebih aman dari banjir.
Akibat luapan sungai tersebut, kata Rudianto, di Kelurahan Mangkang Wetan ada 300 rumah yang terendam banjir dan di Kelurahan Wonosari ada 51 rumah terendam banjir. Total keseluruhan ada 401 keluarga atau 1.615 jiwa yang terdampak banjir.
Dari catatan Kompas.id (25/5/22), banjir di Semarang juga pernah terjadi pada Rabu (25/5/2022) tepatnya di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas. Banjir saat itu terjadi lantaran pasang air laut. Banjir rob pada saat itu bahkan mencapai 1,5 meter dan diperparah karena tanggul laut di kawasan Lamicitra, Pelabuhan Tanjung Emas, jebol (Kompas.id, 23/5/2022). Dampaknya, ribuan pekerja yang ada di kawasan Lamicitra dievakuasi.