Penumpang Pesawat Internasional dari Surabaya Tumbuh Lima Kali Lipat
Pengelola bandara mencatat jumlah penumpang penerbangan internasional naik lima kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perjalanan luar negeri didominasi tujuan Singapura dan Arab Saudi.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·5 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Penerbangan internasional dari Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, mengalami pertumbuhan signifikan hingga kuartal III tahun 2022. Pengelola bandara mencatat jumlah penumpang penerbangan tersebut naik lima kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perjalanan luar negeri didominasi tujuan Singapura dan Arab Saudi.
General Manager Bandara Juanda Sisyani Jaffar mengatakan, menjelang akhir tahun ini, total pertumbuhan penumpang pesawat mengalami peningkatan luar biasa. Pihaknya mencatat 7.709.605 penumpang telah dilayani baik yang datang maupun berangkat tujuan domestik dan internasional hingga kuartal III tahun 2022.
”Persentase pertumbuhan trafik penumpang hampir mencapai 100 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hingga September atau kuartal III ini, jumlah total penumpang sebanyak 7.709.605 orang. Angka itu naik 96 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebanyak 3.931.636 orang,” ujar Sisyani Jaffar, Selasa (11/10/2022).
Meski demikian, kata Sisyani, jumlah tersebut masih belum menyamai trafik penumpang saat kondisi normal. Trafik penumpang saat ini baru mencapai 60 persen dari kondisi sebelum pandemi Covid-19. Situasi ekonomi makro yang semakin membaik dan terkendalinya pandemi Covid-19 diyakini akan menggairahkan kembali geliat industri penerbangan nasional.
Berdasarkan data pengelola Bandara Juanda, pergerakan penumpang domestik masih mendominasi. Dari total jumlah penumpang yang dilayani sebanyak 7.709.605 orang, 7.222.943 orang adalah penumpang penerbangan domestik. Sisanya, 486.662 orang, merupakan penumpang internasional.
Sisyani menambahkan, meski dari sisi angkanya lebih kecil, pertumbuhan pergerakan penumpang internasional ini justru paling signifikan. Berdasarkan data, jumlah penumpang penerbangan internasional menjadi 486.662 orang di tahun 2022. Jumlah penumpang itu tumbuh hingga mencapai 524 persen atau lima kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebanyak 77.995 orang.
”Hal ini tidak terlepas dari diberlakukannya kebijakan pembukaan kembali Bandara Juanda sebagai entry point atau salah satu pintu masuk bagi penerbangan internasional pada awal tahun lalu. Penerbangan rute internasional dilayani kembali secara bertahap melalui penerbangan repatriasi,” kata Sisyani.
Penerbangan internasional pada awalnya hanya dibuka bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) di masa pandemi. Saat itu, Bandara Juanda melayani pemulangan pekerja migran Indonesia (PMI) secara bertahap dengan tiga penerbangan internasional setiap minggunya. Peningkatan frekuensi penerbangan internasional mulai terlihat pada April 2022 seiring dioperasikannya sembilan penerbangan internasional termasuk penerbangan umrah.
Pada dua bulan terakhir ini, rata-rata jumlah penerbangan internasional yang dilayani oleh Bandara Juanda mencapai 21 penerbangan. Adapun negara destinasi penerbangan internasional dengan jumlah penumpang terbanyak adalah Singapura, Arab Saudi, dan Malaysia.
Penerbangan dengan rute Singapura mencatatkan jumlah penumpang sebanyak 159.783 orang atau 33 persen dari total penumpang internasional. Sementara itu, jumlah penumpang tujuan Kuala Lumpur sebanyak 131.006 orang atau 27 persen, dan Penang sebanyak 3 persen, yakni 12.786 penumpang.
Rute penerbangan internasional yang paling menarik adalah Arab Saudi khusus untuk layanan ibadah haji dan wisata religi atau umrah. Selama tahun ini, jumlah penumpang yang dilayani untuk rute Jeddah mencapai 103.195 orang atau 21 persen dan rute Madinah sebanyak 53.710 orang atau 11. Total penumpang pesawat dari Juanda menuju Arab Saudi mencapai 32 persen.
Sementara itu, pertumbuhan penumpang domestik mencapai 87 persen, yakni dari total 3.853.641 penumpang pada tahun 2021 menjadi 7.222.943 penumpang di tahun 2022. Setidaknya ada lima rute domestik dengan jumlah penumpang terbanyak yang dilayani dari Bandara Juanda, yakni Jakarta, Makassar, Denpasar, Banjarmasin, dan Balikpapan.
Stakeholder Relation Manager Bandara Juanda Yuristo Ardhi Hanggoro menambahkan, jumlah penumpang tujuan Jakarta tercatat 2.004.698 orang atau sebesar 28 persen, jumlah penumpang tujuan Makassar sebanyak 962.892 orang atau 13 persen, Denpasar sebanyak 809.624 orang atau 11 persen, Banjarmasin sejumlah 618.771 penumpang atau 9 persen, dan Balikpapan sebanyak 598.866 orang atau sekitar 8 persen.
Yuristo mengatakan, pertumbuhan trafik penumpang yang positif tidak lepas dari kondisi industri penerbangan Tanah Air dan dunia yang telah berangsur membaik meski belum sepenuhnya kembali seperti saat sebelum pandemi. Selain itu, hasil sinergi yang sangat baik antara PT Angkasa Pura I sebagai operator pengelola bandara dan stakeholder lainnya yang secara bersama-sama berupaya menstimulus industri penerbangan agar bangkit kembali.
”Hal ini ditandai dengan beroperasinya kembali beberapa rute yang sempat berhenti saat pandemi dan munculnya maskapai domestik baru, seperti Super Air Jet. Dibukanya kembali Bandara Juanda sebagai entry point penerbangan internasional membuka penerbangan haji dan umrah,” ujar Yuristo.
Terkoneksi 31 negara
Maskapai Lion Air menjadwalkan terbang perdana dari Surabaya menuju Kuala Lumpur mulai 19 Oktober 2022. Penerbangan yang dibuka sebanyak tujuh frekuensi dalam seminggu atau sekali setiap hari dengan rute pulang dan pergi. Hal ini bakal membuka akses transportasi udara secara lebih luas dan memperbanyak pilihan terbang.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, penerbangan berjadwal Surabaya-Kuala Lumpur-Surabaya ini akan memberikan nilai lebih bagi masyarakat. Salah satunya, pilihan baru terbang dari Indonesia ke Malaysia. Sebelumnya, penerbangan langsung Kuala Lumpur dilayani dari Bandara Soekarno-Hatta, Banten; Ngurah Rai, Bali, dan Kualanamu, Medan.
”Selain itu mendukung pengembangan potensi daerah dan negara untuk produktivitas pebisnis, pelancong, dan logistik atau pengiriman barang ke sejumlah negara yang terhubung dari Indonesia. Optimis memperkuat daya saing potensi perdagangan dan bisnis pariwisata global,” ujar Danang.
Kehadiran rute penerbangan langsung Surabaya-Kuala Lumpur dari maskapai Lion Air juga diyakini berkontribusi positif dalam upaya percepatan pemulihan perekonomian secara regional (kedua negara). Selain itu, membantu menggerakkan komoditas unggulan, peluang bisnis serta sektor yang lain di kawasan Asia Tenggara.
Danang menambahkan, dalam upaya memberikan kenyamanan terbang dengan tetap mengutamakan faktor keselamatan dan keamanan (safety first), penerbangan Surabaya-Kuala Lumpur ini dioperasikan menggunakan jenis pesawat Boeing 737-800NG dengan kapasitas 189 penumpang kelas ekonomi dan Boeing 737-900ER dengan kapasitas 215 penumpang kelas ekonomi.
Armada tersebut merupakan generasi modern dan baru yang dikirim dari pabrikan pesawat. Setiap penumpang mendapatkan gratis bagasi 20 kilogram untuk kelas ekonomi, merasakan interior yang nyaman dari Boeing Sky Interior, serta menikmati hiburan yang dapat diakses dari perangkat telepon genggam dan tablet.