logo Kompas.id
Ilmiah PopulerSemarang Lautnya Banjir
Iklan

Semarang Lautnya Banjir

Tanpa upaya serius mengatasi laju penurunan tanah, Semarang bukan hanya ”kaline” (sungainya) banjir, sebagaimana dinyanyikan Waljinah pada tahun 1990-an. Namun, Semarang akan semakin identik dengan lautnya yang banjir.

Oleh
AHMAD ARIF
· 6 menit baca
Truk yang mengangkut sejumlah pekerja menerjang banjir rob di pintu masuk Pelabuhan Tanjung Emas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (25/5/2022). Banjir rob yang terjadi sejak Senin (23/5/2022) itu menghambat aktivitas bongkar muat, naik dan turun penumpang, serta operasionalisasi pabrik-pabrik di kawasan tersebut.
KOMPAS/KRISTI D UTAMI

Truk yang mengangkut sejumlah pekerja menerjang banjir rob di pintu masuk Pelabuhan Tanjung Emas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (25/5/2022). Banjir rob yang terjadi sejak Senin (23/5/2022) itu menghambat aktivitas bongkar muat, naik dan turun penumpang, serta operasionalisasi pabrik-pabrik di kawasan tersebut.

Banjir rob dahsyat yang melanda pesisir Semarang dan sekitarnya pada 23 Mei 2022 menjadi alarm bahaya bagi kota-kota di pantai utara Jawa. Turunnya daratan di kawasan pesisir ini menyebabkan cuaca yang semakin ekstrem dan kenaikan muka air laut karena pemanasan global menjadi lebih membahayakan.

Banjir rob atau masuknya air laut ke daratan memang telah menjadi fenomena rutin di pantai utara (pantura) Jawa, khususnya Jawa Tengah. Namun, banjir rob pada 23 Mei 2022 termasuk yang paling parah dalam beberapa tahun terakhir.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000