Banjir dan Longsor Landa Cilacap dan Banyumas, 1 Orang Tewas
Banjir dan longsor terjadi di Cilacap dan Banyumas. Seorang remaja tewas tertimpa material longsor di Kebasen, Banyumas. Di Cilacap, ratusan keluarga terdampak banjir.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Bencana hidrometeorologi yang meliputi banjir dan longsor melanda wilayah Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap di Jawa Tengah pada Sabtu (8/10/2022). Seorang remaja tewas akibat tertimpa material longsor saat tidur di rumahnya di Desa Karangsari, Kebasen, Banyumas. Di Cilacap, sejumlah desa dan ruas jalan terendam banjir di Kecamatan Kawunganten.
”Korban meninggal karena tertimpa material longsor saat tidur di kamarnya. Kejadian sekitar pukul 01.00,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Budi Nugroho, di Purwokerto, Banyumas, Sabtu.
Budi menyampaikan, korban bernama Putri Laura (14), pelajar SMP kelas II. Longsor di wilayah tersebut terjadi karena kontur wilayahnya yang berupa perbukitan dan rawan longsor. Selain longsor, pada Sabtu dini hari, banjir juga terjadi di sejumlah titik di Banyumas. RSUD Banyumas sempat terendam banjir.
”Pagi ini (banjir di RSUD) sudah surut. Tadi pagi sudah saya rapatkan bersama semua camat yang daerahnya terdampak,” kata Bupati Banyumas Achmad Husein.
Sementara itu, di Kabupaten Cilacap, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Cilacap Hermawan menyampaikan, banjir telah melanda enam desa di tiga kecamatan. Banjir terjadi akibat hujan yang terjadi sejak Jumat pukul 13.00 hingga pukul 20.30. ”Tiga kecamatan yang terdampak banjir adalah Kawunganten, Majenang, dan Jeruklegi,” katanya.
Menurut Hermawan, banjir juga dipicu meluapnya Sungai Ciakar dan tersumbatnya aliran air di drainase-drainase karena sampah dan kontur wilayah yang berbentuk cekungan. Hingga Jumat pukul 23.00, tercatat sebanyak 213 keluarga atau 852 orang yang terdampak banjir. ”Jumlah pengungsi sebanyak 132 keluarga,” tuturnya.
Banjir di Kecamatan Kawunganten terjadi di Desa Bojong. Di wilayah ini banjir merendam 1 sekolah, 2 mushala, dan jalan provinsi ruas Bojong-Kubangkangkung. Di Majenang, banjir terjadi di Desa Salebu, yakni di Dusun Nyakra, Karanggedang, dan Cigadung. ”Tinggi genangan 5-70 sentimeter,” ujarnya.
Sementara itu, banjir di Jeruklegi terjadi di Desa Jeruklegi Wetan, Desa Brebeg, Desa Cilibang, dan Desa Prapagan dengan ketinggian air 30-50 sentimeter. Sesuai prediksi BMKG, hujan lebat disertai angin masih akan terjadi hingga Minggu (9/10). Oleh karena itu, masyarakat diimbau waspada.
”Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung secara terus-menerus selama lebih dari satu jam, masyarakat di sekitar sungai diminta untuk waspada dan mengungsi ke lokasi yang aman,” kata Kepala BPBD Cilacap Wijonardi.