Listrik di Sulut dan Gorontalo Pulih Setelah 12 Jam Padam, Penyebabnya Masih Gelap
Jaringan listrik di Sulawesi Utara dan Gorontalo kembali normal sepanjang hari setelah terputus selama hampir 12 jam sehari sebelumnya. Namun, hingga kini penyebab kerusakan belum diungkap oleh PT PLN.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
MANADO, KOMPAS — Jaringan listrik di Sulawesi Utara dan Gorontalo kembali normal pada Rabu (12/10/2022), setelah terputus selama hampir 12 jam sehari sebelumnya. Namun, hingga kini PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulut, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo belum mengungkap penyebabnya.
Listrik padam di seluruh wilayah daratan Sulut serta sebagian Gorontalo, Selasa (11/10/2022), sekitar pukul 12.15 Wita. Putusnya jaringan listrik ini disertai kebakaran di unit Gas-Insulated Switchgear (GIS) di Teling, Manado, serta korsleting yang menyebabkan kebakaran kabel listrik tidak jauh dari sana.
Kerusakan itu menyebabkan 808.609 pelanggan di dua provinsi itu kehilangan layanan listrik karena padamnya 26 gardu induk dalam sistem transmisi yang memasok daya sebesar 183 megawatt. Sebanyak 6.073 gardu distribusi juga terdampak.
Puluhan petugas pun segera dikerahkan memperbaiki dan memulihkan lagi sambungan, terutama di GIS Teling. Sekitar pukul 22.00 Wita, PLN mengumumkan perbaikan telah tuntas 98,41 persen. Saat itu, listrik di hampir seluruh wilayah Kota Manado telah pulih. Baru pukul 23.50 Wita, perbaikan disebut tuntas 100 persen.
General Manager PT PLN Unit Wilayah Induk Sulut, Sulteng, dan Gorontalo (UIW Suluttenggo) Johanes Avilla Ari Dartomo mengatakan, pemulihan jaringan dimulai dari Gardu Induk Boroko di Bolaang Mongondow Utara sesaat setelah listrik padam dan diakhiri pada Gardu Induk Teling di Manado.
”Kami fokus pada penormalan secara optimal hingga 100 persen agar seluruh pelanggan yang terdampak gangguan bisa kembali menikmati layanan kelistrikan,” ujarnya. Ia juga mengapresiasi warga yang membantu petugas, dari membuat laporan pemadaman hingga mengatur lalu lintas di sekitar lokasi perbaikan.
Kini, lanjut Dartomo, PLN UIW Suluttenggo bekerja sama dengan PLN Unit Induk Pembangkit dan Penyaluran (UIKL) Sulawesi yang berpusat di Makassar, Sulawesi Selatan, untuk mempercepat pemulihan sistem kelistrikan di semua gardu induk yang terdampak. Ini akan mempermudah perbaikan seluruh penyulang (penghubung) antara jaringan tegangan menengah 20 kilovolt menuju gardu hubung hingga ke rumah pelanggan.
Kendati begitu, hingga kini, PLN UIW Suluttenggo belum mengungkap secara publik penyebab terputusnya jaringan listrik yang terjadi di seluruh Sulut daratan dan sebagian Gorontalo. Dihubungi terpisah, Asisten Manajer Komunikasi dan Stakeholder PLN UIW Suluttenggo Andre Wowor meminta masyarakat menanti pernyataan resmi dari pimpinannya.
Sebelumnya, melalui pernyataan resmi PLN UIW Suluttenggo, sistem proteksi langsung bekerja ketika terjadi gangguan tenaga listrik. Under frequency relay (UFR), yang berfungsi mendeteksi gangguan frekuensi listrik, akan bekerja secara otomatis dan secara bertahap mengamankan sistem kelistrikan hingga indikasi gangguan ditemukan.
Akan tetapi, melalui pernyataan resmi pada Rabu pagi, Dartomo menegaskan penyebab gangguan masih perlu diidentifikasi lebih lanjut. Pada sore hari sekitar pukul 15.44 hingga 17.17 Wita, listrik di sebagian kecil wilayah selatan Manado kembali padam karena berlangsungnya perbaikan transformator di Gardu Induk Teling.
Setidaknya tiga tahun terakhir, pemadaman listrik bukan hal lumrah di Sulut. Kapasitas pasokan listrik dari pembangkit dalam sistem interkoneksi Sulut Gorontalo telah mencapai 620 MW, sedangkan beban puncak di dua provinsi hanya sekitar 400 MW. Bahkan, sekitar 33 persen telah bersumber dari energi baru terbarukan.
Gangguan jaringan listrik pada Selasa pun menyebabkan kerugian bagi banyak warga tanpa kompensasi apa pun. Netty Rahajaan (27), pengusaha kue rumahan yang baru memulai bisnisnya di Manado, terpaksa merugi ratusan ribu rupiah karena beberapa kue keju beku pesanan meleleh.
Listrik di wilayah tempat tinggalnya di Tuminting baru menyala sekitar pukul 21.00 Wita. ”Seharusnya PLN bisa memberi estimasi berapa lama listrik akan padam sehingga saya bisa ambil siasat supaya tidak merugi,” katanya.